
Sebagai bagian dari Program SMK Binaan Yamaha yang merupakan kegiatan CSR dalam mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), digelarlah Pelatihan Guru SMK Binaan Yamaha bagi para guru SMK se-Indonesia.
Kegiatan ini digelar di Main Building PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. dan Flagship Shop Yamaha, Cempaka Putih, Jakarta (DDS 1 Jakarta) pada tanggal 3 – 6 September 2019 lalu.
Pada kegiatan ini, para guru SMK akan dibekali ilmu terkait tata cara perawatan sepeda motor dengan Teknologi Sistem Injeksi menggunakan YDT (Yamaha Diagnostic Tool) yang memiliki fitur lengkap, sehingga mempermudah mereka dalam melakukan trouble shooting terhadap sepeda motor Yamaha yang telah mengadopsi teknologi terkini.
Agar materi pembelajaran mudah diserap dan tepat sasaran, pihak Yamaha Indonesia menerapkan sistem leveling yang dimulai dari level 1 sampai dengan level 3.
Untuk level 1, materi yang diberikan meliputi pembelajaran teori dan perawatan berkala, sedangkan level 2 meliputi pembelajaran trouble shooting dengan menggunakan YDT (Yamaha Diagnostic tool), dan di level 3 pembelajaran akan lebih diarahkan kepada management bengkel dan Yamaha Technology untuk CBU model.
“Kehadiran Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) kedalam proses pembelajaran yang ada di SMK sebagaimana yang dilakukan Yamaha, merupakan salah satu contoh kolaborasi yang perlu dikembangkan di semua kompetensi keahlian yang ada di SMK. Semoga dengan kerja sama ini dapat mewujudkan link & match antara SMK dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri. Kami mengundang Dunia Usaha atau Dunia Industri yang lain untuk berkolaborasi dengan SMK guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” ungkap Dr. Ir. M. Bakrun, M.M selaku Direktur Pembinaan SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dukungan Yamaha Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan SMK yang dimulai sejak 2003 ini tidak berhenti sampai di situ saja. Bantuan dalam bentuk donasi mesin dan sepeda motor ke lebih dari 700 SMK juga turut dilakukan.
Menariknya, dari 700 SMK yang dibina, 51 SMK diantaranya terpilih menjadi Kelas Khusus Yamaha yang menerima dukungan berupa ruang praktik terstandarisasi, peralatan bengkel, dan kurikulum berstandar Yamaha Technical Academy (YTA).
Selain itu, dukungan seperti mendatangkan guru tamu dari Yamaha, praktek kerja industri dan pemberian sertifikasi terhadap lulusan SMK juga turut dilakukan.
Dengan beragam dukungan yang telah diberikan tersebut, diharapkan dapat menciptakan Link & Match (kesesuaian) antara dunia pendidikan dengan industri, karena lulusan SMK bisa menjadi setara dengan lulusan YTA, yang mengacu pada Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI).

“Yamaha terus berkomitmen untuk mendukung program continual improvement (revitalisasi kurikulum) di SMK seperti yang sudah diamanatkan dalam Instruksi Presiden no 9/2016. Karena SDM yang berkualitas adalah salah satu pilar pokok untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Di bidang service motor kami memiliki Yamaha Technical Academy untuk meningkatkan kompetensi teknisi Yamaha, dan disinilah salah satu point penting peranan SMK untuk menyediakan lulusan yang Siap Kerja, Santun, Mandiri, dan Kreatif,” terang Teddy Cahyadi, Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Selain aktivitas untuk guru-guru SMK se-Indonesia, Yamaha juga berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan siswa dan siswi SMK dengan mengadakan SMK Contest sebagai bukti bahwa siswa binaan Yamaha handal dan terpercaya. Momen SMK Contest ini sekaligus menjadi ajang latihan dan persiapan bagi para siswa dan siswi sebelum nantinya menghadapi Lomba Kompetensi SMK se-Indoensia.
Naskah: Indramawan
Foto: YIMM
Opmerkingen