Banyak orang masih mempertanyakan kualitas mobil buatan Cina. Wajar saja karena histori mobil Cina yang pernah hadir di Tanah Air sebelumnya memang kurang baik. Seperti Chery atau Geely yang sempat mengaspal sekitar tahun 2007-2012, meski menawarkan tampilan cukup keren, fitur kenyamanan dan keamanan di beberapa model lebih banyak namun kualitas produknya rendah dengan layanan purna jual pun terbatas. Akhirnya itu membentuk mindset di masyarakat kalau kualitas mobil produk Cina tidak begitu baik.
DFSK Glory 580 menyodorkan value sebuah SUV seharga Rp 500 jutaan
Mindset itulah yang kini coba diubah oleh pabrikan mobil cina yang kembali melirik dengan serius pasar mobil Indonesia. Salah satunya DFSK yang melansir Glory 580 sebagai produk perdana mereka tahun 2018. Dipasarkan dengan harga di bawah Rp 300 juta, Glory 580 menyodorkan value sebuah SUV seharga Rp 500 jutaan.
DRL LED dengan headlamp model proyektor yang masih mengandalkan bohlam halogen
Lampu belakang LED, desainnya mengacu SUV Eropa
Sunroof jadi salah satu keunggulan Glory 560 yang tidak dimiliki kompetitor di segmen harga itu
Setir flat bottom berlapis kulit
Sensor mundur dengan indikator area obyek, pengemudi dimudahkan memantau kondisi belakang ketika mundur
Produknya terlihat solid dan kokoh. Desain eksteriornya perpaduan antara tampang SUV Eropa dan Jepang. Sisi interior menyodorkan kenyamanan dengan fitur melimpah dan konfigurasi tempat duduk serta fleksibilitas kabin layaknya medium SUV asal Jepang.
Jok baris kedua bisa sliding, ruang kaki masih cukup lega meski diposisikan paling maju
Jok baris kedua dengan pelipatan 60-40, sayangnya bagian yang 60% ada di sisi kiri sehingga menyulitkan penumpang mengakses bangku baris ketiga
Jok baris ketiga, dilengkapi head rest, sabuk pengaman 3 titik
Jok baris ketiga dapat dilipat rata dengan lantai bagasi
Ada kompartemen di bawah lantai bagasi untuk menyimpan barang seperti sepatu misalnya
DFSK menawarkan dua pilihan mesin dan transmisi untuk Glory 580 yaitu 1,800 cc tanpa turbo bertenaga 139 ps atau 137,1 dk, dan 1,500 cc dengan turbo yang bertenaga 150 ps atau 147,9 dk. Sementara pilihan transmisinya CVT dan manual 6 percepatan.
Transmisi manual 6 percepatan, rasio giginya panjang, lebih cocok diajak ke luar kota
Untuk membuktikan kualitas produknya, DFSK berani menyodorkan garansi sampai dengan 7 tahun atau jarak tempuh 150.000 km. Sisi keseriusan ditunjukkan dengan terus bertambahnya jaringan penjualan dan aftersales, saat ini DFSK telah memiliki 86 jaringan resmi yang tersebar di seluruh Indonesia. Franz Wang, Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile menargetkan menutup tahun 2019 total akan ada 90 jaringan resmi DFSK di seluruh Indonesia.
Kami mencobanya setelah jarak tempuh melewati 10.000 Km. Is it still OK?
OTOPLUS-ONLINE tergelitik ingin mengetahui setiap detail dan bagaimana impresi SUV asal Tiongkok ini setelah setahun pemakaian. Kami pun mendapatkan unit test drive milik CV Manang Sejahtera Abadi (DFSK Dealer Surabaya) yang berumur persis setahun dengan jarak tempuh 10.450 kilometer. Berikut ulasannya.
AC Superior
Kisi AC terintegrasi di plafon, selain terlihat rapi juga menyebarkan hawa dingin lebih merata
Sistem AC di Glory 580 tergolong superior, hawa panas kota Surabaya pada musim pancaroba antara bulan November-Desember dapat diatasi. Hembusan hawa sejuk bisa dirasakan merata hingga ke seluruh bagian kabin berkat penempatan outlet AC yang tersebar di plafon.
Diajak bermacet-macet dengan suhu udara luar 39 derajat celcius, temperatur suhu mesin tak pernah beranjak dari skala ½ . Catatan kami, kualitas material plastik pada kisi outlet AC yang terdapat di plafon terasa ringkih, rawan patah jika diperlakukan dengan kasar.
Kualitas Material Kabin
Sistem audio video dapat terhubung dengan smartphone
Dibandingkan produk asal Cina sepuluh tahun lalu, kualitas material khususnya di area kabin telah jauh meningkat. Menghadirkan kesan mewah, DFSK membubuhkan panel dasbor beraksen piano glossy dan krom. Panel tersebut terlihat smooth dengan sudut panel yang rapi. DFSK juga berani memberikan aksen stiching (jahitan) asli pada area setir dan konsol tengah untuk menambah kesan mewah.
Panel plastik keras dan tipis masih ada sih, tapi berada di area bawah seperti konsol tengah bagian bawah atau door trim bagian bawah. Secara keseluruhan dengan kualitas material interior seperti ini agaknya masih akan bertahan dipakai 5 tahunan atau bahkan lebih. Ada komponen berbahan plastik yang bisa ditingkatkan kualitasnya seperti salah satunya kisi-kisi AC.
