top of page

Hyundai Kona Electric Mobil Listrik Terbaik 600 Jutaan?

  • Gambar penulis: Editor
    Editor
  • 22 Jul
  • 10 menit membaca

Diperbarui: 22 Jul


Kona Electric berkompetisi dengan sesama electric SUV seperti; BYD Atto 3, Chery J6, Chery Omoda E5, Geely EX5, GAC Aion V dan MG 4 EV.

Hyundai Kona Electric didesain dengan estetika tinggi, teknologi maju yang menawarkan kenyamanan dan kepuasan  pengalaman berkendara dengan mobil listrik.
Hyundai Kona Electric didesain dengan estetika tinggi, teknologi maju yang menawarkan kenyamanan dan kepuasan pengalaman berkendara dengan mobil listrik.

OTOPLUS-ONLINE I Hyundai Kona Electric generasi kedua dengan kode bodi SX2 ini meluncur di Tanah Air pada perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD Tangerang menyusul kemunculan global perdananya pada 2023.


Hyundai Kona Electric baru tak hanya menawarkan desain eksterior futuristik, tapi juga interior yang lega dengan jarak jelajah hingga 600 kilometer dan fitur-fitur terdepan yang dimiliki ekosistem teknologi Hyundai.


PT Sun Mega Motor, authorized dealer Hyundai di jalan Sulawesi 33-37 Surabaya memasarkan mobil listrik ini dengan rentang harga OTR Rp570.250.000 (Style Reguler) sampai dengan Rp694.550.000 (Signature Extended N-Line).


Di segmennya, Hyundai Kona Electric berkompetisi dengan sesama electric SUV seperti; BYD Atto 3, Chery J6, Chery Omoda E5, Geely EX5, GAC Aion V dan MG 4 EV.


Varian & Pilihan Warna


Kona Electric ditawarkan dalam 6 pilihan varian yaitu:

  • Signature Extended N-Line Rp694.550.000

  • Signature Extended Range Rp673.550.000

  • Signature Reguler Range Rp656.650.000

  • Prime Extended Range Rp639.500.000

  • Prime Reguler Range Rp588.500.000

  • Style Reguler

    Rp 570.250.000


Sementara untuk warna ada 9 pilihan yakni: Optic White Matte, Creamy White Pearl, Creamy White Pearl Two-tone, Titan Grey Metallic, Magnetic Silver Metallic, Magnetic Silver Metallic Two-tone, Dragon Red Pearl, Dragon Red Pearl Two-tone dan Midnight Black Pearl seperti unit tes kami ini.


Desain Eksterior & Dimensi

Dimensi termasuk kompak dengan panjang 4.355 mm dan jarak sumbu roda 2.660 mm.
Dimensi termasuk kompak dengan panjang 4.355 mm dan jarak sumbu roda 2.660 mm.

Seperti Hyundai IONIQ 5 dan IONIQ 6, Hyundai Kona Electric juga mengadopsi E-GMP (Electric Global Modular Platform) yang diciptakan sanggup menyuguhkan efisiensi tinggi, performa optimal dan fleksibilitas desain.


Mengisi segmen di antara Hyundai Tucson dan Hyundai Venue, Kona Electric punya dimensi (PxLxT) 4.355 x 1.825 x 1.580 mm dengan wheelbase 2.660 mm.


Dimensinya tergolong paling kompak dibandingkan para kompetitornya.


Sebagai komparasi, dimensi BYD Atto 3 adalah 4.455 x 1.875 x 1.615 mm dengan wheelbase 2.720 mm.


Lalu Chery J6, dengan dimensi 4.406 x 1.910 x 1715 mm, wheelbase 2.715 mm.


Chery Omoda E5 dengan dimensi 4.424 x 1.830 x 1.588 mm dengan wheelbase 2.630 mm.


Geely EX5 dengan dimensi 4.615 x 1.901 x 1.670 mm, wheelbase-nya 2.750 mm.


Kemudian GAC Aion V dengan dimensi 4.605 x 1.854 x 1.686 mm plus wheelbase 2.775 mm.


Terakhir MG 4 EV dengan dimensi 4.287 x 1.836 x 1516 mm dan wheelbase 2.705 mm.


