PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Main Dealer sepeda motor Honda wilayah Jakarta dan Tangerang mengakui, bicara penjualan motor Honda, pada kuartal pertama tahun ini memang sedikit meleset dari yang ditargetkan.
Hal tersebut dijelaskan Edi Setiawan, Chief Marketing Officer Wahana Artha Group, saat event buka puasa bersama insan media di Kelapa Gading, Jakarta Timur, Senin (27/5). Dimana, lanjut Edi, target penjualan 140 ribu unit, hanya tercapai 119 ribu unit.
Melesetnya target yang dicapai PT Wahana Makmur Sejati lebih disebabkan oleh sejumlah faktor. Antara lain kenaikan bea balik nama, kebijakan OJK yang baru, dan kenaikan pajak STNK.
"Itu terjadi sejak Januari hingga Maret 2019. Bulan April bangkit sedikit, begitupun Mei, namun karena waktunya tak banyak, terpotong beberapa aktivitas seperti Pemilu dan Lebaran," ucap Edi.
Meski begitu, Edi menegaskan kalau pihaknya takkan pesimis. Karena sudah mempersiapkan sejumlah strategi. "Beberapa program akan kami lakukan secara agresif. Salah satunya di ajang Jakarta Fair Kemayoran tahun ini," katanya.
Wahana menargetkan 6500 unit penjualan motor Honda di Jakarta Fair Kemayoran 2019. Berapa kontribusi yang bisa terjadi, dijelaskan Edi, pada Minggu pertama dan kedua mencapai 1000-1500 unit. "So far masih on track," lugasnya.
Setelah itu, Wahana Makmur Sejati akan berpartisipasi di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019. Wahana pun akan menggelar beragam pameran dan roadshow di beberapa titik.
"Mudah-mudahan di semester dua pasarnya cukup hangat. Ditambah dukungan dari PT Astra Honda Motor, dengan kecukupan produk. Kita berharap setelah Lebaran, sekitar bulan Juli akan membaik," tandas Edi.
Lain halnya dengan after sales service yang menggembirakan. Unit entry sudah bergerak naik, penjualan spare parts mengikuti unit entry. "Pencapaian unit entry 91-92 %, jadi tak terlalu sulit untuk penjualan spare parts," paparnya.
Memang ada sedikit kendala penjualan spare parts ke AHASS. Karena AHASS sendiri saat ini sedang melakukan pembenahan, mengarah sebagai Usaha Kecil Menengah.
"Perubahan tersebut sedikit banyaknya mengganggu penjualan spare parts itu sendiri. Tapi kami yakin hal tersebut jauh lebih mudah untuk diatasi. Mengingat itu lebih karena kendala internal kita, bukan eksternal," urai Edi.
Naskah: Wave
Foto: AHM for OTOPLUS-ONLINE
Comments