top of page
  • Gambar penulisEditor

Modifikasi Daihatsu Ayla Turbo Ini Competition Ready


Soni Satriya, Design Engineering Executive Coordinator R&D PT Astra Daihatsu Motor memastikan kalau Ayla Turbo tidak akan diproduksi massal.


“Ini hanya untuk menunjukkan kemampuan rancang bangun tim R & D Daihatsu di Indonesia, sekaligus memberi inspirasi dalam memodifikasi kendaraan khususnya yang menggunakan teknologi turbo,” tegasnya.

  • Styling bumper depan nampak sporty dengan bilah gril horizontal yang lebar

  • Fender depan lebih lebar

  • Styling fender dan bumper belakang diubah menyesuaikan lebar roda

Modifikasi tak hanya menjamah area engineering yang meliputi penambahan turbocharger sebagai main component, modifikasi internal mesin dan sistem pendinginan, sistem pengereman, suspensi dan roda tapi juga styling lewat penggantian body part seperti bumper depan-belakang, fender depan belakang, sideskirt dan spoiler bagasi.

  • Jok penumpang aslinya tidak ada, dipasang untuk keperluan media test drive

  • Kaca pengemudi ala kaca loket, sesuai standar balap IMI

  • Fuel cap dimodifikasi untuk memudahkan pengisian bahan bakar

Bahkan tim R&D ADM juga melakukan reinforcement pada body construction plus menambahkan berbagai perangkat safety dengan standar regulasi IMI seperti roll bar, engine cut off, penambahan alat pemadam kebakaran dan penggantian kaca menggunakan akrilik.


“Walaupun kita masih belum berpikiran mengikuti kompetisi, tapi seluruh mobil ini ready for competition. Jadi bila ada scrutineering sudah compliance ke regulasi balap IMI,” tukas Soni.

  • Basis mesin 3NR-VE berkapasitas bersih 1197 cc yang didapat dari diameter 72,5 mm x langkah 72,5 mm dipertahankan.

Di sektor mesin, basis mesin 3NR-VE berkapasitas bersih 1197 cc yang didapat dari diameter 72,5 mm x langkah 72,5 mm dipertahankan. Aplikasi turbo mengharuskan perbandingan kompresi mesin diturunkan, untuk meraihnya piston dipilih model yang berkompresi rendah.


Soni tidak menyebut berapa persisnya angka perbandingan kompresinya tapi dia memastikan kalau angkanya tidak terlalu jauh berbeda dengan perbandingan kompresi mesin standar yang ada di angka 11,5:1.


Penurunan kompresi memungkinkan tim R&D memasang turbo dengan tekanan 1 bar. Untuk mengimbangi derasnya pasokan udara, ditambahkan sepasang injektor pada intake manifold.


Modifikasi ini mengharuskan adanya penyesuaian pada connecting rod agar sanggup menahan peningkatan tekanan di ruang bakar. Efek lain dari peningkatan performa mewajibkan tim R&D untuk mengganti radiator dengan ukuran lebih besar plus penambahan intercooler. “Karena mesin ini merupakan mesin putaran tinggi maka engine mounting juga perlu dilakukan adjustment,” imbuh Soni.

  • Dari hasil tes Daihatsu, percepatan 0-100 km/jam bisa diraih dalam tempo 9,04 detik.

Dari pengukuran mesin dyno, tenaga mesin tercatat menembus angka 200 ps/5500 rpm dan torsi maksimal 242 Nm/5000 rpm. Bandingkan dengan mesin standar yang hanya bertenaga 88 ps/6000 rpm dengan torsi 108 Nm/4200 rpm.


Dari hasil tes Daihatsu, percepatan 0-100 km/jam bisa diraih dalam tempo 9,04 detik. “Kami akui angka itu belum maksimal karena belum menemukan perbandingan rasio gigi transmisi yang tepat,” ujar Soni sembari menjelaskan kalau perangkat kopling sudah menggunakan spek kompetisi.

  • Roll bar sesuai regulasi keamanan balap IMI.

Peningkatan performa mesin juga diikuti dengan modifikasi sasis dan bodi. Seluruh struktur sasis dan bodi diperkuat. Penambahan roll bar selain sebagai pengaman juga berperan meningkatkan rigiditas bodi.


Menunjang kemampuan bermanuver dan pengendalian, peredam kejut alias sokbreker pada keempat roda diganti dengan model adjustable coil over dengan stiffness (kekerasan) antara medium - high.

  • Cakram roda depan diganti model ventilated disc dengan permukaan drilled yang dikawal caliper AP Racing 4 piston

  • Cakram roda belakang menggunakan cakram ex roda depan

Masih di keempat roda, system rem diupgrade seluruhnya menggunakan cakram. Cakram depan drilled berventilasi yang dikawal dengan caliper 4 piston dari AP Racing. Sementara cakram belakang mengandalkan eks roda depan berikut kalipernya.



Naskah & foto : Nugroho Sakri Yunarto

 

bottom of page