Hyundai melengkapi Kona Electric dengan Active Air Flap. Kisi di bumper bawah akan membuka ketika kendaraan membutuhkan pendinginan dan otomatis kembali menutup saat tidak diperlukan yang sekaligus dapat meningkatkan efisiensi aerodinamika.
Hyundai melengkapi Kona Electric dengan Active Air Flap. Kisi di bumper bawah akan membuka ketika kendaraan membutuhkan pendinginan dan otomatis kembali menutup saat tidak diperlukan yang sekaligus dapat meningkatkan efisiensi aerodinamika.

Desainnya Kona tampil futuristik dan progesif. Itu ditegaskan dengan penggunaan Pixelated Seamless Horizon Lamp pada sisi depan dan belakang.


Full LED Projector Headlight
Full LED Projector Headlight

Gaya desainnya selaras dengan nama “Kona” yang diadopsi dari sebuah distrik di Hawai yang menggambarkan gaya hidup masyarakat modern yang mendiami area itu.


Sentuhan bahasa desain parametric diagonal di bodi samping.
Sentuhan bahasa desain parametric diagonal di bodi samping.

Sentuhan desain berupa garis tajam parametric diagonal di bodi samping, kian menguatkan aura futuristik dari Kona Electric.


Sementara satin chrome molding yang memanjang sepanjang beltline memberi sentuhan elegan.


Lega & Nyaman


Untuk penumpang dengan postur di atas 165 cm, leg room baris kedua akan terasa terbatas.
Untuk penumpang dengan postur di atas 165 cm, leg room baris kedua akan terasa terbatas.

Berbeda dari Kona generasi pertama dengan kode bodi OS yang basisnya mobil bensin yang disulap jadi mobil listrik, Kona generasi kedua terlahir sebagai mobil listrik.


Menggunakan Electric Global Modular Platform (E-GMP) dimensi ruang yang dihadirkan terasa lebih lega dan memadai dibandingkan pendahulunya.


Dengan E-GMP lantai kabin total rata, menciptakan kelegaan ruang dan kenyamanan lebih pada interiornya.


Meski joknya tak seergonomis Hyundai IONIQ 5 namun masih mengakomodir penumpang berpostur hingga 180 cm dengan baik.


Buka tutup sunroof dapat dilakukan lewat perintah suara
Buka tutup sunroof dapat dilakukan lewat perintah suara

Di varian Signature jok pengemudi dilengkapi electric adjustment 10 arah dan 8 arah untuk jok penumpang depan.


Seluruh jok dibalut bahan kulit. Head room, shoulder room dan leg room yang ditawarkan cukup memadai meski lebar dan tinggi mobil listrik ini tergolong kompak di angka 1.825 mm dan 1.580 mm.


Kenyamanan di kabin hadir di antaranya dari sistem AC Dual Zone Climate Control yang memungkinkan kedua penumpang depan mengatur suhu dan kekuatan hembusan secara individual.


AC Kona Electric tergolong advance karena dilengkapi dengan teknologi fine dust sensor, automatic anti-fog system, air cleaning mode, dan after-blow function.


Ada juga konektivitas tanpa kabel yang mendukung Android Auto dan Apple Carplay sehingga penumpang dapat menghubungkan smartphone ke infotainment system secara wireless untuk mengakses maps atau musik melalui aplikasi di ponselnya.


Sistem audio premium BOSE 8 spiker.
Sistem audio premium BOSE 8 spiker.

Kenikmatan mendengarkan musik didukung dengan keberadaan sistem audio premium BOSE 8 spiker.


Selain lewat multi control steering button, penumpang juga dapat mengakses dan mengontrol berbagai fitur seperti sistem AC, navigasi, sistem audio sampai buka-tutup jendela dan sunroof melalui perintah suara.


Kedua jok depan dilengkapi fitur heated and ventilated  untuk kenyamanan penumpangnya
Kedua jok depan dilengkapi fitur heated and ventilated untuk kenyamanan penumpangnya

Bahkan lewat aplikasi Hyundai Bluelink, pengguna dimana pun berada dapat mengakses seluruh sistem kendaraannya seperti mengakses fitur View Around My Vehicle untuk memastikan keamanan di sekeliling kendaraan (360°) hanya melalui aplikasi tersebut.


