BMW i3s adalah mobil listrik murni pertama yang dijual di Indonesia.
Era baru elektrifikasi kendaraan listrik di Indonesia boleh ditandai dengan hadirnya Hyundai Ioniq Electric sebagai mobil listrik murni paling terjangkau. Tapi sejatinya mobil listrik pertama yang meluncur secara resmi di Indonesia adalah BMW i3s.
Ditawarkan Rp 1,299 M (off the road).
i3s diperkenalkan di event GIIAS pertengahan Juli 2019, Banderol memang tidak bisa dibilang terjangkau buat kebanyakan orang, Rp 1,299 M (off the road). Tapi setelah mencobanya, kami simpulkan kalau ini mobil listrik yang menyuguhkan kenikmatan berkendara khas BMW.
Varian i3s
Bumper varian i3s didesain lebih sporty dan mendapat imbuhan panel yang memberi kesan 40 mm lebih lebar.
BMW i3s merupakan versi lebih bertenaga dan bertampang lebih sporty dari i3. Varian i3 sendiri tidak dimasukkan ke Indonesia.
Penempatan emblem i3s sengaja diletakkan lebih keluar untuk menegaskan kesan lebar.
Tenaga BMW i3s, 135 kW, lebih besar 10 kW dari i3 yang bertenaga 125 kW. Torsinya juga lebih besar, 270 Nm dibandingkan 250 Nm di i3.
Varian i3s menggunakan roda berukuran 20 inci sebagai standar dengan ban depan berukuran 175/55R20 dan ban belakang 195/50R20.
Untuk mendukung kemampuan itu, i3s dibekali dengan baterai berkapasitas 120 Ah 42,2 kWh. Sementara i3 memakai baterai 94 Ah 33,2 kWh.
Spats atau overfender dicat hitam mengilap untuk persepsi tampilan lebih lebar dan kesan roda lebih besar.
Dari sisi tampilan, perbedaan terletak pada garis desain bumper depan-belakang yang menguatkan kesan sporty dengan aksen penambahan panel hitam yang lebih lebar 40 mm untuk menghadirkan kesan lebih lebar.
Dibangun Dari Dua Modul
Kecuali atap dan pintu belakang, seluruh bodinya terbuat dari plastik.
Tidak seperti kebanyakan mobil masa kini yang memakai sasis monokok dimana bodi dan rangka merupakan satu kesatuan, BMW i3 adalah mobil masa depan yang dibangun dalam dua modul. Life module dan Drive module.
Dibangun dengan dua modul, Life module dan Drive module (atas).
Life module berbahan serat karbon, sangat ringan hingga bisa dibopong dua orang saja.
Drive module yang terbuat dari alumunium merupakan sasis, struktur utama i3 yang menopang baterei dan sistem tenaga penggerak. Sementara Life module merupakan sangkar penumpang yang terbuat dari carbon fiber reinforced plastic (CFRP) ultra ringan yang sangat kuat. Sangkar ini kemudian dibautkan ke Drive module.
Hasilnya sebuah struktur sasis yang kuat namun ringan.
Material alumunium dan serat karbon dipilih karena ringan tapi kuat sehingga dapat mengurangi bobot sekaligus meningkatkan efisiensi energi i3 saat melaju.
Tampak tidak dicat di bingkai pintu, CFRP tak hanya ringan, material komposit ini lebih kuat dari besi, sangat kaku dan dapat menyerap energi benturan yang sangat besar.
Penggunaan material alumunium dalam skala besar masih tak banyak ditemui pada mobil produksi massal apalagi serat karbon yang masuk kategori material eksotis.
Kekuatan struktur Life module memungkinkan i3 tak dibekali B-Pillar. Pintunya mengadopsi model butterfly, pintu depan membuka seperti umumnya sementara pintu belakang membuka ke arah sebaliknya. Absennya pilar B memberikan akses yang luas untuk penumpang masuk dan keluar.
Imbas dari penggunaan kedua material tersebut membuat bobot kosong i3 hanya 1.400 kg. Bandingkan dengan BMW 328i Coupe yang bobotnya 1.681 kg atau BMW 128i Coupe yang 1.604 kg.
Homy Interior
Dengan absennya sistem transmisi memungkinkan lantai kabin dibuat rata menghadirkan kesan lapang di interiornya.
