top of page

Rutin Cek & Panasi Mobil Untuk Hindari Dampak Negatif PSBB

  • Gambar penulis: Editor
    Editor
  • 28 Apr 2020
  • 2 menit membaca

  • Jalankan minimal sejauh 3 kilometer setiap 2 hari sekali.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memperpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta selama 28 hari. Periode kedua PSBB di Jakarta dimulai pada 24 April sampai 22 Mei 2020. Sementara di wilayah Surabaya Raya, PSBB mulai diberlakukan pada tanggal 28 April sampai dengan 11 Mei.


Kondisi ini otomatis membuat kendaraan pribadi jadi lebih lama terparkir saja di rumah. Mobil sobat salah satunya? Mohan Kurniawan, Kepala Bengkel Astra Peugeot Surabaya berbagai tips kepada sobat, khususnya para pemilik Peugeot agar dapat melakukan pengecekan mandiri.  “Untuk mobil yang jarang dipakai, sebaiknya dipanasi 2 hari sekali.”

  • Dengan memanaskan mesin, pemilik kendaraan sekaligus dapat memantau kondisi kendaraan baik fungsi engine dan fitur-fitur andalannya. Kondisi temperatur mesin, tekanan oli, aki, sistem ABS dan lainnya bisa diketahui dari panel meter.

Pengertian dipanasi di sini tidak hanya memanasi mesin selama beberapa menit. “Kalau hanya menghidupkan mesin, itu hanya akan menjaga kondisi aki. Seperti diketahui mobil-mobil modern banyak menggunakan komponen elektrikal dengan banyak sekali fitur-fitur digital yang akan sangat bergantung pada arus listrik aki sebagai sumber daya utamanya. Tetapi memanasi mobil yang benar adalah dengan menjalankan mobil antara 3-5 kilometer. 3 kilometer itu patokan minimal,” wanti Mohan.


Dengan menjalankan kendaraan, ECU akan membaca seluruh sistem pada mobil bekerja seperti sensor ABS, kemudi, transmisi dan lainnya. Langkah ini untuk menghindarkan ECU nge-blank akibat tidak mendapat input dari sensor-sensor tersebut.

  • Pantau kondisi cairan mesin diantaranya cairan pendingin mesin.

Sebelum melakukan proses memanaskan mobil, buka kap mesin untuk memantau kondisi pelumas mesin dengan mengintip dipstick, cairan radiator, minyak rem, kabel-kabel kelistrikan.

  • Waspada jika menjumpai kotoran tikus seperti ini di ruang mesin.

Tak kalah penting waspadai keberaaan kotoran tikus. Adanya kotoran tikus artinya tikus mulai bersarang di ruang mesin. Keadaan ini rawan lantaran tikus suka menggigiti kabel-kabel atau slang karet yang ada di ruang mesin. “Menghindarinya letakkan kapur barus di sudut-sudut mesin, ini cukup menghalau tikus tidak bersarang di ruang mesin,” kiat Mohan.

  • Bila lebih dari 5 hari ke depan tidak dipakai, sebaiknya kutub positif aki dilepas.

Jika dalam 5 hari ke depan tidak dipakai, sebaiknya aki dilepas. Untuk menghindari modul-modul error. Untuk melepas aki di mobil Peugeot caranya kunci kontak diputar dulu ke ON lalu OFF kemudian dibiarkan selama 3 menit barulah lepaskan terminal positif aki.

  • Mohan Kurniawan, Kepala Bengkel Astra Peugeot Surabaya.

Kalau prosedur itu tidak diikuti, misal belum sampai 3 menit sudah dicabut, risikonya ECU akan nge-lock. Kalau beruntung ada kemungkinan bisa di-unlock, kalau apes harus ganti ECU. Bila akan dipakai kembali, tinggal sambung kembali terminal positif aki tunggu 1 menit dan mesin bisa di-start.


Lantaran tidak dipakai jalan untuk waktu yang lama bukan berarti lantas absen servis rutin. Coba cek batas servis berkala seperti yang tertera di buku servis. Untuk servis berkala idealnya adalah per 10.000 km atau 1 tahun. Jika melewati batasan servis, khusus di mobil Peugeot akan terdengar bunyi dan muncul lampu indikator bergambar Kunci terlihat menyala. Itu artinya pemilik mobil harus segera melakukan servis perawatan berkala bagi kendaraannya. Segera hubungi bengkel Peugeot untuk booking service atau memanfaatkan layanan home service.


Astra Peugeot merupakan bagian dari PT Astra International Tbk yang memberikan jaminan kualitas Astra pada setiap produk yang dipasarkannya. Jaringan Astra Peugeot terdapat di wilayah Jakarta, Tangerang, Solo, dan Surabaya.


Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto

 
 
 

Comments


bottom of page