OTOPLUS-ONLINE mengetesnya sejauh 1.000 Kilometer!
Kami mengetesnya sejauh 1.000 kilometer lebih.
OTOPLUS-ONLINE I BYD bisa jadi menerapkan filosofi “Lakon Menang Keri” yang artinya kira-kira Tokoh Utama Menang Belakangan.
Lewat BYD M6, MPV listrik berkapasitas 6-7 penumpang BYD Indonesia terbukti tak hanya mencuri perhatian pengincar mobil listrik, tapi sukses membuat beberapa di antaranya membatalkan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) mobil listrik merek lain dan mengalihkannya ke mobil ini.
Brand BYD, kapasitas hingga 7 penumpang dan harga jadi alasan BYD M6 ini menarik.
Bagaimana tidak, dengan harga tak lebih Rp450 juta, kita akan mendapatkan mobil listrik dengan spesifikasi ideal untuk kondisi Tanah Air.
Seberapa ideal? Berikut uraian kelebihan dan kekurangannya yang OTOPLUS ONLINE rangkum, usai melakukan test drive 1.000 km selama 3 hari dengan melewati berbagai kondisi jalan.
Kelebihan
Varian dan Harga
ADAS jadi kelengkapan standar di Superior.
BYD M6 ditawarkan dalam 3 pilihan varian yaitu Standard Rp399.000.000, Superior Rp439.000.000 dan Superior Captain Rp450.000.000.
Angka tersebut merupakan harga OTR yang dikeluarkan Arista BYD Kenjeran Surabaya.
Panoramic glass roof di varian Superior.
Pilihan warnanya; Cyrstal White, Quartz Blue, Harbour Grey dan Cosmos Black seperti unit tes kami ini.
Varian Standard dan Superior dibedakan oleh kapasitas baterai, output motor listrik dan fitur ADAS (Advance Driving Assistance System).
Baik Standard atau varian Superior dibekali motor listrik tipe Permanent Magnet Synchronous.
Motor listrik penggerak bertenaga 201 DK (Superior) dan 161 DK (Standard).
Bedanya di varian standard, tenaga motor listriknya 120 kW atau 161 DK dengan baterai Lithium Ferro Phospate tipe blade 55,4 kWh yang diklaim dapat menempuh jarak sejauh 420 kilometer (NEDC).
Sementara varian Superior motor listriknya bertenaga 150 kW atau 201 DK ditenagai baterai 71,8 kWh yang klaimnya sanggup menjelajah hingga 530 kilometer.
Transmisi Direct, Single Speed dengan Reduction Gear.
Torsi varian Standard dan Superior sama di 310 Nm.
Transmisi seperti mayoritas mobil listrik menggunakan tipe Direct, Single Speed dengan Reduction Gear
Meski bobot kosongnya 2,4 ton, varian Superior sanggup berakselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 8,6 detik.
Lebih cepat dari Honda CR-V Turbo yang di kisaran 9,1 detik atau Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang 9,3 detik.
Sementara varian Standard 0-100 km/jam dituntaskan dalam 10,1 detik.
Dimensi Ideal
Jarak sumbu roda 2.800 mm.
Ukuran (PxLxT) BYD M6 yang 4.710 x 1.810 x 1.690 mm dengan wheelbase 2.800 mm tergolong ideal untuk kondisi mayoritas jalan dan kebutuhan di Indonesia.
Karya tim desain BYD yang dikepalai Wolfgang Egger.
Dimensinya seukuran dengan Wuling Cortez yang komposisinya 4.780 x 1.816 x 1.755 mm dengan wheelbase 2.750 mm atau Toyota Kijang Innova Zenix yang 4.755 x 1.850 x 1.795 mm dengan wheelbase 2.850 mm.
Pelek 17 inci dengan ban 225/55R17.