Lega dan homy, kesan itulah yang terasa saat masuk ke kabin i3s. Kabinnya terkesan lega berkat kaca depannya yang luas dan kaca samping yang besar.
Jendela samping frameless.
Ditambah lagi unit tes kami ini sudah dilengkapi fitur panoramic glass roof. Pemilihan warna ivory pada area kabin ikut menyumbang kesan lapang.
Varian i3s yang dijual di Indonesia merupakan varian dengan dasbor berhias panel kayu Eucalyptus menghasilkan perpaduan yang unik antara unsur alam dengan desain interior yang modern.
Sebagian besar material interior seperti dasbor, jok dan doortrim merupakan bahan daur ulang.
Sementara kesan homy muncul dari bahan pelapis doortrim dan joknya. Sejatinya i3 memiliki beberapa pilihan trim interior, Atelier, Loft, Lodge dan Suite. Trim interior pada unit tes kami ini dinamai Lodge. Trim ini mengawinkan bahan wol dan kulit di jok dan pelapis pintu, menguatkan tema Lodge di area dasbor ditanam panel kayu Eucalyptus yang hanya tumbuh di Australia dan Papua.
Infotainment display 10,25 inci yang dengan koneksi Apple CarPlay.
BMW i3s dibekali infotainment display berukuran 10,25 inci yang sudah built-in navigasi satelit. Diposisikan di tengah dasbor dan sedikit menghadap ke arah kanan memungkinkan pengemudi bisa melirik ke layar tanpa harus memalingkan pandangan terlalu lama dari jalan.
Seperti di BMW umumnya, menu diakses melalui i-Drive click-wheel controller ini.
Menu pada infotainment display disusun logis dan intuitif. Menunya diakses menggunakan roda pengontrol i-Drive yang tertanam di konsol tengah. Kontrol juga dapat dilakukan dengan menyentuh bagian atas permukaan roda pengontrol tersebut.
Sistem audio Harman Kardon yang menyuguhkan kualitas suara lebih tajam dan detail jadi standar i3s versi Indonesia.
Tersedianya koneksi Apple CarPlay memungkinkan pengguna iPhone mengakses sistem navigasi atau melakukan streaming menu di smartphone melalui infotainment display i3s. Sayangnya kemudahan itu belum dapat dinikmati pengguna smartphone dengan sistem operasi Android.
Fitur
Unit tes kami berwarna Melbourne Red.
Dengan harga Rp 1,4 M lebih (OTR Surabaya) fitur yang tertanam di i3s terkesan pelit. Contohnya jok depan yang tidak dibekali setelan elektris, begitu juga setelan untuk tilt dan telescopic steeringnya.
Fitur Auto Wiper (atas) dan Auto lights.
“Yang ditawarkan BMW i3s adalah kepraktisan dan efisiensi berkendara luar biasa ala mobil listrik sehingga fitur yang terkait kenyamanan dan kemewahan tidak menonjol,” kata Octa Wibowo, Sales Manager BMW Astra Surabaya.
Dilengkapi kamera belakang resolusi tinggi.
Meski begitu sejatinya fitur yang disodorkan sudah memadai untuk kebutuhan alat transportasi harian. Sistem i-Drive-nya dilengkapi dengan BMW ConnectedDrive Services, sat nav, Digital Audio Broadcasting (DAB) radio, koneksi Bluetooth dan USB port. Untuk keamanan berkendara, i3s juga dilengkapi sensor parkir belakang, auto lights & wipers juga cruise control.
Impresi Berkendara
Kabinnya terasa lega, bahkan untuk OTOPLUS-ONLINE yang berpostur 180 cm.
BMW i3 mengadopsi pintu yang disebut coach model. Untuk membuka pintu belakang yang merupakan akses penumpang belakang, terlebih dulu harus membuka pintu depan dan sebaliknya, tutup pintu belakang dulu sebelum menutup pintu depan.
Bukaan pintunya unik memudahkan akses penumpang untuk masuk dan keluar.
Selain mewah, seperti disinggung sebelumnya, ruang penumpang di i3s juga lega, tersisa banyak ruang untuk membuat seluruh penumpangnya nyaman bahkan untuk penumpang berpostur 2 meter sekalipun.
Bagasinya kecil, hanya berkapasitas 266 liter.
