Posisi Anjasara Wahyu melesat di puncak klasemen sementara dengan 81 poin, unggul dari Adrian Septianto dengan 78 poin dan Naufal 74 poin.
OTOPLUS-ONLINE | Para peslalom Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) kembali Berjaya di ajang MLDSPOT Autokhana Kejurnas Slalom 2023 putaran ke-5 di Purwokerto, Sabtu, 2 September 2023 lalu. Ini kualitas dan kehandalan performa dua ban lansiran GT Radial, yakni Champiro SX2 dan GTX Pro, yang mengawal para peslalom (TGRI).
Dengan kondisi aspal Sirkuit GOR Satria Purwokerto yang relative kasar dan bergelombang, kedua type ban tersebut mengantarkan Anjasara Wahyu memborong gelar juara. Gelar pertama diraih pebalap andalan TGRI itu pada kelas A dengan menjadi yang tercepat.
Hasil ini sekaligus mengantarkan posisi Anjasara Wahyu melesat di puncak klasemen sementara dengan 81 poin, unggul tipis dari Adrian Septianto dengan 78 poin dan Naufal 74 poin. Di Kelas F pembalap berkacamata ini juga kembali membukukan catatan waktu terbaiknya pada final heat.
Posisi Anjas di klasemen sementara kelas F kian tak tergoyahkan dengan 100 poin, diikuti Adrianza Yunial 93 poin dan Anandyo Dwiki 93 poin. Pada kelas ini Anjas sangat berpeluang menjadi juara nasional MLDSPOT Autokhana Kejurnas Slalom 2023 yang masih menyisakan 1 putaran lagi.
Atas prestasi yang diraih oleh para peslalom TGRI di putaran ke-5 dengan kawalan Champiro SX2 dan GTX Pro inipun disambut baik oleh Richardo Malau, Motorsport Team PT Gajah Tunggal Tbk.
“Kali ini performa Champiro SX2 dan GTX Pro benar-benar diuji pada lintasan yang bergelombang dengan kondisi aspal yang kasar, kemudian dengan soal yang pendek-pendek dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam bermanuver. Sekali lagi, dengan hasil yang diraih di GOR Satria, membuktikan jika kedua ban Champiro SX2 dan GTX Pro ampuh di segala kondisi aspal maupun beton,” tandas Richardo Malau.
Richardo Malau, Motorsport Team PT Gajah Tunggal Tbk.
Ini tentunya juga tak lepas dari peran PT. Gajah Tunggal Tbk yang selalu mengirimkan perwakilan Research and Development (RnD) yang selalu mengambil data berupa jenis trek (aspal atau beton), cek temperature lintasan dan udara untuk menentukan pressure ban pada saat perform dan menentukan tekanan angin ban pada saat akan digunakan.
“Patokan ukuran-ukuran tersebut nantinya mengacu pada kekuatan mobil serta selera dari peslalomnya juga,” pungkas Richardo Malau.
Teks dan Foto: Djansen
コメント