Dicap sebagai bayangan Mitsubishi Xpander, akankah Nissan Livina berhasil merebut pasar mereka yang sempat hilang?
Hasil aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, sehingga terlihat identik dengan Mitsubishi Xpander
Nissan Livina pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2007 dan langsung mendapatkan respon positif dari pasar mobil Tanah Air, model facelift-nya lantas diluncurkan tahun 2013.
Ditawarkan dengan harga Rp 267,5 juta (OTR Surabaya)
Selanjutnya Livina sama sekali tidak mengalami perubahan model sampai akhirnya PT Nissan Motor Indonesia kembali menggebrak pasar LMPV dengan meluncurkan totally model change Livina di 2019 ini.
Day Time Running Light terlihat padu dengan desain V-Motion grille-nya
Gunakan pelek alloy two-tone machining berukuran 16 inci berbalut ban ukuran 205/55-16
Lampu belakang, desain LED-nya beda dikit dengan milik Mitsubishi Xpander
Mobil ini merupakan buah kolaborasi dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Sehingga jangan heran kalau sosoknya terlihat identik dari Mitsubishi Xpander. Kalaupun ada yang beda hanya sebatas desain grille, pelek serta detail-detail minor.
Khusus varian VL, menghidupkan/mematikan mesin cukup dengan menekan start/stop button
Nissan pasti sadar kalau mereka butuh lebih dari sekadar model change untuk dapat kembali merebut hati masyarakat khususnya konsumen LMPV setelah cukup lama tidak melansir model baru.
Jadi selain perubahan model, generasi terbaru Livina ini juga dibekali fitur terbaru yang sebelumnya tak dimiliki Livina. Sebut saja start/stop button, hill start assist, vehicle dynamic control dan traction control system.
Untuk penamaan, selain menanggalkan kata Grand, penamaan varian pada Livina terbaru ini juga berubah. Tak lagi menggunakan SV dan VX namun berubah menjadi E untuk varian basic, EL untuk varian bawah, VE untuk varian menengah dan VL untuk varian atas.
Pilihan transmisi manual hanya tersedia untuk varian E dan EL sementara varian VE dan VL hanya tersedia dalam pilihan transmisi otomatis saja.
Menilik penerimaan masyarakat terhadap Mitsubishi Xpander rasanya tidak akan terlalu sulit bagi Nissan Livina untuk merebut kembali hati para penggemar LMPV Tanah
Air. Berikut impresi berkendara dari varian tertinggi Nissan Livina yakni varian VL bertransmisi otomatis.
Transmisi otomatis konvensional 4 percepatan
Kabin Hening
Kabin Livina VL terkesan premium dengan jok berlapis kulit di setiap barisnya
Kalau pernah mengemudikan atau bahkan punya Livina lawas pasti akan takjub dengan keheningan kabin yang disodorkan oleh Livina terbaru ini. Kualitasnya bisa disetarakan dengan kelas MPV di atasnya.
Begitu pintu dan kaca ditutup suara dari luar baik suara mesin atau deru ban sangat minim mengintrusi masuk ke dalam kabin, bahkan saat mobil ini kami lajukan pada kecepatan 100 km/jam.
Sebagai perbandingan, Honda Mobilio tipe E yang sama-sama menggunakan ban bermerek Dunlop Enasave, suara deru bannya cukup mengganggu lantaran masuk ke dalam kabin ketika kami menjalankannya pada kecepatan 100 km/jam.
Head unit-nya lebih advance dari Xpander, layar 7 inci dengan fitur Apple Carplay & Android Auto
Kelebihan peredaman Nissan Livina membuat penumpang terasa lebih nyaman karena bisa mengobrol atau mendengarkan alunan lagu dari head unit tanpa terlalu terganggu dengan raungan suara mesin atau deru ban.
Konsumsi BBM
Untuk rute luar kota, angka konsumsi BBM 20,3 km/liter bisa didapat
Tak sulit membuat informasi konsumsi BBM pada layar MID Livina VL ini menunjukkan angka 13,1 km/liter pada pemakaian dalam kota. Triknya saat mulai start injak pedal gas secara sangat halus dan perlahan-lahan injak lebih dalam sampai didapat kecepatan yang diinginkan.
