top of page

TB Adhi Bersama Toyota Gazoo Racing Indonesia Taklukkan Reli Brutal Baja 1000 Mexico dengan Fortuner

  • Gambar penulis: Editor
    Editor
  • 2 hari yang lalu
  • 5 menit membaca
Toyota Fortuner 2022 besutan TB Adhi bermesin 1GD-FTV 2.800cc Turbo Diesel mampu taklukkan trek ekstrem 1.600 km yang harus ditempuh sekali jalan!

Dalam skuad TGRI dan TCD ini, TB Adhi berdampingan dengan Ikuo Hanawa dan juga Toshio Obara yang masing-masing berperan ganda sebagai driver dan co-driver.
Dalam skuad TGRI dan TCD ini, TB Adhi berdampingan dengan Ikuo Hanawa dan juga Toshio Obara yang masing-masing berperan ganda sebagai driver dan co-driver.

OTOPLUS-ONLINE I Indonesia kembali mengukir sejarah di kancah balap internasional.


Pembalap senior, TB Adhi baru saja menyelesaikan salah satu balapan off-road paling brutal dan bergengsi di dunia yaitu, World Desert Race Event Baja 1000 2025 di Ensenada, Baja California, Mexico.


Dalam event yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-58 tersebut, TB Adhi turun bersama tim Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) dan TCD Asia Pacific Indonesia.


Ini merupakan kali kedua TB Adhi berlaga di event Baja.


Tahun 2024, dirinya sudah mencicipi Baja 500 namun sayang gagal mencapai garis finish karena kurangnya persiapan.


TB Adhi adalah pembalap senior Indonesia pertama yang berlaga di event balap off-road bergengsi dunia ini.


ā€œTahun lalu ikut Baja 500, tapi gagal finish. Agak kaget sebenarnya ketika tim memutuskan ikut Baja 1000 tahun ini, secara yang kemarin nggak maksimal. Tapi antusiasme dan keyakinan tim, juga dukungan dari teman-teman dan keluarga juga untuk berkompetisi membuat saya jadi yakin dan percaya diri untuk berlagaā€, buka TB Adhi dalam cerita pengalamannya.


TGRI dan TCD menurunkan Toyota Fortuner yang telah di-upgrade khusus untuk berkompetisi dalam Baja 1000.


ree

TGRI dan TCD Team turunkan Toyota Fortuner 2022 usung mesin 1GD-FTV 2.800cc Turbo Diesel.
TGRI dan TCD Team turunkan Toyota Fortuner 2022 usung mesin 1GD-FTV 2.800cc Turbo Diesel.

ā€œTahun ini kita pakai Toyota Fortuner 2022 dengan mesin 1GD-FTV 2.800cc Turbo Diesel. Ini mobil yang kita pakai juga di tahun sebelumnya untuk event Baja 500, namun di event sebelumnya persiapan kita kurang matang jadinya gagal finish. Belajar dari tahun lalu, tahun ini benar-benar kita persiapkan upgrade mobilnyaā€, kata TB Adhi.


Berbekal pengalaman dari Baja 500 yang tahun lalu diikuti, tingkat kesulitan pada Baja 1000 justru dapat dihadapi dengan lebih optimal oleh kendaraan yang dipersiapkan tim meskipun dihadapkan pada jarak tempuh yang lebih panjang dan tentunya tantangan yang lebih berat.


Untuk menghadapi Baja 1000, sejumlah upgrade yang dilakukan terbukti signifikan dan mampu menaklukkan 98% dari keseluruhan race course.


ā€œBeberapa upgrade yang kita lakukan di antaranya adalah menaikkan ukuran ban dari yang sebelumnya 32 inci menjadi 35 inci untuk mendapatkan traksi yang lebih kuat, upgrade suspensi menjadi lebih stabil di lintasan yang bumpy, dan beberapa penyesuaian setelan untuk performa mobil menjadi lebih maksimal menghadapi jarak tempuh yang jauhā€, jelas TB Adhi.Ā 


TB Adhi di flag-off ceremony Baja 1000.
TB Adhi di flag-off ceremony Baja 1000.

Baja 1000 ke-58 ini diikuti oleh hampir 250 peserta dari 21 negara, menjadikan arena pertarungan balap internasional yang sangat sengit.


Berbeda dengan balapan rally yang terbagi dalam beberapa etape, Baja 1000 menyajikan tantangan yang unik dan tanpa ampun.


TB Adhi mengungkapkan bahwa lintasan sepanjang 1.000 mil (sekitar 1.600 km) harus ditempuh dalam sekali jalan (one shot).


ā€œOne shot artinya kita akan jalan mulai dari start sampai finish langsung dikebut 1.600 km dengan batas waktu 36 jam untuk menyelesaikan balapan iniā€, ujar TB Adhi menjelaskan format Baja 1000.


Toyota Fortuner teruji di medan berat Baja 1000.
Toyota Fortuner teruji di medan berat Baja 1000.

Menurut TB Adhi, tantangan terbesar adalah masalah endurance dari peserta dan juga kendaraan karena lintasan yang dilewati adalah gurun pasir dengan berbagai macam obstacle seperti batu, pasir kasar, hingga yang paling sulit adalah silky sand atau pasir gurun yang sangat halus.