Kekedapan Kabin
Ini jadi salah satu keunggulan DFSK Glory 580. Keuntungan dari kabin yang kedap adalah suasana premium, ketenangan saat berkendara serta kesempatan menikmati sistem audio dengan lebih baik. Selain sistem insulasi yang baik di setiap sudut kabin, penggunaan material plat bodi yang tebal juga berimbas positif pada kekedapan kabin.
Mesin Kering
Mesin SFG Turbo 147 dk masih terasa responsif dan terlihat kering setelah 10.000 km pemakaian
Unit tes kami telah menempuh jarak 10.000 kilometer lebih, dan diamati secara visual seluruh sudut mesin dan transmisi nampak kering tanpa ada tetesan oli sedikitpun. Begitu juga pada sistem rem juga sistem pendingin.
Indikator Kontrol Traksi
Indikator kontrol traksi berkedip bukan tanda kerusakan!
Ketika kami meluncur menuruni jalur melingkar untuk turun dari komplek parkiran di sebuah mall, indikator kontrol traksi berkedip. Ternyata itu bukan tanda kerusakan.
Ada bunyi berderik dari komponen system kemudi terutama saat berbelok di jalan menurun
Menurut Iwan, kepala bengkel DFSK Arif Rahman Hakim, Surabaya itu merupakan petunjuk kalau sistem kontrol traksi aktif. Kontrol traksi aktif artinya sistem diferensial dan sistem rem akan berkolaborasi menjaga setiap roda mendapatkan traksi maksimal.
Perawatan Wajib Kemudi di 10.000 Km
Sistem kemudi perlu diperiksakan secara menyeluruh, khususnya pada unit EPS
Pada unit tes kami yang telah berjalan 10.000 kilometer lebih, muncul sedikit gejala narik ketika kami ajak melaju di tol pada kecepatan 100-120 km/jam. Ketika kami konfirmasi ke pihak DFSK, rupanya hal itu dikarenakan unit tes kami belum dilakukan perawatan spooring ulang yang memang merupakan ritual perawatan rutin di 10.000 Km.
Konsumsi BBM
Konsumsi BBM tidak bisa dibilang irit
Menggunakan metode full to full. Setelah menempuh jarak 183 kilometer, tangki bahan bakar kembali kami isi penuh. Volume bahan bakar yang ditambahkan sebanyak 24,2 liter. Artinya konsumsi bahan bakar DFSK Glory 580 bertransmisi manual ini sekitar 7,56 km/liter.
Untuk pengetesan ini sengaja kami gunakan Pertalite untuk melihat pengaruhnya apabila menggunakan spesifikasi bahan bakar di bawah spesifikasi yang direkomendasikan (oktan 92).
Selain pengaruh spesifikasi bahan bakar, ada beberapa faktor memengaruhi hasil pengetesan konsumsi bahan bakar. Pertama kondisi lalu lintas yang saat pengujian didominasi kondisi macet. Kedua, suhu udara saat pengetesan berkisar 36 - 39 derajat celcius yang sudah pasti akan memaksa mesin bekerja lebih keras.
Ketiga, karakter mesin dan transmisi Glory 580. Turbo pada mesin Glory mulai bekerja saat putaran mesin menyentuh 2.000 rpm. Ketika mulai bekerja akan terasa dorongan tenaga ekstra. Dorongan tenaga ekstra tersebut terasa klop dengan transmisi manual, mesin berasa responsif dan menggoda pengemudi untuk menginjak pedal gas lebih dalam lagi sehingga berdampak pada konsumsi bahan bakar.
Serba Berat
Bodi lebih tebal dari rata-rata SUV asal Jepang atau Korea
DFSK Glory 580 menggunakan plat bodi dengan ketebalan 0,9 mm. Lebih tebal dari rata-rata SUV asal Jepang atau Korea yang berkisar 0,7-0,8 mm. Hal itu berdampak pada bobot total SUV asal Cina ini.
Efeknya lain yang dirasakan adalah kesan berat ketika membuka pintu, kap mesin atau bagasi. Untungnya kap mesin dibekali dengan tabung teleskopik untuk membantu menopang kap yang berat tersebut.
Pada pintu belakang, masalahnya bukan saat membuka melainkan ketika akan menutupnya, untuk kaum cowok saja terasa berat menariknya apalagi buat para cewek. Kami yakin, para wanita akan kesulitan untuk menutup pintu bagasi usai berbelanja misalnya. Penyesuaian pada spesifikasi teleskopik bagasi agaknya prioritas untuk dilakukan.
Akses bangku baris ketiga justru lebih mudah dari sisi kanan, artinya belum disesuaikan kondisi jalanan Indonesia yang berjalan di jalur kiri.
Isu lain masih menyoal berat pengoperasian adalah pada sistem mekanisme jok. Sebagai contoh, untuk menegakkan sandaran jok saja dibutuhkan tenaga ekstra. Begitu juga ketika akan mengembalikan posisi jok dari posisi terlipat. Menurut kami pegas pada mekanisme jok memiliki konstanta kelewat kaku. Tujuannya sih agar awet tapi menyulitkan saat mengoperasikannya.
Naskah & Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Comments