Melengkapi rangkaian peluncuran Suzuki XL7, PT United Motors Centre mengadakan kegiatan XL7 Expert Driving (14/3). “Di acara ini, kami sengaja mengundang para driver professional untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya. Konsumen juga dapat melakukan test drive bersama driver professional, harapannya mereka dapat merasakan dan memaksimalkan fitur yang dimiliki Suzuki XL7,” kata Fredy Teguh, Director of Sales & Marketing UMC.
Ananto Setiawan, peslalom senior yang jadi salah satu pembicara di acara ini menuturkan, “Suzuki XL7 memiliki ground clearance 20 mm dibandingkan Ertiga. Walaupun terlihat kecil, perbedaan 20 mm atau 2 cm dapat berpengaruh besar pada stabilitas mobil terutama ketika dipacu pada kecepatan tinggi. Penyesuaian pada spesifikasi suspensi XL7 ditambah hadirnya fitur Electronic Stability Programme (ESP) membuat XL7 tetap stabil. Bahkan ketika saya coba hingga 150 km/jam, stabilitasnya masih baik.”
Henry Kurnia Boboy, peslalom muda yang awal Agustus 2019 lalu menjuarai Spesial Auto Slalom 2019 putaran kedua di Wonosobo menambahkan, “Adanya fitur Hill Hold Control (HHC) yang akan menahan rem sekitar 3 detik, itu memberi pengemudi cukup kesempatan untuk memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas tanpa khawatir mobil bergerak turun. Fitur ini berguna ketika harus berhenti sejenak di tanjakan mall atau pegunungan.”
Binar, Henry Boboy, Yuanita Christanti, Ananto S., Febriana Dewi, Auddy RG, Putu Indra, dan Addyek RG.
Di samping dua fitur itu, Suzuki XL7 masih dijejali dengan banyak fitur keamanan lain yang tergolong advance untuk kategori LSUV. Selain fitur yang jamak ditemui seperti ABS & ABD, dual SRS Airbag, Electronic Stability Programme (ESP), jok ISOFIX, Suzuki XL7 pioner dan satu-satunya mobil tak hanya di kategori LSUV yang saat ini memiliki fitur Smart E-Mirror. “Fitur Smart E-Mirror yang ada di varian Alpha jadi selling point XL7,” imbuh Fredy.
Dari 3 varian Suzuki XL7, Alpha, Beta dan Zeta, varian Alpha dengan fitur Smart E-Mirror jadi yang paling diminati. “50% lebih penjualan XL7 didominasi varian Alpha,” ujar Fredy sembari menyebut kalau sejak diluncurkan (22/2) lalu XL7 telah terjual sebanyak 400 unit melebihi angka 200 unit yang ditargetkan UMC.
Suzuki XL7 Beta
Lampu depan LED dengan LED position lamp yang akan langsung menyala begitu mesin dihidupkan.
Secara kelengkapan, fitur varian Beta nyaris tidak berbeda dengan varian Alpha. Hanya fitur sepasang tweeter depan, door sill guard dan Smart E-Mirror yang tidak dimiliki Beta. Sementara dari sisi eksterior dibedakan dari Bold Two-Tone Color, doorvisor, rear upper spoiler, number plate garnish chrome dan emblem.
Dibandingkan varian Alpha, bagian belakang hanya dibedakan dari absennya garnish chrome.
Harga varian Beta Rp 258.000.000 (M/T) dan Rp 269.500.000 (A/T) atau lebih murah Rp 10 juta dibandingkan varian Alpha. Buat yang tidak terlalu mendewakan fitur dan enggan inden lantaran inden untuk varian Alpha lumayan bikin gak sabar maka varian Beta layak banget jadi pilihan.
Setir dengan koneksi Bluetooth untuk koneksi ponsel.
Head unit dengan layar touchscreen 8 inci.
Panel meter dengan MID berwarna.
Kami menyempatkan untuk merasakan impresi XL7 Beta bertransmisi manual. Meski dikategorikan SUV untuk masuk ke dalam kabin XL7 nyatanya tidak terasa terlalu berbeda dengan Ertiga lantaran beda ketinggian hanya 2 cm.
Visibilitas sangat baik, pandangan ke depan luas, panel meter juga mudah dipantau.
Di atas jok pengemudi, ujung kap mesin mudah dipantau karena desainnya yang meninggi. Di balik kemudi, visibilitasnya sangat baik, pandangan ke depan luas, panel meter juga mudah dipantau. Sama dengan varian Alpha, setirnya berlapis kulit yang enak dan pas diameternya untuk digenggam. Kehadiran fitur Switch Audio Control juga memudahkan pengemudi mengontrol sistem audio tanpa harus melepas tangan dari kemudi.
Suzuki XL7 varian Alpha dan Beta dengan pilihan transmisi otomatis dan manual disiapkan.
Untuk varian bertransmisi manual, panjang tongkat persneling rasanya perlu sedikit ditambah. Karena untuk test driver OTOPLUS-ONLINE yang berpostur 180 cm, letak shiftknob terasa terpendam.
Ruang kaki di baris kedua, terasa lega.
Kontur jok terasa pas di tubuh dengan busa jok yang empuk. Komplain kami pada kualitas material pelapis jok yang terlihat biasa banget. Kombinasi warnanya saja yang menurut kami kurang menarik, saran kami adopsi saja interior Suzuki Ertiga Sport yang didominasi warna hitam.
Arah sorot headlamp bisa disetel dari kabin.
Seperti varian Alpha, menghidupkan mesin tinggal menekan tombol Push Start/Stop. Impresi awal, mesinnya halus. Suara yang masuk ke kabin minim. Perbandingan gigi transmisi manualnya terasa pas untuk penggunaan sehari-hari di dalam kota. Kami coba melaju dengan kecepatan 20-30 km/jam menggunakan gigi 3 tanpa muncul gejala tersendat-sendat. Fleksibilitasnya baik.
Bagasi termasuk yang terbesar di kelasnya.
Soal karakter suspensi, pada momen launching Yulius Purwanto, Head of Product Development 4W PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan kalau karakter suspensi XL7 sedikit lebih keras dibandingkan Ertiga. Namun nyatanya setelah mencoba, kami menyebutnya empuk. Permukaan jalan di sepanjang jalan Bukit Darmo Boulevard yang tidak pernah mulus tidak sampai membuat penumpang di dalamnya berguncang-guncang. Ketika kami coba berputar balik dengan cepat, body roll diredam dengan baik oleh fitur EBD dan ESP. Nantikan ulasan lengkapnya ya.
Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Comments