Jelang dimulainya seri pembuka kelas MotoGP 2020 yang secara resmi akan dimulai di Jerez, Spanyol pada 19 Juli mendatang, bursa pembalap 2021 sudah mulai terisi. Sampai dengan hari ini, dari 22 kursi yang tersedia, 12 di antaranya telah terisi dengan nama-nama pembalap yang berakhir masa kontraknya di akhir musim 2020 nanti.
Dari nama-nama pembalap yang belum confirmed di atas, dua nama pembalap besar jadi sorotan publik. Mereka adalah Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi. Dari beberapa sumber didapat informasi bahwa isu pemotongan gaji dan PHK mewarnai kontrak dua pembalap besar ini.
Dovizioso terancam pemotongan nilai kontrak dari Rp 130 miliar setahun menjadi Rp 48 miliar.
Ketidaksepahaman antara Andrea Dovizioso dengan Ducati ditengarai berkutat pada besaran kontrak tahun depan. Situs motomatters.com menginfokan, Ducati menginginkan Dovi menerima bayaran hanya €3 juta setahun atau setara dengan Rp 48 miliar lebih.
Tak hanya itu saja, Ducati juga ingin Dovi menerima potongan bayaran pada kontraknya tahun 2020 ini, dengan alasan musim kompetisi yang lebih pendek gara-gara pandemi COVID-19.
Keinginan Ducati ini ditolak oleh manajer Dovi, yakni Simone Battistella dengan dalih, selama 3 tahun ini, Dovizioso telah menempati posisi kedua dalam klasemen MotoGP, dan menjadi satu-satunya pembalap yang secara konsisten mampu menantang Marc Marquez.
Atas alasan inilah, menurut sumber dari GPOne.com, pada kontrak terakhirnya pada 2018 lalu dengan Ducati, pihak Dovi berani pasang tarip €8 juta setahun atau setara dengan Rp 130 miliar lebih.
Namun melihat kondisi ekonomi sekarang yang terpengaruh dengan pandemi COVID-19, negosiasi antara pihak Dovi dan Ducati berjalan alot. Apalagi musim 2019 lalu, Dovi hanya mampu menang 2 kali. Sementara musim 2018 bisa menang sampai 4 kali.
Gigi Dall'Igna selaku pimpinan Ducati Corse anggap Dovi gagal memaksimalkan kelebihan motor Desmosedici.
Dovi pun menyalahkan Gigi Dall'Igna selaku pimpinan Ducati Corse karena dianggap gagal memperbaiki kelemahan motor Desmosedici dalam hal menikung. Tak mau kalah, Dall'Igna, justru menyalahkan Dovi karena dianggap gagal memanfaatkan kelebihan motornya untuk mengalahkan Honda besutan Marc Marquez. Adu mulut ini ditengari terus terjadi selama 2 tahun ini.
Jika Rossi ngotot memboyong seluruh krunya ke tim Petronas, maka konsekuensinya separuh lebih karyawan di tim satelit itu harus di-PHK.
Lebih kompleks lagi masalah tertundanya kontrak antara Valentino Rossi dengan tim satelit Yamaha Petronas. Meski soal finansial menjadi isu, namun karena backingan Petronas itu bukan menjadi masalah utama. Yang jadi isu utama justru adalah keinginan Rossi memboyong seluruh anggota timnya ke tim satelit ini.
Inilah yang jadi masalah bagi tim Petronas. Sebab dengan bergabungnya seluruh tim yang dibawa Rossi ini, mau tak mau mereka harus mem-’PHK’ hampir separuh lebih kru yang sudah ada, yang sudah menjadi aset bagi tim ini. Di sisi lain, tidak ada jaminan Rossi dan seluruh krunya akan terus berada di tim ini.
Siapa Kemana?
Sampai dengan hari ini, dari 22 kursi yang tersedia, 12 di antaranya telah terisi dengan nama-nama pembalap yang berakhir masa kontraknya di akhir musim 2020 nanti.
KTM telah mengonfirmasi empat pembalapnya tahun depan. Miguel Oliveira yang musim 2020 ini membalap untuk tim satelit KTM Tech3 bakal naik ke tim pabrikan KTM, untuk berduet dengan Brad Binder.
Naiknya Miguel Oliveira ke tim pabrikan KTM ini sekaligus memastikan kepindahan pembalap utama tim pabrikan KTM, yakni Pol Espargaro yang kabarnya bakal pindah ke tim pabrikan Repsol Honda. Sementara itu kekosongan kursi di Tech3 telah diisi oleh Danilo Petrucci yang akan menemani Iker Lecuona.
Selain KTM, tim lain yang sudah terisi kursi pembalapnya adalah Suzuki. Tim ini masih mempertahankan line-up Alex Rins dan Joan Mir.
Aprilia juga telah mengumumkan memperpanjang kontrak pembalapnya, Aleix Espargaro. Sementara Ducati memastikan Jack Miller akan menggantikan kekosongan yang telah ditinggalkan Danilo Petrucci.
Dengan penampilannya yang meyakinkan, rising star Fabio Quartararo sukses singkirkan Rossi di tim pabrikan Yamaha.
Bergeser ke Yamaha, mereka juga telah memastikan duet Fabio Quartararo dan Maverick Vinales. Sementara Valentino Rossi yang mengalami degradasi mendapat tawaran membesut motor dengan spek tim pabrikan di tim satelit Yamaha Petronas yang ditinggalkan Quartararo.
Berikutnya ke tim Repsol Honda yang mengumumkan telah memperpanjang kontrak Marc Marquez hingga 4 tahun ke depan!
Keputusan Repsol Honda menunjuk Pol Espargaro pindah ke Repsol Honda gantikan Alex Marquez banyak memunculkan pertanyaan.
Dengan demikian tinggal beberapa nama pembalap yang menanti keputusan untuk melengkapi bursa pembalap 2021. Pol Espargaro dikabarkan akan pindah ke Repsol Honda, Franco Morbidelli ke tim satelit Yamaha Petronas, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin ke tim satelit Pramac Ducati, Alex Márquez ke tim satelit LCR Honda.
Alex Marquez layu sebelum berkembang, tersingkir dari tim Repsol Honda sebelum MotoGP dimulai.
Jika skenario Alex Márquez gabung dengan LCR ini terlaksana, maka Cal Crutchlow dipastikan akan tergeser. Bisa jadi Crutchlow tetap di LCR Honda, dan memaksa Takaaki Nakagami pindah ke tim pabrikan Honda di WSBK. ALternatif lain, Crutchlow bisa saja ke Aprilia.
Soal kursi di Aprilia ini akan ditentukan hasil pemeriksaan Andrea Iannone terkait pemakaian doping yang dilarang di MotoGP. Seandainya tidak terbukti, maka Aprilia lebih memilih mempertahankan Iannone, ketimbang menggantinya dengan Crutchlow.
Pembalap lain yang menunggu keputusan tahun depan adalah Johann Zarco. Kemungkinan yang terjadi dengan pembalap Prancis ini bisa ke tim Pramac Ducati atau tetap di Avintia Ducati.
Teks: Indramawan
Foto: motogp.com
Comments