top of page
  • Gambar penulisEditor

Yamaha RD125 American Herex

"Motor custom itu sekedar kamuflase. Apapun motor yang kami kerjakan, pasti ada unsur performa di dalamnya." (Jandro - Disaster Tigabelas)

Awalnya, Denny Andrean atau akrab disapa dengan nama panggilan Jandro ini demen utak-atik motor herex alias balap liar. Tapi seiring berjalannya waktu, pria kelahiran 28 Juli 1996 ini kemudian terjun ke dunia custombike, lantaran menurutnya bisa lebih eksplor tentang karya seni di roda dua.


“Dari situlah sejarah berdirinya Disaster Tigabelas,” kata Jandro mengisahkan cikal bakal bengkel custom miliknya yang ada di Semarang ini.

Namun demikian Jandro mengatakan, kesukaan pada motor racing nggak bisa hilang begitu saja. “Malah jujur aja, motor custom itu sekedar kamuflase. Apapun motor modif yang kami kerjakan, pasti ada unsur performa di dalamnya," kata Jandro.


Dikisahkannya, dulu Jandro pernah bikin choppy cub tapi pakai mesin balap. "Waktu kena razia, enak aja jelasinnya kalau ini motor rigid (tanpa suspensi belakang). Ban'nya aja segede ini enggak mungkin kan buat balapan dan lawan motor-motor yang buat balap. dengan spek motor mesin tua kayak motor saya?,” ngakak Jandro.

Contoh neyeleneh lain karya Jandro adalah custom project bergaya American Dragster ini. Bayangin aja, basis mesinnya RD 125 bermesin twin 2-tak, kapasitas 125cc yang bisa dibilang nenek moyang motor sport Yamaha di Indonesia era 1970-an.


"Me-rebuild mesin yang sudah mati lebih dari 5 tahun, dan mengganti semua parts di dalamnya, jadi pengerjaan paling sulit dalam project ini," tutur Jandro pada OTOPLUS-ONLINE.


Ditambahkannya, motor hasil kolaborasi perdana Disaster Tigabelas dengan brand motor yang cukup eksis, yaitu SameShit.co Bali ini membawa misi, 2-tak menolak punah!

Mesin ini kemudian dipasangkan pada rangka custom gooseneck alias leher angsa, dengan fork depan comotan Suzuki GSX 250. Frame model gooseneck banyak dipakai untuk motor drag yang dipakai di jalan raya era 1970-an, dan populer dengan sebutan Digger. Selain panjang dan ceper, frame model ini biasanya minus suspensi alias rigid.


Dengan sudut rake dibuat ekstra lebar, alhasil fork jadi selonjor ke depan. Riding position joki dibikin menunduk lewat pemasangan setang model Clubman bars.

“Iseng aja pakai basis mesin 2-tak yang jarang diminati pecinta motor custom,” senyum Jandro yang mengerjakan sendiri hampir seluruh rombakan bersama tim. “Pokoknya selain pelek, ban, dan mesin aja," ungkapnya.


Wah jangan-jangan ini motor American 'Herex', Ndro?


Data Modifikasi

Mesin: Yamaha RD125

Rangka: Gooseneck

Pelek depan: Akront 1.60 X 21

Pelek belakang: Akront 1.85 X 18

Teromol: Suzuki GT350

Ban depan: Firestone Ribbed 2.75 X 21

Ban belakang: Firestone Ribbed 5.00 X 18

Fork depan: Suzuki GSX 250

Lampu depan: Hella

Knalpot: Jowo Muffler

Jok: custom

Cat: RR Airbrush


Teks: Indramawan

Foto: Istimewa

bottom of page