Saat kecepatan yang diinginkan tercapai lepaskan gas, selanjutnya cukup lakukan langkah sentuh-lepas-sentuh-lepas secara lembut pada pedal gas. Untuk rute luar kota dengan menggunakan jurus itu, angka konsumsi BBM 20,3 km/liter bisa didapat.
Performa B Aja
Mesin berkode 4A91 berkapasitas bersih 1,499 cc, sebangun dengan kepunyaan Mitsubishi Xpander
Urusan performa, Nissan Livina masuk katergori B alias biasa saja. Mesin 1.499 cc memang dapat menghasilkan power sebesar 104 ps dengan torsi 141 Nm namun agaknya mesin berkode 4A91 itu disetting lebih untuk efisiensi penggunaan bahan bakar ketimbang mengejar performa.
Suspensi Nyaman
Di Livina, desain rear bumper garnish terpisah, khusus varian VL diberi warna silver
Kenyamanan suspensi jadi selling point Livina sejak generasi pertamanya. Keunggulan itu diwariskan kepada generasi terbaru Livina ini. Di atas permukaan jalan mulus, mobil ini seakan melayang, ia menggelinding halus di atas permukaan aspal.
Saat menjumpai permukaan jalan yang tidak rata, kinerja suspensi depan yang menggamit model McPherson strut dan suspensi belakang independen dengan torsion beam terasa empuk, Keempukan suspensinya memang membuatnya sedikit limbung ketika diajak menikung dengan kecepatan tinggi namun masih wajar untuk mobil MPV seperti Livina ini.
Fitur Ala Mobil Mewah
Setir berlapis kulit yang mantap digenggam, ini jadi salah satu keunggulan varian VL
Kalau dibandingkan Livina generasi sebelumnya, fitur yang disodorkan Livina terbaru khususnya untuk varian VL ini seakan leaping atau lompat. Pada sisi keamanan, selain kehadiran sepasang airbag dan ABS mobil ini juga telah memiliki Hill Start Assist. Vehicle Dynamic Control, Traction Control System.
Doortrim plastik terkesan murah untungnya tersamar aksen black wooden ornament dan krom pada tuas pintu
Ruang penyimpanan di bawah lantai bagasi
Pada sisi kenyamanan, di samping head unit 7 inci yang mendukung Apple Carplay dan Android, start/stop button, color MID juga terdapat ruang penyimpanan yang berlimpah. Sayangnya fitur cruise control seperti yang dipunyai Mitsubishi Xpander Ultimate tidak dimiliki Livina varian termahal ini.
Kualitas Kabin
Panel indikator di varian VL terlihat atraktif dengan kehadiran color MID yang informatif
Kontrol AC masih mengandalkan kenop konvensional
Keunggulan desain kabin Livina sayangnya kurang diimbangi dengan kualitas materialnya. Paling kentara nampak pada kualitas dasbor dan doortrim yang terasa plastik banget.
Pada dasbor, Nissan coba menyamarkannya dengan membubuhkan aksen jahitan palsu yang justru membuatnya tampak lebih murah. Sementara pada doortrim, di varian VL ini disamarkan dengan membubuhkan aksen panel black wooden dan krom di tuas pembuka pintu.
Pintu Membal
Entah lantaran karet bingkai pintu kelewat tebal atau pintu mobil ini yang keentengan, untuk menutup pintunya perlu effort lebih karena harus dilakukan dengan sedikit membanting khususnya pada pintu belakang.
Jok pengemudi dilengkapi dengan height adjuster
Kursi baris ketiga masih nyaman diduduki penumpang berpostur hingga 165 cm
Kursi baris kedua dan ketiga bisa dilipat rata lantai bagasi sehingga memudahkan ketika akan memuat barang di bagasi
Kalau tidak cukup kuat menutupnya maka akan membal. Kalau dibandingkan dengan Livina lawas, pintu Livina baru ini memang terasa lebih ringan.
Naskah & Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Komentarze