top of page
  • Gambar penulisEditor

Honda VTX 1800 Pro Street Chopper Jadi Debut Law Custom di Segmen Big Bike



Selama ini, Hasan Law dari Law Custom hanya bermain dengan motor kapasitas mesin 200cc ke bawah. Dari sini, modifikator yang pernah menjadi pemenang Honda Modif Contest (HMC) 2018 untuk kategori National Champion Free For All ini tertantang untuk naik kelas, main big bike alias moge.

Butuh perhitungan dan pengerjaan yang cermat dalam membuat rangka untuk mesin kapasitas besar seperti VTX 1.800 cc supaya tidak mudah crack (retak) dan muncul vibrasi atau getaran.


“Akhirnya saya dapat Honda VTX dengan kapasitas mesin 1.800 cc, yang ingin saya ubah tampilannya menjadi lebih slim atau ramping,” buka Hasan Law yang kemudian memutuskan usung konsep pro street chopper untuk project ini.

Rangka bawaan motor tidak dipakai, sewaktu-waktu bisa dipakai kembali.


Sebagai awalan, Hasan Law memensiunkan dulu rangka bawaan pabrik. “Saya buat rangka baru, mulai dari main frame (rangka utama) hingga rangka belakang, sesuai tongkrongan pro street chopper,” tunjuk Hasan Law.

Rangka baru dibuat dengan desain khas chopper yang simple, lurus turun ke bawah dengan jok dropseat mengikuti garis rangka,


Kalau rangka bawaan VTX desainnya menyerupai kunci L dengan bentuk pipa penyangga tangki (backbone) pipih, maka rangka baru ini dibuat dari pipa tubular yang didesain lurus dari komstir turun ke bawah memanjang ke belakang.

Tangki dibuat lebih ramping sehingga kapasitas bahan bakar yang diusung susut dari 17 liter menjadi sekitar 10 liter.


“Desain rangka khas chopper ini memungkinkan tangki bisa dibuat lebih ramping, dan jok bisa lebih turun sekitar 5 cm,” tunjuk Hasan Law. “Jadi kalau awalnya saya agak jinjit, sekarang kaki bisa menjejak tanah lebih leluasa.”

Ketinggian jok ke tanah berkurang sekitar 5 cm, sehingga kaki lebih leluasa menjejak aspal.


Geser ke pipa rangka penyangga kedua sisi mesin (double cradle). Hasan Law ingin membuat motor ini terkesan padat, dengan jarak antara roda depan tidak terlalu jauh dengan radiator. Untuk itu, sudut rake dibuat agak tegak.

Sudut rake dibuat sedikit lebih sempit dari aslinya sehingga terkesan padat dan lebih lincah bermanuver.


“Kalau saya ukur sekitar 32 derajat. Tapi saya lupa berapa sudut rake aslinya,” kata Hasan Law sambil menjelaskan, project ini sempat tertunda lama karena kesibukannya menyiapkan motor untuk HMC maupun Honda Dream Ride Project.

Setang bawaan VTX lebih cocok dipakai menyesuaikan radius putar ideal.


Selain alasan estetika atau keindahan, sudut rake yang dibuat agak tegak ini juga dimaksudkan agar motor lebih lincah bermanuver.

Karena mengusung sistem penggerak gardan, maka kaki belakang pantang dirombak. Termasuk dual shockbreaker bawaan motor yang tadinya hendak digantikan monoshock, tapi justru mengurangi performa.


Bisa jadi karena kaki belakang tidak mengalami ubahan. “Sebenarnya saya sempat ada keinginan swingarm dibikin lebih pendek. Tapi karena motor ini pakai gardan sebagai sistem penggerak roda belakang, maka saya pikir akan berisiko kalau melakukan modifikasi di bagian ini. Karena itu akhirnya saya biarkan saja,” ujar Hasan Law yang masih memakai komponen bawaan motor untuk kaki-kaki belakang dan depan ini.

Bodywork dari bahan pelat dengan eksekusi tahap akhir berupa airbrush.


Untuk urusan bodywork, Hasan Law menggunakan pelat sebagai bahan. Mulai dari tangki, cover samping, sepatbor depan-belakang, dan visor lampu depan. "Sebagai finishing saya timpa pakai airbrush bajak laut garapan Simon Airbrush," tutup Hasan Law.


Data modifikasi:

Rangka: full custom

Setang: stock

Pelek depan-belakang: stock

Ban depan: Shinko 18 x130 / 70

Ban belakang: Shinko 16 x 180 / 65

Sistem pengereman: stock

Sokbreker belakang: stock

Bodywork: custom

Knalpot: custom

Jok: custom

Lampu depan: Daymaker

Lampu belakang: custom

Cat: Simon Airbrush

Modifikator: Hasan Law (Law Custom)

Alamat: Jl. Ngingas Selatan No. 168, Sidoarjo

HP: 0813-3100-0888


Teks: Indramawan

Foto: Law Custom

bottom of page