Sebagai informasi, BYD M6 sebenarnya tidak terlalu baru, lebih dulu hadir dengan nama e6 dan jadi andalan perusahaan taksi Blue Bird sebagai salah satu armadanya.
BYD M6 juga tidak murni dikembangkan dari platform mobil listrik karena di Cina, M6 yang dipasarkan dengan nama Song Max yang telah dipasarkan sejak 2017 merupakan varian Gasoline dan PHEV.
Lampu mundur hanya di sisi kiri.
Jadi wajar kalau tampang MPV karya tim desain BYD yang dikepalai Wolfgang Egger ini sebenarnya mulai terlihat outdated. BYD M6 hanya dijual untuk pasar Indonesia dan Hongkong.
Kunci Pintar
Untuk membuka kunci, bisa pakai kartu NFC.
BYD membekali M6 dengan remote key pintar.
Selain transmitter untuk mengaktifkan fungsi passive keyless entry remote key ini juga dapat difungsikan sebagai Remote Start Climate dan Remote Trunk Opener atau pembuka bagasi.
MPV listrik ini juga dilengkapi fitur Auto Power On/Off yang bisa diset dari head unit.
Setelah berada di balik kemudi, cukup tekan pedal rem untuk mengaktifkan sistem mobil dan tinggalkan saja setelah kita memakainya dalam beberapa saat sistem akan shut down.
Selain remote key, BYD juga memberikan kartu NFC (Near Field Communication) sebagai alternatif remote key.
Interior Lega & Mewah
Selain head unit 12,8 inci, tidak ada yang dramatis dari desain dasbor M6.
Pemilihan kombinasi warna coklat dan hitam membuat kabin M6 terkesan hangat dan mewah.
Walau kualitas material kabin biasa saja, beberapa area touch point driver dan penumpang seperti arm rest dan doortrim dilapis material soft touch sehingga nyaman jadi titik tumpuan atau disentuh.
Busa jok cukup empuk dengan desain yang cukup menunjang ergonomi postur tubuh sehingga membuat perjalanan jauh tak terasa melelahkan.
Jok model captain seat di varian Superior Captain bisa digeser maju-mundur meski dalam rentang terbatas agar penumpang di baris ketiga tetap punya ruang gerak kaki yang memadai.
Kedua jok depan selain dilengkapi fitur electric adjusted, 6-way (pengemudi) dan 4-way (penumpang depan) juga dibekali fitur ventilated seat yang bisa bikin jok jadi adem serta pengait ISOFIX untuk jok bayi di baris kedua.
Tempat penyimpanan seperti bottle/cup holder, konsol dan pocket tersebar di sekeliling kabin.
Meningkatkan aspek fungsionalnya. Ruang kaki di ketiga barisnya memadai untuk postur orang dewasa.
Baris ketiga masih dapat mengakomodir penumpang dewasa berpostur 170 cm dengan layak.
Kru OTOPLUS-ONLINE dengan postur tinggi 180 cm yang sengaja duduk di baris ketiga sepanjang perjalanan Boyolali-Semarang masih merasakan kenyamanan.
Namun fitur yang paling membuat kabinnya terasa nyaman adalah panoramic glass roof berukuran gede banget.
Fitur seperti ini belum didapati di MPV 400 jutaan.
Lampu indikator warna merah penanda saat pintu terbuka, seperti mobil-mobil Eropa.
Panoramic glass roof di M6 yang membujur dari baris pertama sampai pangkal baris ketiga ini dilengkapi dengan electric sunshade untuk menghalau sinar terik mentari.
Pada perjalanan sore-malam hari melewati ruas jalan arteri Bawen-Secang-Magelang, dengan posisi sunshade terbuka kita dapat menikmati rintik hujan yang jatuh membasahi permukaan panoramic glass roof sembari melihat bulan yang kadang tersembunyi di balik awan tebal.
Driver Instrument Lengkap
Perpaduan jarum analog dan layar TFT 5 inci.
