top of page
  • Gambar penulisEditor

Gara-Gara Eye Catching, W175 Japstyle Ini Sering Dijadikan Properti Foto


Alasan Rizky Kurniawan memilih Kawasaki W175 varian Café Racer bukan karena dia suka motor bergaya balap klasik. Tapi lebih karena pilihan warna kuning yang hanya ada di varian ini.

Kawasaki W175 Cafe 2019.


Ya untuk model 2019, ada 3 pilihan warna untuk Kawasaki W175 Café, yang berbeda dibanding varian W175 Standar, maupun SE (Special Edition). Warna itu adalah Candy Fire Red, Metallic Flat Graystone, dan Pearl Brilliant Yellow yang ngejreng banget. “Seperti Bumblebee...” buka Rizky yang langsung terpikat dengan motor berkelir ala Chevrolet Camaro di film Transformers tersebut.

Dari cafe racer menjelma menjadi tracker.


Menariknya, setelah beberapa waktu W175 ini memang berubah. Bukan berubah jadi robot lho ya... Tapi menjadi tracker Jepang. "Saya suka Japstyle karena riding position nyaman, dan bisa dipakai di segala medan," sebut pria kelahiran 1976 ini.

Tangki dan cover samping masih ori bawaan motor.


Tidak ada perubahan pada rangka. Jadi kalau bosan, Rizky bisa mudah kembalikan ke asalnya. "Tangki dan mesin juga masih asli bawaan motor. Cuma ganti pilot jet dan main jet karburator saja supaya lebih bertenaga," jelasnya.

Main jetting karbu punya Suzuki Satria supaya tenaga sedikit terdongkrak naik.


Ya, main jetting karbu seperti ini jadi solusi paling mudah supaya motor lari. Apalagi ubahan paling banyak pada W175 ini ada di kaki-kaki. Di bagian depan pasang fork upside down aftermarket merek Scarlet, agar muat dipasangi pelek 300 yang dibalut ban 120/80-17.

Pemasangan fork upside down bikin radius putar berkurang karena T-atas mentok tangki.


Beban makin berat lantaran usung ban gambot Corsa Cross S 130/80 R17 yang membalut pelek TK Racing ukuran 350. Redaman dipercayakan pada shockbreaker Ride It tabung, sementara swingarm masih bawaan.

Pasang ban gambot berikan kesan gagah meski pengaruh ke performa.


"Pasang ban belakang ini jadi proses modifikasi yang paling sulit. Harus atur pemasangan ban belakang yang lumayan besar supaya muat dipasang ke arm ori. Solusinya harus setel jeruji pelek, yang sengaja dibikin nggak pas di tengah bener. Jadi digeser ke kanan sedikit dari titik posisi bannya, sehingga nggak kena rantai, jelas Rizky yang dibantu salah seorang rekannya, Yunus untuk proses modifikasi ini.

Andalkan part variasi. Hanya sepatbor depan-belakang yang main custom.


Ubahan berikutnya sebatas pada penggantian jok, pangkon lampu depan dan sein custom, sepatbor depan- belakang custom, juga pemasangan beberapa parts variasi after market, seperti lampu depan-belakang, setang, lampu sein, spidometer, dan spion.

Motor bawa hoki karena sering dipinjam untuk properti foto.


Setelah jadi, tampilan gagah dengan warna eye-catching membuat motor ini banyak dilirik untuk dijadikan properti foto. "Beberapa kali dipinjam teman untuk properti foto, salah satunya produk helm custom," sebut pria yang sedang menggemari drone ini.

Rizky Kurniawan bersama Bumblebee, julukan untuk W175 Japstyle miliknya.


Termasuk juga dipinjam untuk properti foto model putranya sendiri, Andaru Divan (IG: @a_divan.k) seperti yang tampak pada foto utama artikel ini. "Padahal anak saya ini nggak begitu suka lho sama motor itu," tawa Rizki.


Data modifikasi:

Fork depan: Scarlet (upside down)

Pelek depan: TK Racing 300-17

Pelek belakang: TK Racing 350-17

Ban depan: Corsa Cross S 120/80-17.

Ban belakang: Corsa Cross S 130/80-17

Sepatbor depan-belakang: custom

Skid plate: custom

Knalpot: Asay

Parts variasi: Lampu depan-belakang, setang, lampu sein, spidometer, spion, jok

Rizky Kurniawan: Jl. Strawberry Blk CK No 10 MSI Sidojangkung, Menganti - Gresik

HP: +62 811-3221-175


Teks: Indramawan

Foto: Indramawan, Istimewa

bottom of page