ā€œPaling susah itu pas melewati silky sand. Benar-benar harus presisi, kalau terlalu high speed bisa ā€˜tersedot’ ke dalam pasir karena putaran ban makin cepat jadi seperti menggali yang akhirnya bisa bikin mobil nyangkutā€, cerita TB Adhi.


Selain mengatur speed mobil, pengemudi juga harus lihai dalam manuver kendaraan.


ā€œJadi nggak bisa cuma lurus lempeng gitu aja. Bisa kejebak di pasirā€, tambahnya sambil tertawa.Ā 


Meskipun tergolong brutal dan ekstrem, TB Adhi menjelaskan bahwa tingkat keamanan dalam penyelenggaraan ini sangat bagus dan tergolong canggih.


Sistem navigasi canggih.
Sistem navigasi canggih.

Sistem navigasi yang digunakan serupa dengan rally Dakar, yaitu berupa aplikasi tablet berbasis GPS yang menampilkan catatan lokasi berbahaya (notes) dari pihak penyelenggara.


Sistem pemantauan (tracking monitor system) juga tersedia dan canggih sehingga pihak penyelenggara dapat memantau setiap pergerakan peserta secara real-time, termasuk batas kecepatan, kesalahan jalur, hingga insiden tersesat.


ā€œPeran navigator juga sangat penting dalam hal ini. Selain membantu membaca jalur pada peta, navigator juga menjadi reminder bagi driver untuk mengingat obstacle apa yang akan di hadapi di kilometer berikutnyaā€, kata TB Adhi.


Dalam skuad TGRI dan TCD ini TB Adhi berdampingan dengan Ikuo Hanawa dan juga Toshio Obara yang masing-masing memiliki peran ganda yaitu sebagai driver sekaligus co-driver.


ā€œStrateginya adalah gantian nyetir. Karena jarak yang ditempuh panjang banget dan juga tergolong sulit, jadi stamina pasti terkuras. Untuk mensiasatinya ya dengan cara gantian peran jadi semua kebagian waktu untuk istirahat sejenak meskipun kenyataannya nggak bisa tidur juga di mobil karena berasa kayak di kocok dalam mobilā€, gelak TB Adhi.


Tidak banyak halangan yang terjadi selama perjalanan, terbukti bahwa upgrade kendaraan dan persiapan tim TGRI dan TCD memang betul-betul matang.


Toyota Fortuner yang digunakan nyaris tidak mengalami kerusakan komponen.


Masalah teknis hanya muncul pada gardan belakang yang mengalami kebocoran oli yang ditemukan oleh mekanik Amerika Serikat di pitstop Race Miles (RM) 450.


ā€œProtector gardan hilang, dan setelah diperiksa ada rembesan akibat packing yang terkena batu serta retakan kecil. Oli terus menetes, jadi kita bawa suplai oli tambahan dan berkali-kali refilling oli,ā€ terang TB Adhi.


Sempat kehabisan suplai, tim TGRI dan TCD harus menunggu kru untuk mengantar suplai tambahan oli yang akhirnya memakan waktu cukup lama.


ā€œOli cadangan habis, nunggu suplai lumayan makan waktuĀ  karena hanya bisa berhenti di titik tertentu saja dan jaraknya lumayan jauh antara tim dan kru. Karena kehabisan oli gardan, akhirnya kami sampai pakai oli mesin, ATF, bahkan brake fluid asal ada pelumas saja. Pas sampai di pitstop perbaikan, akhirnya diputuskan untuk di las mati saja mengingat kerusakan ini menyebabkan kita terhenti 5 kali dan kehilangan waktu kurang lebih 4 jamā€, cerita TB Adhi.Ā 


Semua kerja keras ini berbuah manis, tim TGRI dan TCD berhasil menjadi finisher dan menyelesaikan balapan yang digadang-gadang paling ekstrim dan brutal di dunia ini.


ā€œMenjadi finisher dalam event ini sudah membanggakan untuk saya pribadi dan juga tim. Mengingat tingkat kesulitan balapan ini dan juga format balap yang sangat berbeda dari yang pernah saya ikuti, saya sangat puas dan menjadi penutup musim balap 2025 yang manis bagi saya dan juga timā€, kata TB Adhi.


TB Adhi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para sponsor yang membuat keikutsertaan TGRI di BAJA 1000 dapat terwujud.


Akhiri musim balap 2025 dengan manis, TB Adhi menunjukkan medali finisher Baja 1000.
Akhiri musim balap 2025 dengan manis, TB Adhi menunjukkan medali finisher Baja 1000.

ā€œTerima kasih kepada TGRI, TCD Asia Pacific Indonesia, dan Yokohama. Kepada kru, mekanik, dan engineer dari Amerika dan Jepang yang juga mendukung tim menyelesaikan balapan ini dengan baik dan selamat tanpa kurang suatu apapun. Tanpa dukungan mereka, saya mungkin tidak bisa hadir di event sebesar ini,ā€ ujar TB Adhi mengakhiri wawancara.


Teks: Dhyaan Icha

Foto: Courtesy of TB Adhi

Komentar


logo media lreasi indonusa-OK2.png

© 2025 OTOPLUS-ONLINE

This website is owned and published by PT Media Kreasi Indonusa.

Reproduction of text, photographs or illustrations is not permitted in any form.

bottom of page