top of page
  • Gambar penulisEditor

Alasan Kenapa Honda Identik Mesin 4-Tak Ada Pada PF50 Koleksi Bengkel Gresik Ini

Mr. Soichiro Honda tidak suka suara bising yang dihasilkan mesin 2-tak. Selain itu, mesin 4 tak tidak butuh oli yang harus dicampurkan terlebih dahulu ke bensin, seperti pada motor 2-tak.

OTOPLUS-ONLINE I Beberapa waktu lalu, OTOPLUS-ONLINE telah informasikan salah satu motor langka koleksi WS Udek Oto Shop & Garage - Gresik, yakni Honda Caren, skuter otomatik alias skutik yang sudah diproduksi tahun 1966, dan bisa dianggap sebagai buyutnya Honda Beat.


Nah, ada lagi koleksi toko dan bengkel yang ada di Gresik, yang membuat OTOPLUS-ONLINE kagum karena sejarahnya, yaitu Honda PF50.

Honda PF50 adalah salah satu versi dari P-series, yang sebelumnya didahului oleh PC, dan PS (3-speed), plus Amigo dan Graduate. Pada dasarnya, semua model ini sama, kalau pun ada perbedaan itu karena masing-masing dibuat untuk pasar yang berbeda.

Honda P50 diperkenalkan pertama kali pada Juni 1966. Yang menarik dari motor ini adalah, kisah di balik mesin 4-taknya. Ini sangat tidak biasa untuk moped yang mengandalkan pedal untuk menyalakan mesin. Waktu itu, hampir semuanya menggunakan mesin 2-tak yang lebih sederhana dan ringan.

Usut punya selidik, ternyata big bos Honda waktu itu, yaitu Mr. Soichiro Honda tidak suka dengan suara bising yang dihasilkan mesin 2-tak. Selain itu, mesin 4 tak tidak butuh oli yang harus dicampurkan terlebih dahulu ke bensin seperti pada motor 2-tak saat itu (sumber: https://classic-motorbikes.net/).

"Motor ini masih dalam keadaan seperti saat kami dapat dulu. Memang ada sedikit kendala dengan kelengkapan, seperti sepatbor depan, kampas rem depan, dan kabel rem yang harus diganti," buka Wuddy Sumanja, alias Udek pemilik WS Udek Oto Shop & Garage sambil menambahkan, motor ini juga tidak dilengkapi STNK.

Target restorasi pada motor ini menurut Udek lebih dititikberatkan pada mesin dulu supaya bekerja normal. "Untuk itu, karburator sudah kami ganti dengan punya Honda C700 dan sekarang kondisinya sudah nyala," kata Udek.


Teks & Foto: Indramawan

bottom of page