Kekurangannya, kabin ini hanya mengakomodir 4 orang penumpang, kekurangan lain volume bagasi terbatas, hanya menyisakan kapasitas sebesar 266 liter. Namun seandainya dibutuhkan ruang lebih lipat bangku belakang dan kapasitas bagasi pun meningkat jadi 1.100 liter.
Seperti BMW umumnya, posisi mengemudi ideal mudah didapat.
Posisi mengemudi ideal mudah didapat berkat adanya setelan naik turun dan maju mundur yang cukup leluasa pada kemudinya. Joknya meski terlihat tipis namun ternyata nyaman diduduki. Setelan height adjuster dan reclining menggunakan tuas, yang unik setelan sliding mengandalkan tali yang ditarik. Lapisan wol yang melapis jok memberi rasa yang berbeda saat duduk di atasnya.
Mode transmisi dan Start-Stop Button disatukan di kolom kemudi.
Kita tak akan menjumpai tuas transmisi atau shiftknob di mobil ini karena memang tak ada lagi transmisi. Keberadaan shiftknob digantikan kenop bertuliskan D, N dan R. Sementara P diposisikan pada tombol di bagian atas. Kenop putar itu menyatu di kolom kemudi bersama tombol Start-Stop.
Baterai berkapasitas 42,2 kWh yang ditanam dalam 8 modul berpendingin aktif diposisikan di bawah lantai kabin, meningkatkan centre of gravity.
Motor listrik BMW e-Drive synchronous permanent magnet motor berdaya 135 kW dipadu transmisi single speed fixed ratio menggerakkan roda belakang. Memberi dorongan instan saat melaju.
Tentu saja tidak ada suara atau getaran saat start button ditekan. Nyalanya instrument meter diiringi irama start up jadi penanda mobil ini siap melaju. Seperti pada mobil bertransmisi otomatis, putar dulu kenop ke mode D untuk maju atau R untuk mundur. Awalnya kagok namun setelah terbiasa, memindahkan posisi ‘gigi’ dengan memutar kenop terasa praktis.
Motor listrik diposisikan di bawah bagasi, bebas perawatan karena itu memang didesain tidak mudah diakses.
BMW i3s menggunakan motor listrik berdaya 135 kW atau 184 dk pada 7.000 rpm. Torsinya mencapai 270 Nm mulai 0-4.500 rpm yang diposisikan di bawah bagasi dan menggerakkan roda belakang. Sementara baterai Lithium-nya berkapasitas 42,2 kWh berada di bawah lantai kabin. BMW menyediakan pilihan mode berkendara, Eco Pro Plus, Eco Pro, Comfort, Sport dan Sport Plus.
Tersedia kompartemen untuk menyimpan charger portable di balik kap depan.
Pada mode Sport, BMW mengklaim akselerasi dari 0-100 km/jam tuntas dalam 6,9 detik. Tak hanya itu, di mode Sport, Sayang karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat mengeksplor lebih dalam. Namun impresi yang kami dapat, pada mode Comfort saja i3s dengan mudah menghempaskan tubuh penumpang di dalamnya diiringi bunyi nggiiiiiing.. begitu throttle diinjak dalam. Tenaga seperti selalu tersedia kapan pun kita membutuhkannya. Untuk keamanan top speed mobil kompak ini dibatasi secara elektronik hanya 160 km/jam.
Kecepatan, kapasitas baterei tersisa, sisa jarak yang dapat ditempuh dipantau dari instrument cluster display berukuran 5,7 inci.
Untuk pemakaian di dalam kota rasanya mode Eco Pro sudah lebih dari cukup. Akselerasi tetap terasa sigap dengan respon throttle yang natural seperti mobil bensin kebanyakan, disamping iru konsumsi energinya tidak terlalu rakus. Pilihan paling efisien tentu Eco Pro Plus tapi pada mode ini, AC dinonaktifkan. Sumuk dong.
Suspensi depan, aluminium single-joint McPherson spring strut with anti-dive.
Soal throttle alias akselerator, i3s dapat dioperasikan hanya dengan pedal gas atau throttle saja karena BMW langsung menghubungkannya dengan energy recovery system yang dijuluki brake energy regeneration. Saat pedal gas dilepas, sisa kekuatan gelinding dimanfaatkan untuk memutar dinamo yang dapat menghasilkan listrik buat mengisi ulang baterei. Saking kuatnya tahanan dinamo, kita bahkan tidak perlu mengerem untuk membuatnya berhenti. Dinamo tersebut dapat menghasilkan listrik sampai 1 kWh apabila kita melakukan pengereman atau melintas di jalan menurun sejauh 2 kilometer.
