top of page
  • Gambar penulisEditor

Liputan Eksklusif: Komparasi H-D FLSTF Fat Boy 1990 dan Fat Boy 114 2020

"Bersamaan dengan moment perayaan 30 tahun Fat Boy, saya tertarik untuk membandingkan langsung model pertama (1990) dengan model terbaru (2020) ini." (Onno Wieringa - OTOPLUS-ONLINE Contributor)

Diperkenalkan pertama tahun 1990 dan terus eksis sampai sekarang, Softail Fat Boy berhasil mengukir sejarah sebagai salah satu model sekaligus ikon Harley-Davidson dengan angka penjualan fantastik sejak awal kemunculannya.

Dan memasuki usinya yang ke-30 tahun, Fat Boy jadi semakin gemuk dalam hal ukuran ban, kapasitas mesin, dan bobot. Juga dalam hal performa, Fat Boy mengalami peningkatan signifikan.

Namun dalam hal tampilan. Meski terkesan lebih moderen, tapi kalau dilihat sekilas kesannya tidak banyak mengalami ubahan. Dan menurut saya, itu sangat bagus karena sama halnya dengan WL, atau Super Glide dan Electra Glide, Fat Boy adalah model paling terkenal, dan bagi sebagian orang adalah motor impian.

Dari sinilah saya tertarik untuk membandingkan langsung Fat Boy 1990 dengan Fat Boy 2020. Tentu saya harus berterima kasih kepada Ben Seijger yang telah meminjamkan FLSTF Fat Boy 1990 miliknya!

Fat Boy 2020

Fat Boy sangat mudah digunakan turing. Hanya dengan sedikit gerakan pada pergelangan tangan, motor yang sudah menggunakan teknologi ride-by-wire throttle ini langsung melesat.

Ketika saya larikan 100 km/jam, jarum takometer menunjuk angka 2.200 rpm. Dan pada kecepatan 130 km/jam, jarum naik ke 2.800 rpm, sangat menyenangkan!

Motor penjelajah, memang itulah tujuan Fat Boy dibuat. Sebab meskipun Anda bisa melibas tikungan dengan mudah, dan rem sudah sangat pakem, serta pelek campuran aluminium yang dibalut ban gendut 160 mm (paling lebar dari semua model H-D!) untuk depan, dan belakang 240 mm, namun tetap saja Fat Boy bukanlah motor jenis sport.

Berikutnya yang menarik perhatian saya adalah lampu depan LED berbentuk kotak yang memberikan penerangan maksimal. Juga Fat Boy nyaman dikendarai dengan jok untuk penumpangnya.

Saya bisa merasakan itu, ketika saya bandingkan antara Fat Boy tahun pertama (1990) dengan yang terbaru ini (2020). Sangat berbeda!

Tapi yang mengesalkan saya adalah proses pindah gigi gearbox 6-speed dari unit test yang saya coba. Sepertinya ini berkaitan dengan jarak tempuhnya yang masih nol, karena motor ini benar-benar baru dan belum pernah dinaiki.

Yang jadi poin kritikan saya berikutnya adalah munculnya suara mendengung dari mesin dan transmisi yang kadang mengganggu. Juga ketika kondisi mesin mulai panas, dan motor masih dalam keadaan statis. Rasanya memindahkan transmisi ke gigi netral tidak mungkin dilakukan.

Fat Boy 1990

Secara tampilan, ketika dilihat berdampingan, Fat Boy lawas ini masih terlihat seperti model baru. Tapi ketika dikendarai satu per satu, Anda baru bisa rasakan, Fat Boy ini sungguh beda.

Fat Boy anyar jauh lebih mudah dikendarai, dengan rem yang 100 kali lebih baik!

Apalagi ketika buka gas kencang-kencang motor tahun 1990 ini lalu kemudian kurangi kecepatan. Tampak jelas, frame Softail-nya kesulitan menjaga kestabilan. Dan suspensi terasa membuang.

Tapi yang asyik adalah torsi mulai dari putaran bawah. Punya Fat Boy 1990 ini lebih enak dibesut ketimbang 2020, yang rasanya butuh putaran mesin lebih tinggi sehingga harus sering-sering pindah gigi.

Kesimpulan

Ya setelah bernostalgia dengan Fat Boy 1990 ini, jelas sudah bahwa spirit dan sensasi Fat Boy tetap sama, seperti halnya tampilannya. Bahkan ketika melalui proses modernisasi.

Pengembangan paling signifikan dirasakan hasilnya ada pada handling lebih baik dengan rangka yang lebih kaku, peredaman suspensi lebih baik, dan pengereman lebih pakem.

Dalam hal performa mesin, Fat Boy tua yang mengusung mesin Evolution dengan karburator CV dan karakter suaranya yang "potato-potato" rasanya kalah jauh dalam hal tenaga jika dibanding mesin moderen M8 yang telah dipadukan dengan sistem pasokan bahan bakar injeksi.

Onno “Berserk” Wieringa (kontributor OTOPLUS-ONLINE) bersama putri tercinta, Ylva Wieringa.


Namun yang pasti, Fat Boy 2020 ini masih tetap Fat Boy dalam hal tampilan dan gaya yang mewarisi pendahulunya Fat Boy 1990. Dan ini tetap menjadi daya tarik bagi pecinta Harley, sehingga bakal tetap menjadi model yang paling dikenal untuk beberapa tahun mendatang!


Specification H-D Fat Boy 114 2020

Brand: Harley-Davidson

Model: Fat Boy 114

Year: 2020

Engine

Type: air and liquid-cooled V-twin

Cylinder head: 4 valves, air and liquid cooled

Compression: 10.5: 1

Bore x stroke: 102 x 114

Cylinder capacity: 1868 cc

Carburetion: Electronic Sequential Port Fuel Injection (ESPFI)

Transmission: six gears

Rated max.power: 0.22 kW / kg (net max.power 69 kW)

Rated max.torque: 155 Nm at 3,000 rpm.

Fuel consumption: 5.6 ltr. / 100 km.

Chassis

Frame: Steel Softail tubular frame

Wheelbase: 1,665 mm

Head tube angle: 30°

Trailing: 104 mm

Front suspension: Telescope cartridge front fork

Rear suspension: adjustable single rear shock

Brakes: 4-piston fixed at the front and 2-piston floating at the rear

Tires: front 160 / 60R18,70V, BW rear 240 / 40R18,79V, BW

Seat height: 675mm (without load)

Declared curb weight: 317 kg.

Tank capacity: 18.9 ltr.


Thanks to:

Teks: Onno “Berserk” Wieringa

Foto: Onno “Berserk” Wieringa (madnessphotography.nl) & Ylva Wieringa

bottom of page