Untuk memunculkan kesan elegan, dipilihlah kombinasi warna black dan gold dengan aksentuasi motif carbon
OTOPLUS-ONLINE I Paling tidak ada 18 item aksesori yang menempel pada Honda Scoopy milik Ivan, seorang wiraswastawan di Pontianak ini. Kalau ditotal, pria yang merupakan konsumen bengkel modifikasi JS Modify ini menghabiskan biaya di atas Rp 22 juta.
Modifikasi yang dilakukan tidak mengubah bodi dan rangka
"Sebab biaya aksesori itu belum termasuk ongkos jasa pembuatan water transfer printing (WTP atau pengecatan yang memanfaatkan air dan kertas film, Red.), plus bubutnya," ujar Ivan yang membeli Scoopy terbaru ini dengan harga Rp 22 juta. "Jadi bisa dibilang biaya modifikasi dan aksesorinya lebih mahal ketimbang harga baru motornya."
Pengecatan motif carbon dengan teknik WTP pada beberapa bagian
Sebenarnya banyak penggemar modifikasi yang menghabiskan biaya jauh lebih gila dari Ivan. Tapi biasanya, biaya modifikasi semahal itu dilakukan untuk mempersiapkan motor ikut kontes, atau modifikasi yang banyak mendatangkan komponen impor.
Ada 8 item garnish orisinal keluaran Honda, di antaranya cover lampu depan dan lampu belakang, karpet, dan cover kipas pendingin
Nah menariknya, modifikasi Scoopy ini bukan untuk kontes, melainkan untuk daily use saja. "Ya saya ingin kasih hadiah diri saya sendiri. Bagaimana caranya bisa nyaman dan puas naik motor. Biar semangat seharian bolak-balik tempat kerja, atau waktu bawa barang belanjaan. Ha ha ha ha ha..." gelak Ivan.
Shockbreaker Ohlins dengan tabung warna gold dipilih selain performanya yang oke, juga karena sesuai tema warna black and gold
Lalu aksesori apa saja yang menempel pada Scoopy ini? Dengan semangat, Ivan pun memperincinya. Shockbreaker belakang diganti keluaran Ohlins model tabung. Terus fork depan diganti model USD (upside down).
Agar fork depan upside down bisa terpasang perlu dilakukan modiifkasi pada cakram dipindah dari kiri ke kanan
"Khusus untuk fork depan ini bukan komponen plug and play. Harus dimodifikasi sedikit supaya bisa terpasang," tunjuk Ivan. Itu karena kaliper dan cakram rem punya Scoopy ada pada sisi kiri, sedangkan pada fork USD ini ada di sisi kanan. "Jadi perlu sedikit dibubut. Juga peleknya yang harus sedikit dibubut agar bisa digunakan fork USD-nya."
Perangkat dashcam meliputi layar LCD, dan kamera depan yang dipasang pada bagian depan spidometer, dan kamera belakang di bawah lampu
Yang menarik, Scoopy ini juga dilengkapi dashcam atau kamera pada dasbor yang dilengkapi dengan LCD. "Lewat kamera ini kita bisa melihat depan maupun belakang pada LCD secara live, juga bisa merekam secara otomatis jika sudah ON," tunjuk Ivan.
Ban belakang pakai Pirelli Diablo Rosso 130/70 r12, sementara depan 120/70 r12. Sekalian bagian terkecil seperti pentil pun tak luput dari sentuhan diganti punya WR3
Soal performa, Ivan tidak terlalu maksa. Mesin dibiarkan standar. Cukup dengan ganti ban ori menjadi lebih lebar supaya makin kuat menopang tubuhnya yang lumayan berat, dengan spek tinggi badan 175 cm, dan berat 87 Kg.
Tuas rem kanan produk Brembo RCS19 plus tabung minyak rem, dan di bagian kiri pakai tuas keluaran Accossato
"Terasanya ketika motor dilarikan kencang, tapi rasanya kalem aja dan stabil," kata Ivan yang makin percaya diri berkat pengereman lebih pakem dengan dipasangnya perangkat aftermarket keluaran Brembo dan Accossato.
Data modifikasi
Garnish set orisinal Honda: cover lampu depan, cover lampu belakang, coverknalpot, cover kipas pendingin, karpet, cover jok, cover filter, cover speedo
Shockbreaker: Ohlins (USD)
Fork depan: variasi (USD)
Tuas rem kanan: Brembo RCS19
Kaliper: Brembo
Tuas rem kiri: Accossato
Selang rem: Hel
Dashcam kamera depan - belakang
Handguard: Kabon (glossy)
Spion: variasi model bar end
Ban depan: Pirelli Diablo Rosso 120/70 r12
Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso 130/70 r12
Bengkel modifikasi: JS Modify
Alamat: Jl. Sungai Raya Dalam Ruko Villa Mutiara Mas 4, Pontianak
HP: 0813-4502-6690
Teks: Indramawan
Foto: Istimewa
Commenti