“Kemenangan ini memberikan saya rasa percaya diri yang sangat besar, karena saya meraihnya dari posisi belakang.” (Fabio Quartararo - Monster Energy Yamaha MotoGP).
OTOPLUS-ONLINE I Fabio Quartararo pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP berhasil memenangkan Doha MotoGP Grand Prix, setelah sempat terperosok ke posisi sembilan saat balap dimulai.
Hal yang sama pun terjadi pada rekan satu tim Quartararo, yaitu Maverick Vinales yang juga melorot ke posisi 11 saat start.
Yamaha belum melengkapi motornya dengan hole device yang sangat membantu saat start karena meminimalisir terjadinya ban depan terangkat (wheelie) dan traksi roda belakang lebih kuat (bawah)
Penyebabnya, sampai sekarang Yamaha belum melengkapi YZR-M1 besutan mereka dengan holeshot device, seperti yang telah dipakai Ducati, Honda, KTM, dan Aprilia.
Start berlangsung ketat dan penuh aksi overtaking layaknya balap Moto3
Akibatnya, kedua pembalap Yamaha yang start dari deret kedua ini langsung dilibas lawan-lawannya yang start dari baris ke-3 dan seterusnya.
Sebut saja Aleix Espargaro (Aprilia Racing Team Gresini), Alex Rins dan Joan Mir (Team Suzuki Ecstar), dan paling terlihat adalah Miguel Oliveria (Red Bull KTM Factory Racing), yang start dari posisi 12 langsung menyodok ke posisi 4 saat memasuki tikungan pertama.
Jorge Martin hampir tak tersentuh di posisi terdepan
Hanya Jorge Martin, pembalap Pramac Ducati yang mengawali debutnya di MotoGP tahun ini, mampu melakukan start dari posisi terdepan, dan setelah itu tak tersentuh lawan-lawannya hingga balap hanya tersisa lima putaran saja. Di belakangnya hanya ada rekan satu timnya, Johan Zarco yang terus menguntit.
Kembali ke Quartararo, sepertinya dia menggunakan strategi yang sama dengan Vinales yang sukses menjuarai seri pertama minggu lalu.
Quartararo mainkan strategi Vinales untuk menunggu saat yang tepat untuk menghemat ban, dan mulai menyerang pembalap Ducati, Jack Miller di depannya
Quartararo benar-benar mempertimbangkan kapan harus menyerang, dengan memperhatikan kondisi bannya. Pelan tapi pasti, Quartararo mulai medekati dua pembalap Pramac yang ada di posisi 1 dan 2.
Setelah menghabiskan beberapa lap di belakang Zarco, Quartararo pun mulai menyerang di tikungan 10, dan berhasil naik ke posisi dua.
Tanpa buang-buang waktu lagi, pembalap 21 tahun itu langsung mengejar Martin dan langsung menikamnya ketika balap hanya menyisakan 6 putaran saja.
Namun kedahsyatan top speed mesin Ducati di trek lurus, banyak menolong Martin untuk merebut kembali posisi terdepan dari Quartararo.
Quartararo memburu Zarco untuk posisi kedua (atas), sebelum melewati Martin untuk merebut posisi pertama. dan membuat gap untuk mengamankan posisi dari serangan di trek lurus
Namun, akhirnya Quartararo berhasil menyalip Martin dan sekaligus membuat jarak sehingga aman dari terkaman Martin di trek lurus.
Dan ketika lap terakhir hanya menyisakan dua tikungan saja, Zarco berhasil melewati juniornya itu. Martin pun sempat memberikan perlawanan, namun tidak ada cukup waktu bagi dirinya hingga harus puas di posisi ketiga.
Fabio Quartararo berikan kemenangan dua kali berturut-turut untuk Yamaha di seri 1 dan 2, bersama Maverick Vinales
“Kemenangan ini memberikan saya rasa percaya diri yang sangat besar, karena saya meraihnya dari posisi belakang,” buka Quartararo usai balap.
Jorge Martin tak menyangka bisa pole position dan setelah itu naik podium di debutnya di MotoGP tahun ini
Sementara Martin yang mulanya hanya pasang target di GP Doha ini untuk sekedar belajar dari para pembalap senior dengan statusnya sebagai pembalap rookie tak menyangka bisa melangkah sejauh itu.
Selebrasi di podium GP Doha 2021
“Sebenarnya ketika Johan (Zarco) menyalip saya di tikungan, saya ingin mencoba melawan. Tapi kemudian saya berpikir, jika saya lakukan ini dan kami berdua terjatuh tentu sangat merugikan,” kata Martin.
Teks: Indramawan
Foto: motogp.com
Opmerkingen