Human Centric Panoramic Display


Mengusung filosofi Human Centric, layout display dan dasbor dibuat mengarah ke pengemudi. Varian Signature mendapatkan setir berbalut kulit.
Mengusung filosofi Human Centric, layout display dan dasbor dibuat mengarah ke pengemudi. Varian Signature mendapatkan setir berbalut kulit.

Seperti line up terkini Hyundai, Kona Electric ikutan mengadopsi Panoramic Display sebagai layar untuk menampilkan seluruh fitur dan sistem pada kendaraan.


Layar 12,3 inci di balik kemudi sebagai instrument display yang menyajikan digital meter cluster sekaligus berbagai informasi sistem dan fungsi kendaraan dan layar 12,3 inci lainnya sebagai AVNT (Audio Video Navigation Telematics) screen.


Hyundai melengkapi panoramic display tersebut dengan connected car Navigation Cockpit (ccNC) yang membuat instrument display dan infotainment screen itu terasa modern dan fungsional.


Tombol fisikal memudahkan akses ke menu-menu utama.
Tombol fisikal memudahkan akses ke menu-menu utama.

Mengusung filosofi Human Centric pada rancangannya, bentuk layar dan dasbor dibuat mengarah ke pengemudi untuk memudahkan akses pengguna ke berbagai informasi dan kebutuhan berkendara secara lebih praktis.


Menemani infotainment screen, Hyundai membekali Kona Electric dengan tombol fisikal sebagai akses instan ke menu-menu utama seperti Home, Map, Search, Media, Seek, Track, ON/OFF dan Volume.


Juga akses lain seperti AC, Auto Hold, Regenerative Braking dan Ventilated/Heated Seats.


Dengan begitu konsentrasi pengemudi tidak terlalu tergganggu saat butuh mengaksesnya.


Kepraktisan


Saat tidak digunakan, sekat bottle holder bisa digeser sehingga konsol ini dapat digunakan untuk menyimpan barang lain.
Saat tidak digunakan, sekat bottle holder bisa digeser sehingga konsol ini dapat digunakan untuk menyimpan barang lain.

Aspek kepraktisan dan fungsional di area kabin Kona Electric terasa menonjol dengan sebaran kompartemen, konsol, kantong dan tempat penyimpanan yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan berbagai barang.


Nampan ini knock down, mudah dilepas pasang.
Nampan ini knock down, mudah dilepas pasang.

Beberapa storage terasa inovatif seperti desain kompartemen di konsol tengah yang dapat dimanfaatkan tak hanya untuk meletakkan cangkir atau botol minuman tapi ketika tidak dibutuhkan dengan melepaskan sekat pemisahnya sehingga dapat diubah jad tempat penyimpanan ponsel, tablet bahkan laptop.


Selain itu keberadaan sepasang USB outlet type C di sisi bawah dasbor bagian tengah dan sepasang lagi di ujung belakang konsol tengah ikut menunjang kepraktisannya karena akan memudahkan tiap penumpang jika butuh melakukan pengisian daya ulang gawai-gawainya.


Mendukung fungsi Vehicle to Load (V2L) hingga maksimal 250 Volt 16 Ampere.
Mendukung fungsi Vehicle to Load (V2L) hingga maksimal 250 Volt 16 Ampere.

Hyundai juga membekali mobil listrik ini dengan power socket 12 Volt 180 Watt yang dapat dimanfaatkan untuk mengecas laptop dan fitur V2L (Vehicle to Load) yang memungkinkan mobil ini dimanfaatkan sebagai power source untuk berbagai peralatan elektronik seperti ketel pemanas listrik, televisi bahkan kelistrikan rumah karena fitur ini mampu menyalurkan daya hingga 3.600 Watt!


Kona Electric juga memiliki fitur Utility Mode, sebuah fitur yang mengatur sumber listrik untuk mengaktifkan sistem audio, lampu-lampu dan lainnya hanya berasal dari High Voltage Battery ketika kendaraan tidak sedang berjalan.


Tujuannya agar arus listrik yang tersimpan di baterai 12 Volt-nya tidak sampai terkuras.


Masih terkait aspek fungsional, Kona Electric memiliki bagasi seukuran 466 liter yang muat dijejali koper besar ukuran 28.


Bila dibutuhkan, kapasitas bagasi dapat ditingkatkan menjadi 1.300 liter dengan melipat sandaran jok baris kedua.


