top of page
  • Gambar penulisEditor

Flat Tracker Japstyle Replika Yamaha XV750 AMA Grand National Championship 1980-an

Custom project terbaru builder muda berbakat Takashi Nihira (Wedge Motorcycle) di Tokyo - Jepang.

OTOPLUS-ONLINE I Satu lagi garapan terbaru Takashi Nihira, builder muda berbakat di Tokyo, Jepang yang beberapa kali menjuarai Mooneyes Yokohama Hot Rod Custom Show, dan juga terlibat dalam BMW G310R custom project yang digelar BMW Motorrad.

Melalui korespondensi dengan Tadashi “Tad” Kono, seorang Motorcycle Journalist setempat, OTOPLUS-ONLINE mendapat kehormatan untuk menayangkan satu lagi custom project Takashi Nihira setelah BMW R100RS 1986

Tracker style yang telah diulas beberapa waktu lalu.



Kali ini Takashi Nihira yang sejak tahun 2009 lalu mendirikan workshop dengan nama Wedge Motorcycle, mengubah Yamaha XV750 Special menjadi flat tracker.

Bermula dari pemilik motor yang suka banget dengan motor balap Yamaha XV750 di kejuaraan Flat Track AMA Grand National Championship awal 1980-an. Dari sini kemudian dia minta dibuatkan replikanya, sesuai basis motor yang disiapkan, yaitu XV750.

"Malah dia pesan langsung ke saya, supaya menggunakan tangki bahan bakar dan seat cowl fiberglass yang sama dengan yang dipakai motor pabrikan itu," kata Takashi Nihira.


Meskipun demikian, Nihira tidak mau serta merta meniru persis motor itu. Alasannya, keseimbangan antara mesin berdimensi besar XV750 dengan bagian luar motor saat itu kurang bagus.

"Selain itu, saya pikir lebih baik saya menggunakan parts dengan material moderen serta metode manufacturing seperti sekarang, untuk memenuhi keinginan si pemilik yang ingin memakai motor ini untuk sehari-hari," terang Nihira.

Namun demikian, Nihira mengaku sangat tertarik dengan mesin XV750 karena memiliki power yang sangat besar pada rpm tinggi.

"Selain itu di Eropa, XV750 lebih banyak dijadikan basis pembuatan motor bergaya cafe racer. Jadi saya pikir, pasti akan keren hasilnya karena tidak ada XV750 yang dicustom menjadi flat tracker," semangat Nihira.


Bodywork

Untuk mewujudkan keinginan pemilik, Nihira menghitung terlebih dahulu perbandingan tangki bahan bakar dengan mesin dan rangka dengan menggunakan foto motor pabrikan Yamaha.

"Dan saya menata bentuk tangki untuk kemudian dibikin berdasarkan hasil kalkulasi yang sudah saya buat," kata Nihira sambil menyebutkan material yang dia pakai adalah baja.

Sebab menurutnya, bahan fiberglass akan keropos seiring berjalannya waktu. "Dan kalau saya bikin dari aluminium, tangki itu akan rusak karena getaran mesin. Karena itu saya selalu buat tangki bahan bakar dari lembaran baja. Tapi kali ini, saya desain tangki baja itu supaya menyerupai tangki dari fiberglass itu."

Untuk seat cowl, pemilik telah menyiapkan. "Mungkin buatan USA. Saya tinggal buatkan dudukannya pada rangka belakang supaya pas dengan ekor itu."


Frame

Rangka dibiarkan tetap bawaan motor. "Saya cuma ubah rangka bagian belakang supaya pas dengan seat cowl baru itu," tunjuk Nihira.


Selain itu, XV750 aslinya menggunakan suspensi monocross. Namun Nihira ingin ubah menjadi double shockbreaker.

"Karena itu saya pakai swingarm dari Yamaha Virago-XV750 yang didesain untuk suspensi double," jelas Nihira yang memodifikasi posisi dudukan suspensi belakang supaya swingarm bisa mengayun dengan lembut, dan fungsinya tidak berkurang.


Yang juga jadi perhatian Nihira adalah XV750 menggunakan sistem penggerak gardan. Karena menggunakan batang gardan, bagian belakang jelas lebih lebar ketimbang motor yang menggunakan sistem penggerak rantai.

"Karena itu, saya saya tempatkan suspensi dan knalpot sedekat mungkin dengan bodi, supaya kesan ramping dan tajam bisa muncul."

Perhatikan juga fork depan yang diganti dengan kepunyaan Yamaha XS650 dengan diameter 35 mm berikut triple tree, dan teromol depan. Sementara untuk belakang menggunakan teromol billet XV1100 yang dipasarkan ke Amerika.

"Dari situ, saya kemudian buatkan disk brake belakang, dan posisi kaliper belakang sengaja disembunyikan sehingga ketika dilihat dari samping tidak akan terlihat."

Untuk roda, dipakai ukuran 19 inci depan dan belakang. Yang menarik, pelek klasik dengan 'profil H' yang ada di pasaran kebanyakan didesain ramping karena digunakan untuk roda depan. Untungnya, si pemilik menemukan pelek berprofil H yang cukup tebal di sebuah pasar jongkok sehingga tampak pas ketika dipasang. Tidak diketahui merek atau pembuatnya.


Mesin

Terkait dengan mesin, Nihira yang sebelum buka bengkel sendiri dia sempat bekerja sebagai mekanik di sebuah dealer mobil, melakukan overhaul pada kepala silinder, blok silinder, dan area piston.

"Saya ganti semua komponen yang sudah usang, dan tetap pakai yang masih baik," jelas Nihira.

Karena spare parts asli sudah tidak diproduksi lagi, maka Nihira memakai komponen pengganti yang dijual oleh brand Amerika. "Alternatif lain, saya bikin sendiri parts tersebut."

 

Spesifikasi:

Model: Yamaha XV750 Special Builder: Takashi Nihira


Mesin

Mesin: standar (overhaul pada kepala silinder, silinder blok, dan sekitar piston) Karburator: standar Filter udara: K&N Leher knalpot: dibuat sendiri dari stainless Silencer knalpot: Supertrapp


Sasis

Rangka: standar (dimodifikasi dengan dudukan untuk jok dibuat sendiri) Lengan ayun: Yamaha XV750 Virago (dimodifikasi) Fork depan: Yamaha XS650 T atas: Yamaha SR400 Batang setir: Yamaha XS650 Suspensi belakang: Nitron


Rem depan

Master: Grimeca Kaliper: Brembo 4 piston Cakram: Sunstar


Rem belakang

Master: Nissin Kaliper: Brembo 2 piston Cakram: Sunstar


Roda

Pelek depan: 19 inci profil H Pelek belakang: 19 inci profil H

Ban: Firestone ANS depan 4.00-19 belakang 4.00-19


Bodi

Sepatbor depan: dilepas Tangki bahan bakar: dibuat sendiri dari baja Seat Cowl (ekor): aftermarket Pijakan kaki dan pedal: dibuat sendiri Lampu depan: LED Meter: MotoGadget Lampu belakang dan sein: Kellermann


Cat: Wedge Motorcycle


Special thanks to: Tadashi “Tad” Kono


Wedge Motorcycle:


Teks: Tadashi Kono

Editor: Indramawan

Foto: Hiromitsu Yasui (https://www.instagram.com/hiromitsuyasui/)

bottom of page