Di balik kemudi, pengemudi akan disodori driver instrument berupa kombinasi sepasang indikator jarum analog dan information screen digital 5 inci.
Meski tidak besar, informasi yang ditampilkan lengkap.
Kesannya sedikit outdated. Meski begitu informasi yang ditampilkan tergolong komplit seperti informasi mode berkendara,
TPMS (Tyre Pressure Monitoring System), total waktu berkendara, kecepatan rata-rata,konsumsi energi 50 kilometer terakhir, konsumsi energi rata-rata, kompas, stop watch (pada mode Sport), bahkan mengatur sistem AC tanpa perlu mengalihkan pandangan ke head unit dan informasi-informasi peringatan tentunya.
Fitur Kenyamanan
Jok 7 seater ketika dilipat akan tercipta lantai rata sampai ke ujung depan baris kedua. Itu tidak ditawarkan versi 6 seaternya.
Selain panoramic glass roof, BYD M6 dibekali berbagai fitur yang mendukung kodratnya sebagai MPV penumpang sejati.
Seperti AC climate control yang dilengkapi dengan filter PM 2.5 dengan fitur purifikasi.
Meski masih menggunakan tipe single zone, BYD menanam banyak teknologi untuk memaksimalkan fungsinya.
AC belakang dapat dikontrol terpisah.
Seperti kontrol AC belakang melalui head unit termasuk mengunci kontrolnya agar tidak diutak-atik oleh anak kita yang masih kecil.
Lalu ada fitur yang akan secara otomatis membuka sistem sirkulasi AC saat mobil ini diparkir untuk mengurangi hawa panas kabin.
Ada juga fitur untuk mengatur berapa lama waktu climate mulai aktif sampai mengatur sistem Auto Mode, mau Eco atau Comfort sehingga kabin bisa lebih cepat dingin.
Fitur lain yang menunjang kenyamanan dan hiburan penumpang yaitu wireless charger juga USB port type A dan type C di baris pertama dan kedua.
Beberapa fitur yang dapat dikontrol melalui setirnya yaitu mengakses MID, volume/track dan voice command di sisi kanan.
Sementara tombol-tombol di sisi kiri setir digunakan untuk mengaktifkan head unit, intelligent cruise control/adaptive cruise control dan mengakses kamera 360.
Sudah punya fitur Auto Head lamp tapi belum Auto Wiper.
BYD M6 juga dibekali fitur defogger kaca belakang dan spion serta Auto Headlamp.
Ada juga defroster kaca depan dan Auto Hold yang diakses lewat tombol fisikal di konsol tengah yang juga dihiasi tombol shortcut untuk mematikan kipas AC.
Bukaan pintu bagasinya elektrik, fitur ini belum ditawarkan para pesaingnya.
Apalagi untuk membukanya bisa dilakukan dengan selain menekan tombol di pintu, di dasbor juga lewat remote key dengan menekan tombol pintu bagasi dua kali.
Tinggi bukaan pintu bagasinya bahkan bisa disetting dari head unit mau setinggi apa.
Head Unit Canggih
Nyaris seluruh sistem dapat diakses lewat head unit 12,8 inci ini.
Kagum sih saat tahu ada begitu banyak fungsi dan sistem yang dapat dikontrol melalui head unit touchscreen 12,8 inci ini meski kami yakin mayoritas penggunanya tidak akan dapat memaksimalkan fungsinya.
Untuk menyesuaikan kebutuhan dan selera pengguna, seperti di model BYD lain, head unit ini dapat diposisikan horisontal atau vertikal dengan menekan short cut di head unit atau melalui tombol di setir.
Menurut OTOPLUS ONLINE, ini bukan sekadar gaya-gayaan tapi ada tujuannya.
Seperti saat mengaktifkan fungsi navigasi di maps, akan lebih nyaman melihat panduan di maps pada posisi vertikal ketimbang horizontal.
Head unit tentunya sudah wireless carplay dan android auto.