Untuk memudahkan akses barang, Hyundai melengkapi pintu bagasi dengan fitur Smart Power Tailgate sehingga pengguna tak perlu melakukan buka tutup secara manual, cukup dengan menekan tombol atau memanfaatkan sensor gerak.


Kecepatan buka tutup dan ketinggian bukaan pintu bagasi dapat diatur lewat menu setting di infotainment display.


Performa


Tenaganya ideal untuk sebuah family electric SUV.
Tenaganya ideal untuk sebuah family electric SUV.

Kona Electric ditawarkan dalam dua pilihan baterai. Varian Reguler dengan baterai 48,9 kWh, dan 66 kWh untuk varian Extended.


Baterai produksi lokal dalam negeri.
Baterai produksi lokal dalam negeri.

Sebagai informasi, Kona Electric merupakan mobil pertama yang mengadopsi baterai HLI Green Power Lithium-ion NMC produksi dalam negeri.


Di atas motor elektriknya dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan berkapasitas 27 liter.
Di atas motor elektriknya dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan berkapasitas 27 liter.

Kona Electric mendukung pengisian AC charging hingga 7,2 kW dan DC fast charging 44 kW.


Power train varian Reguler menggunakan Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) yang dapat menghasilkan tenaga maksimum 114,6 kW atau 153,7 DK dengan torsi 255 Nm.


Untuk jarak tempuh varian Reguler punya daya jelajah sejauh 400 kilometer dan top speed 155 km/jam.


Sementara varian Extended seperti unit tes ini, sama menggunakan PMSM tapi dengan tenaga hingga 160 kW atau 214 DK.


Torsinya identik dengan varian Reguler, di 255 Nm.


Untuk daya jelajah, kapasitas baterai lebih besar memungkinkannya berkelana sejauh 549 km (NEDC)/467 km (WLTP).


Untuk top speed, mentok di 167 km/jam. Kecepatan maksimum memang dibatasi secara elektronik untuk menjaga keawetan baterai dan motor elektriknya.


Tenaga mesin lantas diumpankan ke transmisi single speed reduction gear untuk diteruskan ke roda depan.


Penyaluran tenaganya halus dan gradual, membuatnya ideal untuk pengemudi wanita dan beginner walau akan terasa kurang bergairah untuk pengemudi antusias.


Switch transmisi seperti yang ada di IONIQ 5.
Switch transmisi seperti yang ada di IONIQ 5.

Kona Electric dibekali dengan 4 Drive Mode; ECO, Normal, Sport dan Snow.


Pada mode Sport varian Prime Extended ini sanggup berakselerasi 0-100 km/jam dalam 8,3 detik dengan akselerasi pertengahan 80-120 km/jam dalam 5,2 detik.


Hyundai juga melengkapi Kona Electric dengan sistem rem regeneratif yang inovatif.


Regenerative Brake System di Kona Electric punya fitur i-Pedal yang jika diaktifkan, memungkinkan mobil ini berhenti total tanpa perlu menginjak rem.


Penggunaan i-Pedal untuk city driving terasa mudah dan menyenangkan karena kita hanya perlu mengontrol pedal akselerator untuk berakselerasi, deselerasi sampai dengan berhenti.


Dengan teknologi SIM dan GPS built-in, Kona Electric telah mendukung update software secara over-the-air (OTA) yang memungkinkan seluruh modul yang digunakan untuk mengoperasikan fitur-fitur kendaraan dari sistem hiburan sampai pengecasan terupdate tanpa perlu mengunjungi dealer Hyundai.


Keunggulan itu membuat proses update lebih mudah, menyenangkan dan hemat biaya.


Konsumsi Daya


Butuh waktu 6 jam 10 menit apabila pengisian menggunakan AC charging dan 45 menit  bila menggunakan arus DC 45 kW (25-75%).
Butuh waktu 6 jam 10 menit apabila pengisian menggunakan AC charging dan 45 menit bila menggunakan arus DC 45 kW (25-75%).

Dari pengetesan OTOPLUS-ONLINE sejauh 380 kilometer, dengan kombinasi rute city driving dan urban road terekam konsumsi daya rata-rata berkutat di 15,6 kWh/100 km atau 6,41 km/kWh.