Suspensi belakang, aluminium five-link axle directly mounted to the Drive module.
Teorinya dalam kondisi baterai terisi penuh i3s dapat menjelajah maksimal sejauh 280 kilometer namun pada kondisi riil, BMW memperkirakan i3s mampu menempuh jarak sekitar 250-260 kilometer dengan kondisi baterai penuh.
Pengendaliannya khas BMW, sigap dan presisi dipadu dengan keluaran tenaga instan motor listrik. Perfect!
Hal lain yang menonjol dari i3s adalah pengendaliannya. BMW banget! Dengan sistem gerak roda belakang, ditunjang fitur sport steering yang mampu beradaptasi dengan torsi kemudi plus suspensi sport dengan spesifikasi lebih rendah 10 mm membuat pengendaliannya natural dan lincah. Radius putarnya hanya 9,9 meter sehingga sangat memudahkan saat bermanuver di ruang yang terbatas.
Suara motor terdengar menyusup masuk ke dalam kabin.
Untuk meningkatkan kemampuan pengendaliannya, mobil dengan tinggi 1.570 mm ini dijejali juga dengan fitur Automatic Stability Control (ASC) terbaru yang bekerja lebih cepat serta memberikan traksi dan kestabilan lebih saat berakselerasi dan pengereman. Juga fitur Dynamic Traction Control (DTC) yang dioptimalkan memberikan traksi lebih baik di tikungan atau ketika melaju dengan kecepatan diatas 100 km/jam.
Sisi negatifnya BMW i3s bukan mobil yang nyaman. Suspensinya berkarakter medium-hard. Karakter peredamannya kaku ditambah penggunaan lingkar roda berukuran 20 inci dengan profil ban tipis. Deru suara ban adalah salah satu suara dominan yang kami dengar ketika melaju selain suara dari knalpot sepeda motor yang berseliweran di sekitar kami. Anyway, BMW i3s berhasil mengombinasikan dinamika berkendara yang sempurna dengan teknologi paling modern
Konsumsi Energi
Dengan kapasitas baterai 42,4 kWh, i3s diklaim dapat menjelajah hingga 256 kilometer. Menggunakan patokan harga listrik PLN Rp 1.447 (tarif Oktober-Desember 2020), artinya untuk mengisi penuh baterai hanya memerlukan biaya sebesar Rp 61.352.
Type 2 Charging Connector untuk pengisian daya di rumah dapat mengakomodir daya hingga 43 kW.
Bandingkan bila menggunakan mobil bermesin bensin. Kita aasumsikan jarak 256 kilometer butuh 20 liter bensin beroktan 92 yang per liternya saat ini harganya berkisar Rp 9.000-9.125. Artinya jika menggunakan mobil bensin perlu biaya sebesar Rp 180.000-182.500.
Charging Time
Mengisi ulang baterai di rumah bergantung dengan daya rumah, Untuk rumah dengan kemampuan daya hingga 4,4 kW atau 4.400 watt diperlukan waktu sekitar 10 jam untuk mengisi penuh dari kondisi baterai 0% hingga 100%. Sementara kalau daya rumah terbatas 2.200 watt akan butuh waktu sekitar 20 jam.
Setelah digunakan seharian, butuh waktu sekitar 6-10 jam untuk mengisi ulang baterai i3s.
Untuk pengisian cepat dapat memanfaatkan charging station berkemampuan hingga 50 kW seperti yang ada di SPKLU ULP Embong Wungu, Surabaya yang hanya akan butuh waktu 42-45 menit untuk mengisi penuh kapasitas baterainya.
Namun faktanya sangat jarang baterai tersisa hingga 0%. Untuk penggunaan sehari-hari umumnya kita hanya akan menggunakan sekitar 60% dari kapasitas maksimum baterainya atau sebesar 25,32 kWh. Sehingga dengan daya listrik rumah 4,4 kW diperlukan waktu pengisian ulang selama sekitar 6 jam. BMW memberikan warranty hingga 8 tahun atau 160.000 kilometer untuk baterainya.
Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Comments