top of page
  • Gambar penulisEditor

BMW 840i M Technic Gran Coupe: Sport Coupe Empat Pintu Dengan Material Eksotis

"840i M Technic Gran Coupe diciptakan untuk mereka yang suka nyetir sendiri." (Yopy Antonio Sukmo - Kepala Cabang BMW Astra Surabaya)

Yopy Antonio Sukmo, Kepala Cabang BMW Astra Surabaya dan Evaludin, Aftersales Manager BMW Astra Surabaya.


BMW 840i M Technic Gran Coupé merupakan versi empat pintu dari BMW 850i Coupe yang diluncurkan 2019 lalu. Model ini menyodorkan kombinasi antara kedinamisan berkendara dengan desain sedan empat pintu yang mewah serta ruang kabin penumpang belakang yang lebih lapang. Inilah coupe empat pintu paling mewah di antara portofolio produk BMW.

Desain gril terbaru dengan teknologi Air Curtains.


Area depan sampai dengan pilar A nampak identik dengan versi kupenya. BMW meredesain sudut pilar A sedikit lebih tegak untuk mengakomodir ruang kabin lebih tinggi. Secara total The 8 Gran Coupe ini lebih tinggi 6,1 cm. Atapnya memanjang 22,86 cm dengan jarak sumbu roda lebih panjang  20 cm dan total panjang bodi melar 23,1 cm sementara bodinya melebar 3 cm.

Aksen Crafted Glass menghadirkan nuansa mewah di interior.


Membengkaknya dimensi otomatis meningkatkan bobot, mengakali hal tersebut BMW mengadopsi teknologi Cluster Architecture Platform (CLAR) yang memungkinkan penggunaan material berbeda nan eksotis seperti serat karbon, Kevlar, alumunium, magnesium dan plastik pada struktur konstruksi baik bodi maupun sasis. Material alumunium di BMW 840i M Technic Gran Coupe digunakan pada pintu, kap mesin, atap, fender, subframe mesin dan bumper support.

Bagasi dengan kapasitas 440 liter, cukup besar untuk menampung tiga tas golf. Fitur ini sangat jarang ditemukan pada segmen sports car.


Kap bagasi berikut spoiler terintegrasinya seluruhnya terbuat dari plastik tipe dent-resistant atau anti penyok. Sementara material magnesium digunakan sebagai dashboard support lalu serat karbon ada pada struktur central tunnel.

Untuk pasar Indonesia, sedan kupe yang memiliki kode bodi G16 ini dibekali mesin berkode B58 berkapasitas 2.998 cc yang sama dengan bawaan BMW X5 dan BMW 740 Li dipadu transmisi otomatis 8 percepatan. Tenaganya mencapai 345 dk dengan torsi buas 498 Nm.


Bila menilik harga OTR Surabaya, BMW 840i M Technic Gran Coupe yang dipasarkan dengan harga Rp Rp 2.750.000.000 tak selisih terlalu jauh dibandingkan BMW 740 Li Opulence (Rp 2.560.000.000).

Sistem suara surround Bowers & Wilkins Diamond dengan desain pola lubang 'Fibonacci' yang di-finishing stainless steel anti-karat dengan tingkat efisiensi optimal untuk pengalaman audio terbaik.


“Keduanya menyasar segmen pasar berbeda. 840i M Technic Gran Coupe buat mereka yang suka nyetir sendiri sementara seri 7 sedan buat yang lebih memilih untuk menggunakan java driver,” tutur Yopy Antonio Sukmo, Kepala Cabang BMW Astra Surabaya di sela peluncuran BMW The 8 Coupe & Gran Coupe (30/7).


Sistem rem pada BMW 8 Series Gran Coupé menggunakan M Sport Brake yang menonjol berkat daya henti istimewa, stabilitas termal yang tinggi, respons cepat dan kenyamanan prima. Lingkar rodanya berukuran 20 inci dengan lebar tapak ban yang berbeda antara ban depan dan belakang.


OTOPLUS-ONLINE yang mencoba duduk di kabin kupe yang masih menyandang status Completely Built-Up dari Jerman ini langsung merasakan ambience yang berbeda jika dibandingkan ketika masuk ke dalam kabin seri 7 sedan.

Knalpot dengan teknologi Valvetronic, suara yang dihasilkan akan berbeda menyesuaikan mode berkendara yang dipilih.


Saat duduk di bangku depan, jok terasa pendek meski ketinggian sudah diatur naik maksimal. Alhasil ketika duduk normal, paha akan ngangkat.


Mau nyaman kaki harus selonjor benar-benar berasa naik mobil sport tulen. Posisi duduk lebih normal bisa dinikmati di bangku belakang, sudut alas jok terasa pas dengan ruang kaki yang lega.

Jok belakang berkonfigurasi unik 2+1.


Sayangnya jok belakang hanya bisa diduduki dua orang penumpang lantaran konsol tengah yang mengintrusi hingga menyentuh jok bagian tengah. BMW menyebut konfigurasi tempat duduknya 4+1.

Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page