Harus diakui, prestasi penjualan Mitsubishi Xpander memang fabulous alias luar biasa. Hanya dalam waktu 1,5 tahun atau sejak diperkenalkan pertama kali pada Agustus 2017 lalu, Xpander berhasil mencapai angka penjualan retail 100.000 unit pada awal Maret 2019.
“Tidak hanya itu saja. Xpander juga mendominasi pasar penjualan retail small MPV pada Januari – Februari 2019 dengan pangsa pasar sebesar 31,3%. Hal yang sama terjadi di Surabaya. Xpander menerima sambutan yang baik dari masyarakat, terbukti dengan pagsa pasar di wilayah Surabaya yang mencapai 25,3% pada Januari – Februari 2019. Selain Xpander, Pajero Sport juga mendapat penerimaan pasar yang positif di Surabaya dengan pangsa pasar mencapai 39,4% pada Januari-Februari 2019,” sambut Imam Choeru Cahya selaku Executive General Manager Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) saat sesi tanya - jawab pada Press Conference yang digelar di tengah penyelenggaraan GIIAS 2019 Surabaya di Convex Grand City, Surabaya (4/4) kemarin.
Dari sini kemudian muncul produk tandingan dari kompetitor yang memiliki desain ‘mirip’ terutama di bagian depan. Sebut saja New Toyota Avanza dan New Veloz yang disebut mirip-mirip Xpander. Lantas bagaimana komentar pihak MMKSI?
Menanggapi pertanyaan OTOPLUS-ONLINE ini Imam Choeru Cahya mengatakan, “Memang betul sejak 2017 hingga sekarang ini, angka penjualan Xpander melebihi target yang kami buat. Dan kalau pun kemudian mucul produk baru, itu memberikan pilihan kepada konsumen. Yang memilih akhirnya konsumen sendiri.”
Lebih lanjut Imam Choeru Cahya menjelaskan, “Kami merasa bangga sebab kami sebagai pioneer dalam hal desain ini. Namun perlu diketahui, Dynamic Shield (desain bagian depan mobil yang menjadi signature design kendaraan penumpang Mitsubishi sejak Pajero Sport dan seterusnya, Red.) sudah menjadi trademark kami.”
Dan terkait pertanyaan kedua OTOPLUS-ONLINE yang menanyakan, apakah munculnya produk yang memiliki kemiripan desain ini berpengaruh terhadap penjualan Xpander, Imam Choeru Cahya kembali menjelaskan, pihaknya akan bekerjasama dengan dealer untuk menentukan strategi selanjutnya.
“Tapi kami minta maaf tak bisa sebutkan. Sebab masing-masing merek tentu punya strategi masing-masing untuk meningkatkan angka penjualan,” tutup Imam Choeru Cahya.
Naskah & Foto: Indramawan
Kommentare