Kontrol suara selain dari setir juga dapat dikontrol lewat dial fisikal di konsol tengah yang dapat juga digunakan untuk mematikannya.
Pada layar head unit, di sisi bawah ada shortcut back-home-split screen-screen saver.
Geser ke bawah, pada layar akan muncul shortcut untuk mengatur kecerahan layar, kontrol volume audio, kontrol rem parkir, sistem ventilasi jok, buka bagasi, atur sistem regenerative braking, AVAS (Acoustic Vehicle Alerting System), auto hi-beam, sampai kastemisasi shortcut seperti Bluetooth atau connected devices
Head unit dilengkapi aplikasi bawaan yang sangat lengkap seperti music dan video yang dimainkan dari USB Port, navigasi, BYD Assistant (Voice Command) dan Spotify yang tentunya butuh koneksi internet.
Bisa diposisikan vertikal, dan ini visualnya saat mengakses kamera 360.
Pengguna juga dapat mengakses kamera 360, mengganti tema display, ada juga utility tool seandainya butuh head unit clean up sampai buku manual.
Jika mengganggu konsentrasi, bisa matikan lewat tombol fisikal di konsol tengah ini.
Berbagai setting dapat dilakukan melalui head unit ini seperti Vehicle Setting yang mencakup intelligent chassis, Lights, Exterior Rearview Mirror, A/C, Seats, Lock seperti Auto Window Closing after Locking atau Auto Lock While Driving, Notification yang di antaranya Media Volume Decreases when Navigating dimana suara yang dimainkan akan mengecil otomatis ketika ada telepon masuk atau suara panduan pada fungsi navigasi maps aktif.
Ada juga System Setting yang meliputi Connection, Audio, Display, Version, APPs. ADAS (Advance Driving Assistance System) Setting yang memuat setting Intelligent Driving, Driving Assist, Active Safety, Parking Assist. Ada juga Energy Setting berisi setting Energy Manager (Regenerative Braking, Range Mode), Charging Setting, Consumption Detail, Consumption Curve. Sampai Service Setting yang berisi pengaturan Maintenance, Overhaul, Vehicle Info.
Mode Berkendara & Renerative
Mode berkendara diatur lewat switch di konsol tengah ini.
BYD M6 dilengkapi 3 mode berkendara, Eco, Normal dan Sport.
Mode berkendara ini secara instan akan memengaruhi karakter berkendaranya.
Pada mode Eco, injakan throttle tidak terlalu agresif direspon motor listriknya.
Beda jika diposisikan pada mode Normal apalagi Sport yang seketika mengubahnya jadi galak.
Untuk pemakaian sehari-hari mode Normal sudah paling pas, karakternya mampu mengakomodir berbagai karakter pengemudi dan kondisi jalan.
Ambience driver display akan berubah merah ketika diposisikan pada mode Sport.
Selain itu konsumsi energinya juga tidak menjadi boros seperti halnya bila diposisikan pada mode Sport.
Mobil listrik ini juga dibekali dengan mode regenerative braking yang berperan untuk mengatur tahanan motor listrik saat deselerasi.
Di jalan yang padat seperti ini, posisikan mode Regenerative di “Larger”, karakternya cukup membantu deselerasi sehingga tak perlu terlalu dalam menginjak pedal rem.
Pilihannya Standard dan Larger. Pada posisi Larger, deselerasi terasa lebih kuat meski tidak sampai membuatnya berhenti ketika injakan kaki dilepas dari throttle seperti halnya di mobil listrik atau hybrid dengan fitur One Pedal Driving.
Fitur yang menurut kami istimewa ditawarkan BYD M6 adalah hadirnya fitur Steering Assist Mode. Brake Assist Mode dan Comfort Parking. Fitur Steering Assist Mode memungkinkan gerakan kemudi dibuat normal atau responsif, begitu juga Brake Assist Mode yang akan mengubah karakter responsivitas rem.
