top of page
Gambar penulisEditor

Mengenang Ton Pels, Drag Racer dan Orang Besar Di Balik Zodiac International

In memoriam: Ton Pels (02 November 1942 - 01 Maret 2021)

OTOPLUS-ONLINE I Bagi sebagian pembaca OTOPLUS-ONLINE di Indonesia, mungkin nama Ton Pels tidak terlalu dikenal. Tapi bagi para pecinta balap di Belanda, mereka kenal betul, bahwa mantan pembalap drag berjuluk The Godfather ini adalah orang besar di balik Zodiac International, tempat saya pernah bekerja dengannya, dan menjalani profesi sebagai pembalap!


Ton Pels mengawali perjalanannya pada usia 14 tahun di sebuah perusahaan overhaul (perbaikan mesin) di kota Amsterdam, yang bernama Legmeerstraat.


Sementara saya saat itu mengawali karier di v.d. Wijngaard yang ada di kota Stadionplein, di mana saya menangani perbaikan semua merek dan tipe sepeda motor, termasuk moped.

  • Ton Pels bersama istrinya, Marianne

Ton juga sempat bekerja sebagai engineer di kapal dan sempat berlayar selama sebulan, sebelum istrinya, Marianne melarangnya.

  • Ton Pels ketika masih membalap dengan bendera dealer Harley-Davidson miliknya, Promotor

Dari sinilah kemudian Ton ganti profesi lagi, kali ini dengan membuka dealer motor di kota Hague, dengan nama, Promotor. Dealer milik Ton ini adalah dealer Harley-Davidson yang pertama di Belanda.


Setelah Promotor, Ton juga membuka toko grosir (wholesaler) untuk spareparts sepeda motor, dan kemudian mulai mendirikan dealer Zodiac di Belanda.


Dari sinilah Ton mengadakan Zodiac Dealershows yang pertama di kota Mijdrecht. Pada kesempatan ini, semua suppliers dan dealers Zodiac diundang sepanjang akhir pekan untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Beberapa tahun kemudian, acara ini juga diselingi dengan perang dyno yang sangat dikenal, yakni Horsepower Competition.

  • Ton Pels tak pernah bisa lepas dari motor

Pada kompetisi ini, sebuah alat dyno untuk mengetahui seberapa besar tenaga mesin disediakan oleh Zodiac. Kegiatan ini kemudian menjadi sangat populer dan banyak digelar di event-event besar, termasuk balap yang diadakan di Eropa. Siapa saja bisa ikut, tinggal menempatkan motor di atas mesin dyno untuk mengetahui seberapa besar tenaga mesin.


Para finalis dari semua negara di Eropa ini kemudian diundang untuk mengikuti seri grand final yang diadakan di Mijdrecht bertepatan dengan Zodiac Dealer, lagi-lagi untuk dites, seberaoa besar rideability dan horsepower mesinnya. Para pemenang saat itu kebanyakan sudah memiliki motor dengan mesin yang mampu memompa tenaga di atas 100 HP, yang mana ini adalah raihan hebat untuk ukuran saat itu!


Setelah beberapa tahun acara ini semakin populer, hingga akhirnya kegiatan Dealer show ini menjadi bagian dari Bigtwin Show, di Rosmalen.

  • Karena sepak terjangnya, Ton Pels mendapat julukan The Godfather

Zodiac berakar pada budaya Harley-Davidson, yakni drag racing, dan modifikasi atau customizing. The Zodiac Drag Race Team berlaga selama bertahun-tahun di kelas Top Fuel yang digelar di Eropa dan juga USA.


Di sela-sela kesibukannya menjalankan bisnisnya, Ton juga menggarap motor drag racing. Awalnya dia mulai dengan Adler 250cc, dan namanya mulai dikenal ketika berhasil merancang desain motor dengan dua mesin Puma yang dibesutnya sendiri.

  • Ton Pels ketika berlaga di kelas Pro Stock Harley dan Top Fuel

Tahun 1990, Ton membangun Pro Stock Harley, dan setelah itu Ton sempat beberapa tahun balapan di kelas Top Fuel menggunakan motor yang dibangunnya sendiri dari awal.

  • Vincent, putra Ton Pels ketika masih kecil sudah sering ikut menyaksikan ayahnya balapan

Ton adalah tipe pria yang sangat mencintai keluarganya. Dalam setiap balap, dia selalu mengajak seluruh keluarganya untuk ikut melihat dan menyemangatinya hingga meraih kesuksesan demi kesuksesan.


Dia tahu cara bagaimana membesar Zodiac sebagai kerajaan bisnisnya dengan cara ini. Termasuk bagaimana dia memberikan bantuan dan nasihat kepada siapa saja yang ingin mengorek mesin motornya. Entah mereka adalah penghobi, rekan sesama dealer Zodiac, atau bahkan sesama pembalap.

  • Ton Pels bersama putranya, Vincent Pels yang meneruskan bisnisnya

Ketika Ton menginjak usia 70 tahun, dia memutuskan berhenti dan memberikan tongkat estafet bisnisnya pada putranya, Vincent.


Saya sendiri berjumpa Ton di lintasan balap ketika saya mulai balapan di tahun 1980-an. Setelah itu, dia meminta saya untuk bergabung dengan Zodiac, di mana saya sempat bekerja dengan dia selama lebih dari 10 tahun.

  • Foto saya ketika masih membalap bersama Shovelhead kira-kira 35 tahun lalu, ketika bertemu dengan Ton Pels

Dari situlah semua cerita ini berawal. Kami balapan bersama, yang mana ini adalah kenangan yang indah bagi saya. Ton, terima kasih untuk semuanya, Race in Peace!

  • Foto kenangan saya (dengan kaca mata hitam di atas kepala) bersama Ton Pels (paling kanan) dan keluarga besar Zodiac

Saya juga ingin doakan agar Marianne, Vincent, serta seluruh keluarga dan teman Ton, senantiasa diberikan kekuatan untuk meneruskan perjalanan ini.


Teks: Onno “Berserk” Wieringa

Foto: Onno “Berserk” Wieringa / Zodiac

Comments


bottom of page