Black Dragbike 2025 Series Putaran 2 Malang Menanti Regulasi Balap Motor Listrik
- Editor
- 2 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Tercatat 620 starter antusias mengikuti 22 kelas yang dipertandingkan, dan disaksikan lebih dari 3.000 penonton.

OTOPLUS-ONLINE I Gelaran Black Dragbike 2025 Series Putaran 2 Malang yang digelar di sirkuit Lapangan Parkir Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 20 September berlangsung meriah.






Antusiasme peserta dan penonton tumplek blek jadi satu dalam hingar bingar suara knalpot, berpadu beat menghentak dari musik yang dimainkan selama DJ performance.
Tercatat 620 starter antusias mengikuti 22 kelas yang dipertandingkan, dan disaksikan kurang lebih 1.500 penonton.


Termasuk antusiasme komunitas motor listrik yang terus berpartisipasi sejak pertama Black Dragbike Series ini digelar tahun 2023 lalu.
Namun Rendy Vananda selaku kordinator Tim Senyap yang merupakan gabungan dari komunitas motor listrik yang ikut dalam gelaran dragbike ini mengakui, ada penurunan jumlah peserta yang ikut.


"Kali ini kita hanya menurunkan 5 motor saja. Termasuk sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya yang bisa sampai 10 motor," buka Rendy.
Ia menambahkan, alasan menurunnya animo komunitas motor listrik mengikuti gelaran dragbike ini karena hingga sekarang belum ada kelas khusus motor listrik.
"Kami sudah sampaikan keinginan kami ini kepada penyelenggara sejak tahun 2023 lalu. Namun sampai sekarang belum bisa terealisasi," lanjut Rendy.
Dan karena kelas FFA (Free For All) ditiadakan kali ini maka peserta motor listrik hanya bisa ditampung di kelas Bracket.
"Ini yang membuat teman-teman kurang antusias karena jika harus bertarung di kelas Bracket kami kesulitan dalam setting motor," jelas Rendy.
Hal ini dibenarkan oleh Rovino Desta dari Tim Senyap yang turun di beberapa kelas Bracket.
Ia mengatakan, sangat sulit menemukan setting yang pas untuk motor listrik di kelas Bracket ini.

"Kalau setting kita naikkan, motor jadi terlalu cepat timing-nya. Tapi jika kita turunkan, timing motor jadi terlalu lambat. Jadi kuncinya ada di jokinya harus pintar buka tutup gas," jelasnya.
Tantangan seperti ini yang membuat tim motor listrik jadi kurang antusias. Mereka lebih senang bagaimana menciptakan motor yang kencang.
Menanggapi hal ini, Abed Nego dari Genta Auto Sport selaku organizer Black Dragbike 2025 Series mengatakan, sebetulnya pihaknya telah mencoba mewadahi keinginan komunitas motor listrik ini sejak awal tahun 2023 lalu
"Apalagi salah satu sponsor kami adalah brand motor listrik Polytron yang pastinya sangat mendukung keinginan dari komunitas motor listrik ini. Hanya saja kami terkendala dengan regulasi balap dragbike untuk motor listrik, yang seharusnya menjadi kewenangan IMI selaku regulator," papar Abed.
Hal ini pun coba kami konfirmasikan dengan Agung Y. Siswanto selaku Biro Balap Motor Roda Dua IMI Jatim.


"Kami terbuka menerima masukan terkait hal ini dan siap berdiskusi dengan pihak berkompetens dalam merumuskan regulasi balap motor listrik," tutur Agung.
Ia menambahkan regulasi ini paling tidak memuat beberapa hal penting terutama safety, dan keikutsertaan peserta maupun ketersediaan motor listrik.
"Selain harus dipastikan aman, harus kita pikirkan juga pesertanya ada enggak. Juga ketersediaan motor yang dipakai," pungkas Agung yang berjanji mem-follow up hasil diskusi dengan komunitas motor listrik.





Teks dan Foto: Indramawan
Komentar