Intinya pada mode Sport, gerakan kemudi terasa lebih direct begitu juga rem yang jadi sensitif terhadap injakan kaki di pedal.
Sementara Comfort Parking, cara kerjanya seperti fitur Anti Dive Control di Peugeot.
Teknologi ini akan mengurangi efek menukik saat pengereman keras dengan begitu proses deselerasi terasa lebih smooth.
Fitur-fitur ini belum dijumpai di kebanyakan mobil-mobil yang dipasarkan di Indonesia.
Fitur Keamanan Advance
Kamera di tiap spion luar.
BYD M6 dibekali fitur keamanan standar seperti Anti-lock Braking System (ABS), Traction System Control (TSC), Electronic Stability Control (ESC), Electronic Brake-force Distribution (EBD), Hill Hold Control (HHC), seatbelt 3 titik di semua baris bangkunya dan airbag 6 titik.
Selain itu MPV listrik ini juga dibekali fitur keamanan advance seperti Roll Movement Intervention yang akan mencegah kemungkinan mobil untuk terguling, ada juga Brake Disc Wiping System yang akan membersihkan permukaan cakram secara otomatis apabila kotor juga sistem Advance Driving Assistance System (ADAS) canggih dengan fitur predictive collision warning, autonomous emergency braking, rear collision warning, lane departure assistant dan lane keeping assist, adaptive cruise control, intelligent cruise control dan blind spot assist yang mencakup blind spot detection, rear cross traffic alert dan rear cross traffic brake, door open warning, rear collision warning.
Untuk sensor parkirnya di belakang 4 lalu 1 kamera di depan 1, masing-masing 1 di spion dan 1 dibelakang. Hebatnya bisa menampilkan visual transparancy mode saat mobil ini berjalan.
Driving Experience
Posisi mengemudi ideal dapat dengan mudah diraih berkat kehadiran fitur Tilt & Telescopic Steering dan 6-way electric adjustable seat.
Berada di balik kemudi BYD M6 seperti berada di dalam MPV 7-seater kebanyakan, tidaklah spesial.
Pandangan ke segala sisi leluasa meski pada posisi terendah, duduk di jok BYD M6 terasa tenggelam, untungnya MPV ini dibekali setir dengan fitur tilt & telescopic steering dan electric seat dengan rentang penyetelan cukup luas.
Kecuali head unit berukuran besar, kesannya jauh dari sebuah mobil listrik yang umumnya modern dan futuristik.
Namun impresi itu akan berubah saat tombol ON ditekan (sembari menekan rem) untuk mengaktifkan sistem yang tentu saja tidak akan disambut getaran dan suara.
Aura mobil listrik langsung menyeruak. Nah, agar orang di sekeliling mobil waspada, kita dapat mengaktifkan fitur AVAS (Acoustic Vehicle Alerting System) yang akan menghasilkan bunyi-bunyi futuristik ciri mobil listrik.
Performanya bukan tandingan kebanyakan MPV 7-seater bermesin bensin atau hybrid.
Seperti disinggung di atas, 0-100 km/jam bisa dituntaskan dalam 8,6 detik (Mode Sport).
Akselerasi pertengahannya pun tergolong sangar, 100-140 km/jam dengan mudah mobil ini melesat meninggalkan salah satu raja cumi darat dalam debu.
Kecepatan tertinggi yang OTOPLUS-ONLINE raih yakni 172 km/jam dengan menyisakan sedikit injakan pada throttle.
Bukan top speed-nya yang istimewa tapi kemampuannya berakselerasi itu yang membahagiakan, effortless!
Tol panjang Trans Jawa jadi tempat yang pas untuk menguji kemampuan ADAS-nya.
Dengan Intelligent Cruise Control perjalanan panjang melintas Trans Jawa terasa menyenangkan.
