“Pabrik Cilegon sejauh ini sengaja kami khususkan untuk memenuhi pasar domestik. Di sana mulai memproduksi pelumas Mobil yang dipasarkan di Indonesia. Seperti Mobil Delvac (15W-40) Diesel. Kemudian pelumas sepeda motor merek Mobil Supermoto Matic dan Non Matic, serta nantinya juga akan memproduksi pelumas lainnya.” (Patrick Adhiatmadja, Executive Chairman ExxonMobil Lubricants Indonesia).
Pelumas Mobil secara bertahap sudah diproduksi di pabrik Cilegon, Banten, setelah sebelumnya diproduksi di Jurong, Singapura
OTOPLUS-ONLINE - Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global, memang membuat semua pihak terpukul. Bayangkan saja, bahkan sekelas Vacuum Oil Company, perusahaan minyak dunia yang sudah berdiri sejak 1866, dan sekarang memiliki nama ExxonMobil, juga terdampak imbasnya.
Sebagai gambaran, ExxonMobil dan perusahaan pendahulunya, telah menjadi yang terdepan di teknologi pelumas selama lebih dari 150 tahun. Dimana teknologi pelumasnya telah membantu menggerakkan berbagai pencapaian teknologi terbesar manusia. Termasuk mobil bertenaga bensin pertama, sistem pembangkit listrik pertama, penerbangan bertenaga mesin pertama, dan peluncuran pesawat ulang-alik pertama, kiranya ikut merasakan pula situasi dan kondisi pandemi saat ini.
Terkuak saat media gathering virtual yang dilakukan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) bareng PT Federal Karyatama (FKT), bersama sejumlah media massa, Kamis (8/4). Patrick Adhiatmadja, Executive Chairman ExxonMobil Lubricants Indonesia dengan lugas dan tetap penuh rasa optimis mengatakan, kendati pandemi masih terjadi, dan berangsur-angsur membaik, ExxonMobil akan tetap selalu mengembangkan solusi-solusi pelumasan terbaru untuk teknologi di masa depan, guna menjaga agar dunia tetap bergerak.
Patrick Adhiatmadja (tengah) dan Pablo Conrad (kanan),
“Apalagi bicara di Indonesia, dimana 70% masyarakat Indonesia berada pada usia produktif. Sehingga EMLI dan FKT optimis untuk tetap berada di Indonesia,” ujar Patrick, yang turut diamini oleh Pablo Conrad, Marketing Director ExxonMobil Lubricants Indonesia.
Sejumlah varian produk Federal Oil yang diproduksi di pabrik di Kawasan Cilegon, Banten
Bahkan tahun ini EMLI mengeluarkan produk merek Mobil, varian baru untuk tetap kompetitif dan berpengaruh pada industri pelumas dan otomotif. EMLI dan FKT fokus untuk berkembang di kategori motor matic, dengan tetap mempertahankan posisinya yang kuat di kategori non-matic.
Conrad menambahkan, ExxonMobil juga baru saja meluncurkan rangkaian produk terbaru. Yaitu Mobil Super All-in-One Protection, Mobil Super Friction Fighter, dan Mobil Super Everyday Protection, yang masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.
Di samping itu, EMLI dan FKT terus berkolaborasi dengan mitra jaringan, dimana lebih dari 40 distributor nasional, dan bengkel independen. Dan hingga saat ini telah menjangkau lebih dari 16 ribu bengkel independen yang dilayani, melalui jaringan distributor di seluruh Indonesia.
Baik Patrick maupun Conrad sama-sama meyakini, demi mengantisipasi situasi pasar saat ini, dimana seluruh industri mengalami kontraksi, permintaan pasar menurun. Tentunya EMLI dan FKT tidak bisa langsung memproduksi dalam jumlah banyak, begitu pula dalam jumlah sedikit.
“Kalau dalam jumlah sedikit, ketika kondisi pasar semakin tumbuh membaik, kita tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Maka kita harus mensiasati, dengan melakukan harmonisasi keseimbangan. Produksi tidak dalam jumlah banyak, tetapi tidak juga dalam jumlah sedikit,” imbuh Patrick.
Dasar pertimbangan itu pula yang membuat EMLI dan FKT sementara belum menyentuh ranah ekspor. Meskipun telah memiliki pabrik yang luas dan modern di wilayah Cilegon, Banten. Sebuah pabrik warisan FKT yang terbeli oleh EMLI. Perlu diketahui, sebelumnya pelumas Mobil melakukan produksi di pabrik Jurong, Singapura.
“Pabrik Cilegon sejauh ini sengaja kami khususkan untuk memenuhi pasar domestik. Di sana mulai memproduksi pelumas Mobil yang dipasarkan di Indonesia. Seperti Mobil Delvac (15W-40) Diesel. Kemudian pelumas sepeda motor merek Mobil Supermoto Matic dan Non Matic, serta nantinya juga akan memproduksi pelumas lainnya,” ucap Patrick.
Pada langkah selanjutnya, EMLI dan FKT terus berupaya melakukan integrasi jaringan distribusi penjualan yang berfokus pada area-area potensial, meliputi wilayah-wilayah di Jawa, Bali, dan Sumatera. Strategi ini didukung oleh kolaborasi dua merek yang dipegang oleh Mobil dan Federal Oil, dengan referensi aspek global dan pendekatan pasar lokal yang kuat.
Teks: Setiawan AS
Foto: EMLI dan FKT
Comments