top of page

Kejurnas Pertamina Mandalika Racing Series Seri 4 Diikuti 126 Starter

  • Gambar penulis: Editor
    Editor
  • 22 Sep
  • 3 menit membaca

Diperbarui: 23 Sep

Pengalaman berharga bagi para pembalap Nasional lewat penggunaan perangkat yang biasa digunakan di ajang MotoGP.

ree

OTOPLUS-ONLINE I Pertamina Mandalika Racing Series 2025 putaran keempat (19-21 September 2025) yang digelar menjelang gelaran Kejuaraan Dunia MotoGP Mandalika pada 3-5 Oktober 2025 menaikkan pamor kejuaraan nasional balap motor sebagai balapan bergengsi.


Diikuti 126 starter dari delapan kelas yang dipertandingkan, Kejurnas Pertamina Mandalika Racing Series putaran keempat ini memberikan pengalaman berharga bagi para pembalap Nasional lewat penggunaan perangkat yang biasa digunakan di ajang MotoGP.


Penggunaan sensor track limit di tikungan 9 dan 14 serta Digital Flag sesuai FIM Grade 1 adalah perangkat yang digunakan pada seri keempat ini.


Dengan demikian, event kolaborasi antara PRIDE Motorsport dengan MGPA, ITDC IMI serta didukung Pertamina dan Kementrian Pariwisata RI, akan memberikan pengalaman berharga bagi para pembalap Indonesia soal pemahaman aturan balap level internasional.


Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria mengungkapkan, sehubungan dengan persiapan menjelang MotoGP seri ke-18 bertajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia, 3-5 Oktober mendatang, ada beberapa perangkat berstandar FIM yang bisa digunakan di Kejurnas Pertamina Mandalika Racing Series kali ini.


ā€œKita mengecat ulang lintasan dengan cat berstandar FIM dan FIA menghadapi MotoGP mendatang selain tentunya memasang perangkat teknis di sirkuit yakni sensor track limit dan digital flag. Hal ini tentunya akan berguna bagi para pembalap Indonesia untuk merasakan atmosfer balap internasional serta menambah pemahaman mengenai regulasinya," kata Priandhi Satria.


Dengan demikian diharapkan kompetisi akan tersaji ketat namun tetap menjunjung tinggi sportivitas.


Pertamina Mandalika Racing Series 2025 yang mendapat dukungan dari LFN, Yamaha Indonesia, PT Astra Honda Motor, Pirelli, GS Astra, Ulti-X, RK, RCB, UMA Racing, Respiro, Cargloss, Arai Indonesia, MS Glow, MFZ, Chemco, Pikoli dan Narmada mempertandingkan empat kelas Nasional dan empat kelas pendukung.


Adapun empat kelas Nasional itu yakni Junior Sport 150 U-15, National Sport 150, National Sport 250 dan Supersport 600. Sementara Supporting Class akan menghadirkan kelas Underbone 150 U-25, Supersport 600 Community, Superbike 1000 Community dan Sport 250 Community.


Di Supporting Class Sport 250 Community yang menjadi jembatan para pembalap menuju kelas Pro kini mulai banyak diikuti beberapa pemain baru.


Dan tampaknya persaingan di kelas ini juga makin sengit karena dilepas bareng antara SPORT 250 MRS (Mandalika Racing Series) dan SPORT 250 Com Pro dan catatan waktunya pun semakin tajam.


Krisna Aditya pembalap  andalan Dewata Racing Team (DRT).
Krisna Aditya pembalap andalan Dewata Racing Team (DRT).

Persaingan terjadi sejak sesi kualifikasi. Krisna Aditya salah satu pembalap andalan Dewata Racing Team (DRT) membukukan catatan waktu yang fantastis yaitu 1.55.3. bahkan catatan waktu ini mampu mengungguli catatan waktu para pembalap yang berlaga di kelas SPORT 250 Com Pro.


Sayang catatan ini dieliminir karena pebalap dengan nomor start 68 ini sempat melambat di sesi kualfikasi.


ā€œSaya sempat keluar lintasan di tikungan 16 lalu masuk lagi sehingga catatan waktu saya lambat,ā€œ ungkap Krisna.


Alhasil Krisna harus start dari posisi 2 bermodal catatan waktu sebelumnya (1.56.4) di belakang pembalap asal Jakarta Eric Saputra yang berhasil menorehkan catatan waktu 1.56.1.


Pada Race 1 (20 September 2025) yang berlangsung dalam 6 lap Krisna Aditya sukses mempecudangi para pembalap di kelas SPORT 250 Com Pro yang memiliki spesifikasi lebih tinggi daripada pacuan SPORT 250 Com MRS.


Di Race 2 pada hari Minggu (21 September 2025) berlangsung lebih sengit, lepas start salah satu pembalap di kelas 250 Com Pro bersenggolan dengan Krisna Aditya sampai menyebabkan tuas rem depan patah sehingga menyebabkan pembalap berbadan mungil ini juga tercecer di barisan belakang.


Tuas rem depan patah sehingga menyebabkan Krisna tercecer di barisan belakang.
Tuas rem depan patah sehingga menyebabkan Krisna tercecer di barisan belakang.

Meski performa rem tidak maksimal. Krisna yang mengandalkan CBR250RR SP racikan Pro Tuner Motorcycles Bali (PTMB) yang lihai melakukan flowing di tikungan-tikungan cepat berhasil merangsek maju, dan bahkan sempat menorehkan catatan best lap race 1.56.77 di lebih cepat dari best lap race 2 yang ditorehkan oleh I Gede Pasek Wiradnyana dari Tim HK57 yang bertarung untuk kelas Sport 250 Com Pro yang membukukan catatan race 1.58.42 .


ā€œMesin CBR250RR SP pacuan Krisna masih full standart, hanya fokus bermain di mapping ECU Aracer dan knalpot,ā€œ buka Athanasius Ketut, tuner PTMB sekaligus punggawa DRT.


ā€œSemoga di seri berikutnya (31 Oktober-2 November) saya bisa membuat catatan bagus sehingga bisa masuk Sport 250 Com Pro tahun depan,ā€œ harap Krisna.


Teks : Nugroho Sakri Yunarto

Foto : MGPA, DRT

Komentar


logo media lreasi indonusa-OK2.png

© 2025 OTOPLUS-ONLINE

This website is owned and published by PT Media Kreasi Indonusa.

Reproduction of text, photographs or illustrations is not permitted in any form.

bottom of page