Gelaran Trial Game Dirt 2019 mempunyai catatan khusus karena ketatnya persaingan antar pembalap top five. Bahkan, nyaris di tiap putaran terjadi pergantian pembalap peraih gelar juara seri.
Diawali Lantian Juan yang sukses menjadi juara seri pada putaran 1 yang digelar di Sragen. Pada putaran 2 di Magetan, giliran Savona Oky yang jadi juara seri. Berubah lagi pada putaran 3 Situbondo, ketika Asep Lukman Efendi yang giliran menjadi juara seri, dan di putaran 4 Bojonegoro, Muhammad Excel yang menjadi juara seri.
Adalah Lantian Juan yang kemudian mengubah tren juara seri beda pembalap ini. Ya, pada dua putaran terakhir, yakni putaran 5 Kebumen dan putaran 6 atau terakhir Nganjuk, Lantian Juan keluar sebagai juara seri. Seandainya saja, pembalap muda asal Kediri ini konsisten mengikuti keseluruhan seri, kemungkinan besar juara umum Trial Game Dirt 2019 bisa direbutnya.
Tapi itulah yang terjadi. Adalah Asep Lukman, pembalap muda asal Boyolali yang keluar sebagai juara umum Trial Game Dirt 2019. Dengan bekal konsistensi tinggi, Asep berhasil mengumpulkan poin demi poin di tiap seri, hingga menempatkan dirinya pada posisi tertinggi perolehan poin klasemen terakhir.
Jika dilihat dari ketatnya persaingan pembalap, keberhasilan Asep sebagai pembalap ke-6 yang menjadi Juara Umum sejak Trial Game digelar 15 tahun lalu ini patut diacungi jempol.
Ya, sebelum Asep, ada 5 nama pembalap Juara Umum Trial Game. Mereka adalah Wahyu Gareng Wijayanto (2005 - 2007), Denny Orlando (2008 - 2012), Ivan Harry Nugroho (2013), M. Arjun Wicaksana (2014 - 2015 & 2018) dan Aris Setyo (2016 - 2017).
"Tahun depan, kami yakin Trial Game ini akan lebih seru lagi," buka Jim Sudaryanto dari Genta Auto & Sport selaku penyelenggara ketika dijumpai OTOPLUS-ONLINE di seri 6 atau terakhir yang digelar di Stadion Warujayeng, Nganjuk (11 - 12/10). Pasalnya, tahun depan akan diberlakukan regulasi baru. Wow apa itu?
"Tahun depan, bakal ada 2 Juara Umum," jelas pria yang juga bertindak selaku pimpinan lomba ini. Dijelaskannya, Juara Umum tidak lagi diambil dari akumulasi poin kelas FFA (Free For All) dan Campuran Open. Tapi sendiri-sendiri. "Jadi nanti bakal ada Juara Umum FFA dan Juara Umum Campuran Open," semangat Jim.
Menurut Jim, dengan diberlakukannya sistem baru ini, masing-masing pembalap bakal punya strategi masing-masing. "Ambil contoh Andre Sondakh yang kabarnya tahun depan bakal serius ikut full series. "Kalau dilihat sebelumnya, dia kurang bagus di kelas Campuran Open. Nah, dengan adanya sistem ini, Andre bakal punya peluang mengejar Juara Umum di FFA. Dan dia punya kemampuan untuk itu. Jadi masing-masing pembalap punya strategi sendiri-sendiri."
Apalagi kalau tahun depan pembalap-pembalap yang masih terhitung baru seperti Lantian Juan, M. Excel atau Savona Oky bisa ikut full series. "Pasti pertandingan bakal lebih seru lagi," tutup Jim.
Baca juga:
Naskah & Foto: Indramawan
Comentários