Mengusung tema Dreams in Motion, Honda Surabaya Center (HSC) memperlihatkan kesiapan program elektrifikasi.
OTOPLUS ONLINE I Pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2024, HSC selaku main dealer Honda mobil wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, menampilkan 3 model prototype di samping tipe-tipe yang telah dipasarkan. "Kami menampilkan Honda e:N1, Honda Step WGN e:HEV, dan Honda N-Van EV Prototype," kata Ang Hoey Tiong pada pembukaan pameran yang berlangsung mulai 28 Agustus hingga 1 September ini.
Honda e:N1 merupakan mobil listrik pertama untuk pasar Asia Tenggara, yang sudah diproduksi di Thailand pula. Berbekal baterai lithium-ion berkapasitas 68,8 kWh, memungkinkan menempuh hingga 500 km dengan sekali pengisian daya. Honda e:N1 turut mengadopsi teknologi pengisian cepat sehingga bisa melakukan pengisian hingga 80% kapasitas baterai dalam waktu 50 menit.
"Model ini yang dipastikan rilis di Indonesia. Untuk harga memang belum keluar, tapi saya memprediksi bakal di atas Rp 800 juta, karena termasuk mobil listrik premium," beber Wendy. Bukan tanpa alasan memilih pasar kelas atas. "Ini merupakan mobil listrik pertama Honda di Indonesia. Pasar yang sudah dikuasai brand Tiongkok, jadi kami nggak boleh terburu-buru langsung memenuhi market dengan beragam mobil Honda BEV (Battery Electric Vehicle, Red.). Harus ada strategi khusus," jelas Wendy.
Seperti yang dilakukan Honda mobil Thailand. Meski sudah memproduksi sendiri, namun model yang juga dijuluki HR-V listrik tersebut belum dijual bebas di negeri Gajah Putih, masih sekadar disewakan. Yup, bagi yang penasaran dengan e:N1 bisa menyewa unit minimal 1 bulan.
Selain e:N1, pada event di Grand City Convex tersebut, HSC juga menghadirkan mobil MPV yang langsung didatangkan dari Jepang, yaitu Step WGN (baca: Stepwagon) e:HEV. "Honda Prospect Motor sebagai pemegang merek di Indonesia mencoba mengisi kekosongan kelas MPV karena pasarnya sedang tumbuh," tambah pria berkacamata ini.
Dengan daya beli masyarakat untuk kendaraan Rp 300 jutaan ke bawah yang masih lesu, Honda memilih Step WGN untuk segmen menengah ke atas. "Kemungkinan harga, yang masuk akal buat pasar tanah air, pada kisaran Rp 600 juta," beber Ang Hoey Tiong. "Kalau di atas itu bakal susah karena merek-merek Jepang lain, yang punya bentuk mirip Step WGN, merilis produk di harga Rp 600 jutaaan juga."
Di Jepang, Step WGN memiliki 2 varian mesin, yakni 1.500 cc dengan turbo dan 2.000 cc mesin HEV (Hybrid Electic Vehicle). "Memperkuat program elektrifikasi Honda, sepertinya versi hybrid lebih dominan buat dipasarkan di sini," papar Wendy. "Cocok juga dengan tema pamerannya, yaitu Dream in Motion," imbuhnya sembari menjelaskan bahwa para pengunjung booth HSC turut menjadi partisipan survei tentang Step WGN untuk market tanah air.
Di samping dua model yang punya rencana dipasarkan di Indonesia, terdapat pula mobil prototype Honda N-Van. "Kalau N-Van belum ada gambaran buat market lokal. Model ini sekadar buat pameran dan memberikan informasi pada masyarakat kalau sebenarnya ada berbagai tipe mobil listrik buatan Honda," ujar Ang Hoey Tiong.
Menariknya, N-Van Prototype tersebut sudah diberi sentuhan oleh V-Clas Karoseri, yang merupakan perusahaan karoseri kendaraan niaga. Dibikin layaknya coffee shop keliling, mobil yang diberi nama Honda Dreams Cafe tersebut menjadi tempat berkarya para barista dari Common Grounds Coffee Roaster.
Teks: Herwindo
Foto: HSC, Herwindo
Comments