Setelah mencapai kecepatan yang diinginkan, kita aktifkan sistem Intelligent Cruise Control yang akan secara otomatis mengaktifkan Adaptive Cruise Control lewat switch di kolom kiri setir, mainkan ke atas atau bawah untuk mendapatkan kecepatan jelajah konstan yang diinginkan.
Kenaikan/penurunan kecepatan pada kelipatan 5 km/jam ya.
Di kolom itu juga kita dapat mengatur jarak dengan kendaraan di depan yang ketika diaktifkan bersama Adaptive Cruise Control akan mengaktifkan fungsi Predictive Collision Warning dan Autonomous Emergency Braking.
Selain radar di bumper depan, sistem Intelligent Cruise Control juga mendapat input dari kamera di kaca depan.
Intelligent Cruise Control aktif akan menggabungkan fungsi Adaptive Cruise Control, Lane Departure Assistant dan Lane Keeping Assist mengandalkan kamera di kaca depan dan sistem radar di bumper memungkinkan mobil ini melaju nyaris otonom.
Ia akan berjalan mengikuti marka jalan termasuk membelok selama belokannya tidak terlalu tajam dengan posisi tepat di tengah tanpa kita harus menekan throttle dan terus menerus memegang kemudi.
Ada waktu sekitar 15 detik untuk kita melepaskan tangan dari roda kemudi.
Karakter suspensinya terbilang moderat ketika dimuati hanya dua orang penumpang.
Jika dimaksimalkan membawa 6-7 penumpang, kami yakin karakter redamannya jadi lebih lembut.
Di BYD M6, takometer digantikan kW meter.
Positifnya pada kecepatan 120-140 km/jam, M6 masih stabil, gejala melayang mulai muncul ketika kecepatan melebihi 140 km/jam terutama ketika melewati ruas tol bergelombang di ruas Caruban-Sragen.
Keuntungan lain stabilitasnya dapat terjaga ketika diajak melewati jalur berkelok di ruas Ambarawa-Secang.
Performa pencahayaan dari headlamp berteknologi LED-nya cukupan (31a low beam) & 31b (hi beam).
Arah laju mobil ini mudah diantisipasi berkat kombinasi centre gravity rendah efek penempatan baterai model bilah di bawah lantai, ban bertapak 225/55-17, intervensi Electronic Stability Control, dan sistem kemudi berfitur Steering Assist Mode yang membuat kontrol kemudi lebih sigap.
Konsumsi Energi
Saat melakukan pengisian daya ulang di SPKLU PLN UP3 Surakarta.
Untuk AC Charging menggunakan Port Type 2 yang mampu menerima daya hingga 7 kWh.
Dengan baterai berkapasitas 55,4 kWh estimasinya 10-80 persen akan terisi dalam 8 jam sementara untuk DC Charging menggunakan port CCS2 yang dapat menerima daya hingga 89 kWh untuk varian Standard dan 115 kWh untuk varian Superior yang lama pengisiannya akan memakan waktu hanya 40 menit (10-80%) menggunakan daya pengisian 60 kWh.
Waktu pengisian ini relatif pasalnya meski di charging station tertera 60 kWh kenyataannya dari pengalaman kami arus pengisian hanya berkisar 35-40 kWh seperti yang tertera di aplikasi.
Biaya charging di rumah untuk kategori R-2/TR dengan tarif 1.699,53/kWh total anggaran yang disiapkan untuk mengisi penuh dayanya yaitu Rp1.699,53 x 55,4 kWh/charging efficiency 85% = Rp110.769 (Standard) dan Rp1.699,53 x 71,8 kWh/charging efficieny 85% = Rp143.560 (Superior)
Jika pengisian daya dilakukan di SPKLU dengan tarif Rp2.465/kWh plus Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Rp220/kWh maka biayanya : (Rp2.465 x 71,8 kWh) + (Rp220 x 71,8 kWh) = Rp176.987 + Rp15,796 = Rp192.783 (Superior) dan (Rp2.465 x 55.4 kWh) + (Rp220 x 55,4 kWh) = Rp136.561 + Rp12.188 = Rp148.749.
