top of page
  • Gambar penulisEditor

Kenapa Honda Bakal Produksi Kembali Dax atau ST-series Tahun 2021 Ini?


Setelah diproduksi dan dipasarkan selama 40 tahun, Honda tidak lagi tertarik memperpanjang paten ST-series, yang berakhir pada tahun 1998... (Foto ilustrasi: honda-museum.com)

OTOPLUS-ONLINE I Saat ini santer beredar kabar bahwa Honda berencana merilis versi terbaru Dax tahun 2021 ini. Berita ini beradasarkan pada informasi yang mengatakan, Honda baru saja mendaftarkan sebuah produk dengan nama ST125.


Tidak salah anggapan yang mengatakan bahwa produk yang baru saja didaftarkan ini adalah Honda Dax, yang masih bersaudara dengan Honda Monkey di segmen motor mini.


Sebab kode ST sendiri mengacu pada model Honda Dax, seperti ST50, dan ST70 yang diperkenalkan pada Agustus 1969 dan diproduksi sampai 1981.


Sementara untuk model dengan kapasitas mesin lebih besar, yakni ST90 diproduksi mulai 1973 hingga 1975. Setelah itu, Honda sempat memproduksi lagi ST50 tahun 1995 hingga 2000.

Honda CT-70 1977 atau juga dikenal dengan sebutan Mini-Trail di Amerika Serikat (Foto: en.wikipedia.org)


Meski sangat populer dan diekspor di beberapa negara dengan nama berbeda, seperti ke Kanada dan Amerika dengan nama CT-70, namun ST-series tidak selalu memenuhi syarat sebagai kendaraan yang legal untuk pemakaian jalan raya.


Kaki-kaki pendek, dengan ukuran roda gendut berdiameter kecil, rangka berbentuk huruf T, serta sadel memanjang menyerupai bangku, dan setang yang bisa dilipat jadi ciri khas mini bike ini.


Sama seperti seekor Dachshund, Honda Dax yang namanya diambil dari nama singkat anjing trah asal Jerman yang memiliki tubuh panjang dan kaki pendek ini, kecepatannya juga terbatas dengan kapasitas mesin kecil sehingga sulit memenuhi persyaratan regulasi emisi gas buang.

Inilah bentuk asli Honda Monkey, 'saudara' Honda Dax di segmen mini bike yang diproduksi untuk digunakan di tempat-tempat rekreasi tahun 1961 dengan diameter roda 5 inci dan mesin 49cc (Foto: motorcycle.com)


Karena alasan inilah, ST-series atau Dax dipasarkan dengan status yang bermacam-macam. Ada negara yang menjualnya sebagai motor untuk rekreasi saja sehingga tidak boleh dipakai di jalan raya, ada juga yang memasarkannya sebagai kendaraan untuk pemakaian rekreasi off-road ringan.


Kiranya inilah yang menjadi alasan, kenapa setelah diproduksi dan dipasarkan selama 40 tahun, Honda tidak lagi tertarik memperpanjang paten ST-series, yang expired atau berakhir pada tahun 1998 (sumber: trail70.com).

Jincheng JC50 Q50 replika dari Honda Dax (Foto: Wikipedia/Michiel1972)


Namun yang terjadi setelah itu di luar dugaan Honda. Di pasaran justru banyak beredar replika dari mini bike ini. Beberapa manufaktur motor seperti Jincheng, Lifan, Panda, and Redcat berlomba-lomba memproduksi dan mengekspornya ke luar negeri.


Kiranya, setelah melihat permintaan pasar yang masih tinggi membuat Honda kembali tergiur untuk memproduksi kembali ST-series ini.

Prototype Honda e-Dax di Tokyo Motor Show 2001 (Foto: banpei.net)


Di gelaran Tokyo Motor Show 2001, nama Dax seolah kembali dimunculkan Honda sebagai tes pasar, dengan mengusung konsep baru e-Dax, yakni skuter elektrik berbobot ringan (25 Kg) yang bisa dilipat.


Kabar ini semakin menunjukkan kebenaran ketika Honda ketahuan baru saja mendaftarkan sebuah produk dengan nama ST125.


Dari sini muncul dugaan kapasitas mesin yang dipakai adalah 125cc, sesuai kode angka 125. Jika memang demikian, maka sepertinya Dax meminjam mesin baru 125 cc dari Honda Monkey, berikut komponen lain seperti forks, swingarms, pelek, atau rem.

Generasi terbaru Honda Monkey 125 ketika dipamerkan di GIIAS Jakarta 2019


Sebelumnya, Honda telah lebih dulu meremajakan Honda Monkey dengan teknologi moderen, seperti mesin 125cc SOHC yang terintegrasi dengan sistem electronic fuel injection technology PGM-FI untuk memenuhi regulasi emisi gas buang, serta mengusung girboks 4-speed.


Hasilnya, Honda Monkey memiliki tenaga maksimum sebesar 8.9 hp pada 7.000 rpm dan torsi maksimum sebesar 10,5 Nm pada 5.500 rpm.


Teks: Indramawan

Foto: Indramawan, Istimewa

bottom of page