top of page
  • Gambar penulisEditor

Ini Alasan, Arlen Ness Dikenal Sebagai Raja Motor Custom Sampai Akhir Hidupnya

(Mengenang Arlen Ness 1939-2019)
Arlen Ness / Foto: www.motorcyclemuseum.org

Pada 22 Maret 2019 kemarin, raja motor custom dunia, Arlen Ness dikabarkan meninggal pada usia 79 tahun di California. Nama Arlen Ness sangat dikenal di kalangan pecinta motor custom dunia, termasuk di Indonesia karena banyak produk-produk aksesori motor dan apparel yang memakai brand Arlen Ness.


Apa yang membuat nama Arlen Ness sangat terkenal? Selama kariernya sebagai builder motor custom, Ness banyak menciptakan karya-karya otentik yang kerap menginspirasi builder lain, dan bahkan menjadi trend karena keunikan desainnya.


Bahkan seorang builder senior Dave Perewitz (Perewitz Cycle Fab) mengatakan, “Dia (Arlen Ness) adalah master of creativity.”


Yang menarik adalah, Ness ternyata tak banyak menjual motor-motor custom karyanya itu. Kebanyakan motor-motor itu disimpannya di museum kecil yang ada di Dublin, California, dan merupakan salah satu fasilitas custom workshop miliknya, yang kini dijalankan oleh putranya, Corey Ness.


Berikut ini beberapa karya legendaris Arlen Ness yang ada di Arlen Ness Museum. Setelah melihatnya Anda pasti setuju bahwa Arlen Ness adalah King of Custom Motorcycles...

Untouchable (1977): motor custom pertama buatan Arlen Ness. Mengambil basis mesin Harley-Davidson Knucklehead 1963 yang dibeli Arlen dengan harga $300. Meski dikerjakan dengan budget pas-pasan, justru motor ini banyak menginspirasi dan bahkan menjadi cikal bakal munculnya trend digger.

Ferrari Bike (1990): Pada pertengahan tahun 1980-an, Ness pernah berkujung ke pabrik Ferrari. Dan setelah itu, selama 3 tahun (1987 – 1990), dia menciptakan Ferrari Bike, sebuah motor yang mungkin saja akan diproduksi pabrikan sportcar asal Italia itu, jika saja mereka juga memproduksi kendaraan roda dua.

Ness Café (1990): Arlen Ness menyebut dirinya bukanlah seorang businessman. Namun dari nama yang diberikan pada motor café racer ciptaannya dari basis Harley-Davidson XR 1000 ini, Anda paling tidak punya gambaran, bagaimana bisnis Arlen Ness bisa terus bertahan sampai sekarang.

Ness-Stalgia (1995). Bergaya vintage era 1950-an, seperti inilah cara Arlen Ness menuangkan nostalgianya bersama Chevrolet Bel Air yang diproduksi tahun 1957.

Smooth-Ness (1995): Classic car memang banyak menjadi referensi Arlen Ness dalam berkarya. Seperti Smooth-Ness yang terinspirasi desain Bugatti pada era Art Deco.

Arrow Bike (1999): Seperti inilah motor dalam sentuhan Art Deco style menurut Arlen Ness yang mengaku terinspirasi oleh garis desain mobil era 1930-an.

Top Banana (2004): Tak hanya mengandalkan pada desain unik, Arlen Ness juga mengedepankan performance motor ciptaannya. Seperti Top Banana yang secara desain dibuat dari nol dan mengusung supercharger.

Mach Ness (2005): Atau disebut juga Jet Bike. Dalam proyek ini Arlen Ness ingin sekali mewujudkan mimpinya membangun motor dengan mesin jet. Hasilnya adalah Mach Ness yang mengusung mesin turbin helicopter.

Naskah: Indramawan

 


bottom of page