Pada pengetesan riil yang kami lakukan setelah menempuh rute Surabaya-Semarang-Yogyakarta-Solo-Surabaya dengan berbagai kontur permukaan jalan dan arus lalu lintas sejauh 1.000 kilometer, BYD M6 menorehkan konsumsi energi rata-rata 6,54 km/kWh.
Artinya dengan asumsi baterai 71,8 kWh terisi penuh maka ia dapat melaju sejauh maksimal 469,572 kilometer atau 88,6% dari klaim BYD yang menyebutkan 530 kilometer. Not bad!
Garansi
BYD Indonesia memberikan garansi mobil selama 6 tahun atau 150.000 kilometer.
Untuk rasa aman dan nyaman pelanggan, BYD memberikan garansi mobil selama 6 tahun (150.000 km), garansi baterai 8 tahun (160.000 km), garansi motor penggerak 8 tahun (150.000 km) dan servis gratis selama 4 tahun (6.000 km)
Kekurangan
Letak Port Charger
Agak ribet jika ruang parkir terbatas seperti pada SPKLU yang terdapat di beberapa rest area Trans Jawa.
Letaknya di sisi kanan belakang. Ini jelas merepotkan karena kita harus putar balik memposisikan mobil ini mundur untuk melakukan pengecasan, akan memudahkan jika letak port charger diposisikan di depan.
Suara Hembusan AC
Kedua jok depan dilengkapi fitur ventilated seat.
Menurut kami ini yang mengganggu sepanjang 3 hari sesi pengetesan, suara hembusan AC yang keluar dari air vent dasbor terdengar cukup keras meski kecepatan fan pada posisi paling rendah.
Apalagi jika ventilated seat diaktifikan, suara hembusannya mengurangi kesenyapan kabin.
Semua-semua Head Unit
Mematikan DRL atau mengatur ketinggian sorot head lamp dilakukan melalui head unit.
Head unit M6 memang canggih, nyaris seluruh sistem dan setting dapat dilakukan di situ.
Problemnya dengan kemampuan seluas itu kadang akan merepotkan pengguna. Semua-semua diakses lewat head unit.
Bahkan untuk mengubah hal yang sederhana seperti mematikan DRL (Daytime Running Light), mengatur ketinggian sorot headlamp atau mengaktif/nonaktifkan electronic parking brake harus diakses lewat head unit.
Back Seat Pocket
Saat diduduki penumpang depan, ponsel yang tersimpan di pocket ini akan tergencet.
Ide melengkapi sisi belakang jok depan dengan kantong-kantong untuk menyimpan ponsel sebenarnya baik.
Kendalanya ketika jok depan diduduki dan pengemudi atau penumpang depan bersandar maka ponsel yang tersimpan di kantong tersebut akan terhimpit dan sulit untuk dikeluarkan.
Hal itu terjadi karena busa sandaran joknya tidak cukup tebal.
Bottle/Cup Holder
Door pocket di pintu belakang tidak terlalu besar ukurannya, hanya muat botol air 600 ml itu pun diposisikan miring.
Varian Superior Captain dibekali 6 bottle holder dan 2 cup holder di sekeliling kabin.
Minusnya dimensi doorpocket di tiap pintu kurang besar, terutama pada pintu belakang yang hanya muat dijejali botol air mineral 600 ml.
Minus Footrest
Posisi mengemudi akan semakin nyaman seandainya ditambahkan footrest.
Sayangnya meski posisi duduknya nyaman, M6 belum dibekali tatakan footrest.
Gundukannya ada tapi posisinya terlalu menjorok ke dalam.
Hal ini tentu mengurangi kenyamanannya terutama pada perjalanan jauh.
Teks: Nugroho Sakri Yunarto
Foto: Nugroho Sakri Yunarto
ความคิดเห็น