top of page
  • Gambar penulisEditor

Choppy Cub Elektrik

eCub Shanghai Customs.

Pemerintah Kota Shanghai memberlakukan regulasi untuk membatasi populasi kendaraan bermotor, dengan menerapkan biaya kepengurusan plat nomor dan STNK sepeda motor berbahan bakar minyak yang super mahal.


“Saat ini, biaya pengurusan mencapai 70k USD tiap motor!” info Matthew Waddick. Dia pria warga negara Selandia Baru yang buka custom workshop di Shanghai beberapa tahun lalu ketika melakukan korespondensi dengan OTOPLUS-ONLINE.


Memang sulit dinalar, ketika dikonversikan biaya kepengurusan itu ke rupiah, ketemunya, Rp 933.380.000. Edan! Bisa jadi, ini menandakan Pemkot Shanghai (dan Cina secara umum) sangat serius membatasi kendaraan bermotor, terkait isu polusi udara di negara dengan jumlah penduduk mencapai 1.388.232.693 jiwa tersebut (sumber: http://www.worldometers.info).


Regulasi ini tentu memberatkan bisnis custom workshop milik Matthew, Shanghai Customs. “Sebenarnya ada cara alternatif yang sedikit berisiko tapi murah. Tapi kami merasa, kami sudah terlalu lama ‘main kucing-kucingan’ sehingga sempat mendapat masalah. Akhirnya kami putuskan, sudah saatnya bermain aman (legal),” tutur Matthew.


Keputusan ini dibuat setelah Matthew mempelajari, bahwa masih ada peluang bisnis bagi workshop-nya jika mereka memproduksi motor bertenaga listrik.

“Shanghai adalah kota sepeda. Bahkan sebelum jutaan mobil dan skuter mengambil alih semuanya, orang-orang di sana sudah terbiasa berpergian naik sepeda. Apalagi kota ini datar, sudah ditata relatif dengan baik, punya jalanan yang indah dengan arsitektur dan toko-toko yang cantik, tapi kemacetan lalu lintas sangat mengerikan! Jadi saya melihat, kota ini adalah tempat yang tepat bagi skuter elektrik. Apalagi tidak butuh STNK atau plat nomor!” papar Matthew.

Dari sinilah, Matthew semangat lagi menjalankan bengkelnya. “Saya perhatikan, di Cina ini, rangka motor bebek bisa ditemukan di mana-mana. Pasti mereka tidak mem-paten-kannya, sehingga akhirnya banyak ditiru. Saya juga beruntung sekali karena industri motor listrik sangat banyak di sini,” gairah Matthew, yang kemudian memutuskan untuk fokus memproduksi electric cub (eCub) atau motor bebek listrik.

“Sebab konsep retro modern electric scooter belum ada di sini. Kebanyakan motor listrik yang beredar di Cina mengedepankan harga murah, tapi kualitas jelek, dengan air aki yang justru mencemari. Selain itu secara tampilan juga jarang yang keren.


Dan karena bengkelnya sudah dirobohkan akhir tahun lalu, Matthew pun mengerjakan proyek eCub ini di apartemen. “Sudah berjalan 7 bulan ini, sambil saya menunggu bengkel baru siap berikut perijinannya,” kata Matthew, yang berharap semoga akan lebih banyak builders yang akan mengembangkan custom electric scene baru.

Ingat, asosiasi industri sepeda motor dunia telah menyepakati pelarangan kendaraan berbahan bakar bensin tahun 2040 nanti, sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara. Steve Kenward, selaku CEO dari Motorcycle Industry Association pun turut berharap semoga kesepakatan ini menjadi pemicu bagi industri sepeda motor untuk mendorong produksi sepeda motor listrik. Dan tahun depan, pabrikan seperti Honda mulai memproduksi dan memasarkan motor listriknya, EV-Cub.

Berikut ini beberapa detail dari eCub yang akan diproduksi massal oleh Shanghai Customs.


Sumber Daya & Motor Penggerak

Sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan eCub adalah Panasonic Sanyo 18650 Litium ion cells. Battery pack ini punya tegangan dan arus listrik sebesar 60V 20 Ampere untuk menghasilkan daya 1.2 KW, yang kemudian terhubung ke motor penggerak pada teromol belakang berdaya 2000W.

Untuk mengoperasikan eCUB ini sama seperti motor pada umumnya, yakni dengan memutar throttle (selongsong gas) yang berfungsi sebagai controller.


Yang menarik, ketika gas ditutup, controller akan mengaktifkan motor braking yang akan memperlambat laju dan sekaligus mencas baterai. Begitu pula ketika tuas rem sebelah kiri ditarik.


Hasil Tes

Matthew telah menjajal sendiri eCub buatannya. Dengan bobot tubuhnya yang 80kg, pada tes malam hari dari mulai baterai penuh sampai habis, eCub sementara ini mampu menjelajah jarak sejauh 50 km, dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam.


Hasil ini sebenarnya bisa di-upgrade lagi dengan li ion batteries lebih baik supaya tembus 80 km/jam dan mampu menempuh jarak 100 km. Tapi ini akan mempengaruhi harga jualnya menjadi mahal.


Foto: SHANGHAI CUSTOMS for OTOPLUS-ONLINE

 

bottom of page