Sedikit lebih boros dari klaim Hyundai yang 14,6 kWh/100 km.


Sehingga bisa diasumsikan dengan posisi baterai terisi 66 kWh terisi penuh realitasnya mobil ini akan sanggup menjelajah sejauh 423 kilometer.


Karakter Suspensi dan Pengendalian


Karakter understeer yang jadi ciri penggerak roda depan dieliminir oleh fitur Vehilce Stability Management (VSM).
Karakter understeer yang jadi ciri penggerak roda depan dieliminir oleh fitur Vehilce Stability Management (VSM).

Generasi pertama Kona dibangun di atas B-Platform yang dikembangkan dari Hyundai i30.


Karakter dasarnya fun to drive. Meski platform itu diciptakan untuk mengakomodir beragam powertrain.


Termasuk fuel cell dan varian elektrik tapi basis dasarnya yang diciptakan untuk mobil Internal Combustion Engine (ICE), ICE first-Electric later memunculkan kekurangan.


Dari pengalaman driving experience OTOPLUS-ONLINE pada generasi pertama Kona Electric pada 2022 silam, suspensinya seakan kurang sanggup mengakomodir bobot tambahan dari baterainya. Terutama saat melaju kencang.


Pada kecepatan di atas 120 km/jam muncul gejala mengayun dan bottoming saat melintas di permukaan jalan bergelombang.


Nah, gejala itu jauh menyusut di generasi kedua ini.


Dengan platform E-GMP yang mendulukan power train electric ketimbang ICE (Electric first-ICE later).


Filosofinya masih sama, single motor berpenggerak roda depan namun kini dengan karakter pengendalian dan suspensi jauh lebih baik terutama pada penggunaan city driving.


Suspensi belakang tipe Multi-link, karakter suspensi cenderung mengarah ke medium-medium soft.
Suspensi belakang tipe Multi-link, karakter suspensi cenderung mengarah ke medium-medium soft.

Karakter redaman suspensi yang mengarah ke medium-medium soft membuat gejala mengayun masih muncul pada kecepatan di atas 120 km/jam meski tidak separah generasi pertamanya.


Fakta lain yang menunjukkan kalau mobil ini lebih ideal dipakai di perkotaan adalah radius putar yang 10,6 meter imbas jarak sumbu roda yang tergolong cukup ringkas untuk sebuah compact SUV (2.660 mm).


Sistem rem yang mengadopsi tipe cakram ventilasi 305 mm di depan dan cakram solid 300 mm di roda belakang.


Pelek alloy machine finished 19 inci dengan ban 235/45R19.
Pelek alloy machine finished 19 inci dengan ban 235/45R19.

Tentunya Anti-lock Braking System (ABS). Electronic-force Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA) sudah jadi fitur standar Kona Electric.


Kombinasi itu sanggup menghentikan laju Kona Electric dari 100-0 km/jam dalam tempo 2,7 detik pada jarak 37,5 meter.


Sistem Keamanan


Dilengkapi sistem keamanan aktif Hyundai Smart Sense.
Dilengkapi sistem keamanan aktif Hyundai Smart Sense.

Teknologi keamanan pasif dan aktif di Kona Electric tergolong lengkap.


Saat ini beberapa fitur di antaranya sudah jadi fitur mainstream di mobil sekarang.


Seperti seperti Hill-start Assist Control, 6 airbag, 4 kamera di tiap sisi, Around View Monitor, Blind Spot View Monitor , Tyre Pressure Monitoring System serta jok ISOFIX.


Kona Electric dilengkapi juga dengan Parking Distance Warning with cluster guidance display yang mengandalkan 6 sensor parkir belakang , 6 sensor parkir depan dan 4 kamera di tiap sisi.


Untuk menandai keberadaannya sebagai mobil listrik yang nir suara, Hyundai menanam fitur Virtual Engine Sound System (VESS) yang akan menginformasikan ke pengguna jalan lain khususnya pejalan kaki mengenai kehadiran kita.


