top of page
  • Gambar penulisEditor

Warung Surodinawan Ternyata Tak Hanya Warung Otomotif Mojokerto


"Konsep Warung Surodinawan ini bukan hanya menyasar segmen otomotif saja. Justru keinginan awal kami adalah mendirikan tempat yang bisa menjadi ikon Mojokerto sebagai kota yang kaya dengan sejarah, seni, dan budaya peninggalan Kerajaan Majapahit yang harus dilestarikan,”

Di kalangan komunitas otomotif Mojokerto dan sekitarnya, Warung Surodinawan atau WS yang berada di Jl. Pekuncen No. 200, Surodinawan, Mojokerto, Jawa Timur ini dikenal sebagai tempat hangout, gathering atau bahkan menggelar berbagai kegiatan seperti anniversary, nonton bareng (nobar) dan lain-lain. Tak heran jika warung yang didirikan tahun 2018 ini dikenal sebagai Warung Otomotif Mojokerto.

  • Berbagai kegiatan komunitas dan klub otomotif digelar di sini.

“Saya menyukai banyak hal, dan salah satunya otomotif. Tapi sebenarnya, konsep Warung Surodinawan ini bukanlah menyasar segmen otomotif saja. Justru keinginan awal kami adalah mendirikan tempat yang bisa menjadi ikon Mojokerto sebagai kota yang kaya dengan sejarah, seni, dan budaya peninggalan Kerajaan Majapahit yang harus dilestarikan,” buka Dr. Ir. H. Sumarno, MMA, IPM selaku pemilik usaha yang punya motto, be different!

  • Konsep dan desain arsitektur bergaya Majapahit sesuai dengan keinginan menjadikan Warung Surodinawan sebagai ikon Mojokerto yang kaya dengan sejarah, seni, dan budaya peninggalan Kerajaan Majapahit.

  • Makanan dan menu tradisional pun akan menjadi pilihan yang menarik bagi pengunjung.

Dengan konsep selalu tampil beda ini, H. Sumarno percaya semua usaha yang dirintisnya akan selalu eye catching dan terlihat konsumen. “Bayangkan saja, kalau ada 1.000 bola yang semuanya berwarna biru, kemudian ada satu bola yang warna merah, tentu bola dengan warna berbeda ini yang jadi perhatian,” ujar pria yang menjadikan usaha peternakan ayam potong sebagai core business-nya.

  • Dr. Ir. H. Sumarno, MMA, IPM selaku pemilik usaha Warung Surodinawan yang selalu punya motto, be different!

Namun satu hal yang diyakini H. Sumarno, bahwa pada akhirnya nanti, konsumen atau pasarlah yang menentukan arah pengembangan Warung Surodinawan ini.

  • Visi Warung Surodinawan adalah menjadi pusat kegiatan semua gaya hidup yang positif.

“Kebetulan di Mojokerto ini, komunitas otomotif yang paling banyak menjadi customer saat ini. Tapi idealisme kami untuk melestarikan seni dan budaya lokal masih ada. Jadi mungkin ke depan kami akan gabungkan semua gaya hidup yang positif ini. Sebab selain menjadi langganan kegiatan komunitas otomotif seperti Pajero, Livina, Brio, CBR, atau Scoopy, kita juga beberapa kali menggelar kegiatan pameran lukisan, batu akik, kesenian tradisional dan lain-lain. Jadi kenapa tidak?” sergah pria yang juga selaku pendiri dan pemilik Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang ini.

  • Tak hanya menjadi acuan tempat kegiatan otomotif, tapi juga kegiatan seni dan budaya, termasuk komunitas non otomotif.

Untuk keperluan ini, pria lulusan S1 Institut Pertanian (IPB) Bogor, S2 UNITRI, serta S3 Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang, serta menyelesaikan program Insinyur Profesional Madya (IPM) di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menyiapkan lahan seluas 8.000 meter persegi.

  • Lahan seluas 8.000 meter persegi, baru selesai tergarap 2.000 meter persegi.

“Untuk lahan seluas 2.000 meter persegi sudah kami bangun, dan sisanya sedang dalam proses pembangunan maupun pengembangan,” tutup H. Sumarno yang lebih suka cari teman dalam semua usahanya, ketimbang sekedar cari uang.

  • H. Sumarno (tengah) bersama tim kreatif Warung Surodinawan.


Warung Surodinawan

Jl. Raya Pekuncen No.200, Mergelo, Surodinawan,

Kec. Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur 61328

Call: 081259616665 / 085755660101


Teks: Indramawan

Foto: Indramawan/Dok. WS

bottom of page