(Dari kiri) Raynaldi Setiawan, Arief Syarifudin, Rendi Radito dan Jaya Kontesa.
Awal-awal mencoba bermain di pasar otomotif roda empat tanah air, Morris Garage (MG) Motor, merek asal Inggris yang sudah malang-melintang di kancah internasional sejak tahun 1924, langsung dihantam krisis pandemi Covid-19.
Padahal MG Motor, telah menyiapkan model Sport Utility Vehicle (SUV) sebagai peluru perdana, untuk bertarung di tengah-tengah pasar, melalui kepanjangan tangan mereka, MG Motor Indonesia.
MG ZS, SUV perdana dari MG Motor yang harus dihantam badai pandemi Covid-19 ketika pertama kali meluncur di Indonesia.
Alhasil, mau tidak mau, MG Motor memperkenalkan MG ZS kepada masyarakat Indonesia lewat virtual launch. Akibat diberlakukannya kebijakan social distancing oleh pemerintah Indonesia, demi menekan penyebaran virus korona.
Namun ternyata antusiasme masyarakat +62 cukup tinggi terhadap satu-satunya varian SUV dari MG Motor ini. Dikatakan Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia, virtual launch tersebut dalam waktu tidak lama, mampu merengkuh satu juta viewer.
“Sebagai brand yang sudah teruji di level internasional, MG Motor pantang menyerah. Karena sudah berkomitmen dengan pasar Indonesia, maka MG Motor melakukan virtual launch MG ZS,” urai Arief saat berlangsung halal bihalal dengan wartawan di masa new normal, Selasa (16/6) kemarin.
Hasilnya, satu juta viewer dari virtual launch tersebut. “Hal itu memberikan satu semangat baru bagi kami,” sambung Arief di tengah-tengah acara yang berlangsung di dealer Andalan, sebagai salah satu dealer MG Motor Indonesia yang berlokasi di Jl. Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Sementara Rendi Radito, Sales Director MG Motor Indonesia mengakui, apa yang pertama kali dihadapi MG Motor saat masuk ke Indonesia, yakni pandemi Covid-19, adalah sesuatu yang ‘unik’ dan luar biasa.
“Akhirnya satu keyword MG Motor Indonesia terlahir, yaitu tahan banting. MG menjadi merek roda empat yang tahan banting,” kata Rendi. Bersyukur dan beruntung, walaupun dalam kondisi seperti ini, dikatakannya MG Motor Indonesia masih bisa agresif, salah satunya melalui penjualan unit.
“Semoga ke depannya MG bisa berkontribusi lebih baik lagi. Ditambah lagi MG Motor memang sudah hadir sejak lama, sehingga kualitasnya sudah terbangun,” ucap Rendi.
Raynaldi Setiawan, Managing Director Andalan Motors Group menjelaskan kontribusi 30 unit MG ZS itu berasal dari tiga dealer 3S Andalan yang berlokasi di kawasan Pondok Indah, Jak-sel, lalu di daerah Samanhudi, Jakarta Pusat, dan di dekat kawasan Jl. Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat.
Nuansa Inggris di dealer Andalan kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Sesuai negara asal MG ZS, sejumlah area dealer disesuaikan dengan tema Inggris. “Kapasitas dealer Andalan bisa menampung 15 unit entry per hari, dan hal itu sudah kami koordinasikan dengan pihak principal MG Motor di Inggris,” jelasnya.
Operation Director Andalan Motors Group, Jaya Kontesa memperkuat apa yang disampaikan Raynaldi. Sebelum memasarkan produk MG, pihaknya sudah mengirim sumber daya manusia untuk dilatih di MG Motor Thailand.
Jaya Kontesa (di antara dua mobil) sedang menjelaskan tentang fasilitas dealer Andalan.
“Customer profil MG ZS bicara gender lebih kurang hampir sama, antara male dan female. Dilihat dari sisi usia, sekitar 20 - 40 tahunan, young generation dan young executive. Maka ketiga lokasi dealer kami, terutama di wilayah Jakarta Selatan ini pas dengan target pasar,” ungkapnya.
Bermitra dengan beberapa dealer lokal, seperti Andalan, Eurokars, Hascar, dan Nusantara, MG Motor Indonesia saat ini telah mendirikan 7 outlet yang tersebar di Jabodetabek hingga Bandung.
Menerapkan konsep 3S (sales, service, dan spare-parts), outlet yang dikelola oleh Andalan, Hascar, dan Nusantara siap menyambut calon pelanggan mobil seharga Rp 255,8 juta - Rp 289,8 juta ini.
Teks & Foto: Wave
Comments