Hyundai Kona Electric juga sudah mengadopsi teknologi keamanan aktif Hyundai Smart Sense Advance Driver Assistance System (ADAS) yang terdiri dari; Forward Collision Avoidance (FCA), Driver Attention Warning (DAW), High Beam Assist (HBA), Blind-spot View Monitor (BVM), Blind-Spot Collision Avoidance Assist (BCA), Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA), Surround View Monitor (SVM), Parking Collision-avoidance Assist - Reverse (PCA-R), Safe Exit Warning (SEW), Smart Cruise Control (SCC) with Stop & Go Function, Lane Keeping Assist (LKA), Lane Following Assist (LFA).


Garansi


Hyundai Motors Indonesia (HMID) menawarkan special benefit program untuk kepemilikkan kendaraan worry free berupa;


  • Bebas biaya jasa perawatan selama 5 tahun atau 75.000 km (mana yang tercapai lebih dulu)

  • Bebas spare part selama 5 tahun atau 75,000 km (mana yang tercapai lebih dulu)

  • Garansi kendaraan selama 4 tahun atau 100,000 km (mana yang tercapai lebih dulu)

  • Garansi baterai selama 8 tahun atau 160,000 km (mana yang tercapai lebih dulu)


Kekurangan

Berikut beberapa kekurangan yang kami rangkum setelah mencoba electric family SUV ini selama beberapa hari:


Harga


Kona Electric jadi salah satu yang paling mahal di segmen compact electric SUV.
Kona Electric jadi salah satu yang paling mahal di segmen compact electric SUV.

Dengan price list di kisaran Rp570.250.000 sampai dengan Rp694.550.000, harga yang ditawarkan Kona Electric terasa mahal.


Sebagai perbandingan harga OTR Surabaya untuk BYD Atto 3 berkisar Rp470.000.000-520.000.000, Chery J6; Rp505.500.000-608.000.000, Chery Omoda E5; Rp429.000.000-513.000.000, Geely EX5; Rp465.000.000-505.000.000, GAC Aion V; Rp449.000.000-489.000.000, dan MG 4 EV; Rp299.000.000-405.000.000.


Bunyi Peringatan Safety System


Secara default sistem peringatan berupa bunyi pada Hyundai Smart Sense akan aktif setiap kali mengaktifkan kendaraan.


Untuk sebagian orang, bunyi-bunyian ini terasa mengganggu.


Untuk menonaktifkan, kita harus membuka dulu menu Driver assistance untuk mengakses setidaknya 3 sub menu yang paling jamak mengganggu untuk mematikannya.


Yaitu Lane safety pada sub menu Driving safety lalu Speed limit warning pada sub menu Speed limit dan Forward attention warning yang terdapat pada sub menu Driver attention warning. Merepotkan!


Letak Port Pengisian Daya


Seperti pendahulunya port pengisian menghuni moncong depan Kona Electric.
Seperti pendahulunya port pengisian menghuni moncong depan Kona Electric.

Didesain untuk memudahkan pengguna ketika akan melakukan pengisian daya tapi pendapat kami posisinya merusak estetika tampilan depan.


Ground Clearance


Untuk sebuah family SUV, ground clearance Kona Electric yang 151 mm tergolong rendah.


Memang tidak serendah MG 4 EV yang hanya 117 mm atau Geely EX5 (148 mm).


Tapi dengan kondisi jalanan Tanah Air yang bervariasi akan lebih menenangkan jika ground clearance-nya setinggi BYD Atto 3; 175 mm, GAC Aion V; 180 mm, Chery Omoda E5; 190 mm atau bahkan Chery J6 yang menyentuh 223 mm.


Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto

1 Komentar


Moxmedd Alli
Moxmedd Alli
22 Jul

Я завжди вірив у те, що для всього потрібно час, і якщо вже щось робити, то робити це правильно. І ось одного разу, шукаючи онлайн-казино, я натрапив на нові онлайн казино https://cardmates.ua/casinos/new Спершу я був обережним, бо не хотів ризикувати великими сумами, але коли почав грати, був вражений високим рівнем сервісу і чесністю ігор. Тут я не просто виграв кілька разів, а й знайшов для себе комфортну атмосферу, де азарт поєднується з розумним підходом до ставок. Тепер я знаю, де можна отримати реальний кайф від гри без зайвих переживань.

Suka
logo media lreasi indonusa-OK2.png

© 2025 OTOPLUS-ONLINE

This website is owned and published by PT Media Kreasi Indonusa.

Reproduction of text, photographs or illustrations is not permitted in any form.

bottom of page