top of page
  • Gambar penulisEditor

Trend Knalpot Replika Motor 2-Tak

Harga di pasaran, kalau pun ada, di kisaran Rp 1 juta ke atas. Tapi itu pun sangat sulit.

Maraknya restorasi motor-motor lawas 2-tak yang pernah populer di Indonesia membawa berkah tersendiri bagi Cansa Noveldy, mantan road racer Jawa Timur yang malang melintang di arena balap dari 1996 hingga 2008, hingga kemudian memutuskan gantung setang dan menekuni bisnis pembuatan knalpot, dengan label 79Dux Exhaust Technology ini sejak tahun 2010.


“Barang sangat langka di pasaran, sementara permintaan semakin lama semakin banyak,” buka Edux, sapaan pembalap yang pernah bergabung bersama tim Yamaha Daytona Superis (2001 - 2002), Suzuki Haji Momo (2003 – 2005), Suzuki Top 1 Pamor (2006), hingga Honda Rinjani (2007 – 2008) ini.


Peluang ini langsung dimanfaatkan Edux, yang telah mengembangkan sayap tak hanya bikin knalpot racing, tapi juga merambah ke motor-motor harian, dengan alasan, market lebih luas.

“Paling baru ya, knalpot motor-motor lawas 2-tak ini. Harga di pasaran, kalau pun ada, di kisaran Rp 1 juta ke atas. Tapi itu pun sangat sulit,” sergah pria kelahiran 1979 dan penyandang nomor start 79 semasa aktif balap ini.


Saking sulit dan mahalnya untuk mendapatkan knalpot ori untuk dijadikan acuan saat pembuatan matras, Edux bahkan bela-belain menjadi ‘kolektor’ motor-motor lawas 2-tak.

“Bayangin, harga knalpot motor lawas 2-tak Rp 1 juta ke atas. Sementara harga motornya, seperti Yamaha Champ ini, cuma Rp 2 juta. Ya, sudah sekalian beli motornya saja,” senyum Edux.


Lagi pula menurut Edux, ada keuntungan lain dengan membeli motornya. “Untuk membuat knalpot yang sama persis, kita tak hanya mengejar segi tampilan luar dan dalemannya saja. Tapi juga mengejar kepresisian pemasangan knalpotnya., karena ini termasuk garansi yang kami berikan. Karena itu, bracket (dudukan) harus benar-benar pas. Belum lagi sudut kemiringan. Enggak bisa kalau dikira-kira saja. Karena itu harus di-setting langsung ke motornya,” tukas Edux yang beruntung mendapatkan Suzuki RGR generasi pertama punya Benny Djati Utomo (tangan pertama), mekanik ternama Tanah Air.

Sejauh ini 79Dux Exhaust Technology telah memproduksi knalpot untuk Suzuki RGR, Yamaha RX-Z, King serta Champ, dan punya rencana bikin untuk Suzuki Crystal.


“Harga mulai dari Rp 250 ribu hingga 400 ribu untuk semua knalpot motor bebek dan sport 2-tak yang kami bikin,” promo Edux yang baru saja mendapat order bikin knalpot Champ 25 biji dari daerah Jateng.


“Kalau cocok, toko yang melayani penjualan barang-barang replika untuk keperluan restorasi ini akan pesan lebih banyak lagi,” harap Edux yang sementara ini ramai pemesan dari kawasan Jawa - Bali.


79Dux Exhaust Technology

Jl Raya Hulaan 79 Menganti, Gresik Selatan

HP: 081 23 10 20 27


Naskah & Foto: Indramawan

 

bottom of page