Jatim Otomotif Festival atau JOFEST adalah ajang tahunan bagi insan otomotif Jawa Timur yang diprakarsai oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim. Tahun ini, JOFEST telah memasuki usia gelaran yang ke-6, dan penyelenggaraan diadakan di Grand City Convex, Surabaya (5-6/4) kemarin.
Tentu menarik untuk mengetahui, apa yang menjadi tujuan dan latar belakang Disperindag Jatim menggelar JOFEST secara rutin, dan bahkan muncul wacana tahun depan JOFEST akan digelar secara roadshow ke daerah-daerah di Jawa Timur.
“Kontribusi otomotif menjadi prioritas kami, untuk dikembangkan mengingat kontribusinya yang sangat besar. Apalagi Jatim memiliki industri komponen otomotif,” buka Dra. Bagas Yulistyati, S. M.Si, Kepala Bidang Industri Non Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur yang bertindak selaku Ketua Panitia Penyelenggara Festival Otomotif Jawa Timur.
“Bahkan ke depan, ada 4 IKM di Ngingas yang masuk dalam rantai pasok PT Astra Honda Motor (AHM), dan siap memproduksi 200.000 unit spare parts komponen otomotif,” ungkap Bagas Yulistyati.
Melihat hal ini, Disperindag Jatim akan coba untuk terus menggali dan mempromosikan perkembangan industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua, serta berupaya meningkatkan daya inovasi dan kreasi insan otomotif di Jatim melalui gelaran JOFEST ini.
“Untuk itu, melalui ajang JOFEST ini kami berharap agar komunitas modifikasi di Jawa Timur, khususnya para modifikator, untuk siap bermitra dengan industri serta pelaku bisnis otomotif,” tandas Bagas Yulistyati penuh semangat.
Menanggapi hal ini, Indramawan dari asosiasi industri kreatif otomotif Tanah Air, yakni INCREASE (Innovative & Creative Automotive Society) Indonesia yang bertindak sebagai salah satu juri kontes modifikasi JOFEST mengatakan, pihaknya senantiasa berupaya untuk mendorong komunitas modifikasi dan custom ini berkembang menjadi industri kreatif otomotif.
“Kami telah berdiskusi dengan Bapak Dinariana, selaku akademisi ITS sekaligus penggiat custom di Surabaya yang kebetulan juga bertindak sebagai juri di event ini, untuk menjajaki kerjasama antara builder dan modifikator motor dengan pihak ITS, dalam hal pembuatan motor custom yang berpenggerak listrik,” tutur Indramawan yang juga adalah jurnalis media OTOPLUS-ONLINE.
Selain itu, Indramawan juga mengapresiasi JUBETOR Indonesia yang bergerak dalam bidang modifikasi serta jual-beli motor custom online, dan telah berpartisipasi mengisi booth di JOFEST 2019 ini bersama beberapa bengkel custom seperti Jowo Kustom, Hongkingkong Custom, FOCE Custom Garage dan masih banyak lagi.
“Tahun ini, JOFEST tak hanya memajang dan melombakan motor-motor custom, tapi juga memamerkan bidang usaha dan karya-karya bengkel modifikasi. Salah satunya adalah JUBETOR Indonesia yang selama gelaran ini telah berhasil menaikkan omzet penjualannya. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman yang lain, untuk terus berkembang menjadi industri kreatif,” sambut Indramawan yang pada kesempatan ini kembali meminta agar Disperindag terus mewadahi pergerakan ini.
“Harapan kami, akan semakin banyak bermunculan IKM otomotif di Jawa Timur. Karena perlu diketahui, seperti di Probolinggo dan kota-kota lain, sudah ada bengkel modifikasi yang telah berhasil memproduksi komponen bodi aftermarket. Mimpi kami, hasil kreasi dan kreativitas ini bisa diekspor ke luar negeri, seperti yang telah dilakukan beberapa pelaku bisnis industri kreatif otomotif di kota-kota lain seperti di Jakarta dan Bandung” ujar Indramawan.
Drajat Irawan selaku Kepala Disperindag Jatim menyambut positif semua upaya ini. “Sebab Jawa Timur akan bertarung (dengan produk-produk dari luar negeri, Red.) di bidang otomotif,” buka pria ramah ini.
Dikatakannya, di Jawa Timur ada 19 juta kendaraan. “Dari jumlah itu, 17 juta adalah roda dua, dan sisanya atau 2,23 juta adalah roda empat. Untuk itu, memang upaya ini harus betul-betul difasilitasi. Baik itu industri kreatif maupun pabrikan industri otomotif itu sendiri, terutama dalam hal penyediaan komponen kendaraan.”
Lebih lanjut Drajat Irawan memaparkan, Jawa Timur punya sentra otomotif, mulai komponen sampai aksesori.
“Sentra otomotif di Ngingas untuk spare part, sentra di Bangil untuk aksesori, dan sentra di Pasuruan untuk engine, dan sudah bisa bikin silinder kop,” ujar pria yang juga aktif di salah satu komunitas otomotif di Surabaya ini, sambil menginfokan, Jatim memiliki 1.090 IKM komponen otomotif yang siap memenuhi kebutuhan konsumen.
“Bayangkan saja, waktu ada jambore di Surabaya, ada sekitar 2.000 komunitas motor yang hadir. Dari sini bisa kita lihat, industri otomotif di Jawa Timur ini punya peluang besar untuk ditingkatkan,” semangat Drajat Irawan.
Dari sinilah Drajat Irawan menginginkan agar gelaran JOFEST 2020 mendatang bisa disiapkan jauh-jauh hari, dan mewadahi semakin banyak pelaku bisnis di bidang industri kreatif otomotif, untuk dibawa ke daerah-daerah di Jawa Timur,
Daftar Pemenang Kontes Modifikasi
Kategori Chopper & Bobber
Juara No Peserta Nama Poin
1 02 Hasan Law 1.300
2 09 Hafiel Dwiky 1.100
3 08 Aam 1.080
Kategori Tracker & Scrambler
1 08 Ahmad Ridwan 1.195
2 07 Ommar 1.010
3 06 Victor 950
Kategori Café Racer
1 02 Hanif Ryandhika 1.045
2 03 Rangga Andri P. 825
3 06 Robertus Armando 665
Naskah & Foto: Tim OTOPLUS-ONLINE
Comentarios