Dengan strategi pemilihan ban yang tepat di menit-menit terakhir, Franco Morbidelli mendominasi dan memenangkan MotoGP Gran Premio Liqui Moly De Teruel - Aragon (25/10) dengan gap 2 detik lebih atas Alex Rins.
Perubahan suhu lintasan sirkuit MotorLand Aragón yang menjadi tempat perhelatan seri ke-12 (dari 15 seri) MotoGP 2020 hari ini (25/10) membuat kelabakan tim-tim yang berlaga.
Pihak Michelin selaku pemasok tunggal ban MotoGP melaporkan, suhu trek saat balap akan berlangsung hanya menunjuk pada 26 derajat celcius.
Kondisi cuaca lebih dingin memaksa kru tim bekerja ekstra cepat dalam mempersiapkan pilihan ban yang tepat.
Hampir sama dengan data yang dikeluarkan pihak Official MotoGP yang menyebutkan suhu lintasan 27 derajat celcius, sementara suhu udara ada di 20 derajat celcius.
Dengan kata lain, race hari ini digelar dalam kondisi trek, kurang lebih 5 derajat celcius lebih dingin ketimbang minggu lalu di sirkuit yang sama.
Dengan kondisi trek dan udara yang lebih dingin, pembalap berupaya keras memanaskan ban dan rem agar segera bisa bekerja optimal saat race dimulai.
Dari data tyre sheet yang dikeluarkan pertama oleh Michelin didapat informasi, Alex Rins, peraih podium pertama seri lalu (juga digelar di sirkuit MotorLand Aragón), sebagai satu-satunya pembalap yang menggunakan ban depan soft (kompon lunak). Rata-rata pembalap yang lain lebih memilih ban depan medium.
Sementara untuk ban belakang, kebanyakan pembalap memilih soft slick (ban kering kompon lunak), kecuali Quartararo, Crutchlow, Miller dan Rabat yang memilih medium.
Namun seperti dugaan, perubahan suhu lintasan yang lebih dingin ini membuat tim-tim melakukan koreksi atas strategi pemilihan ban sebelum race dimulai.
Beberapa pembalap melakukan koreksi atas strategi pemilihan ban di grid start.
Michelin pun membenarkan hal itu. Ada beberapa perubahan pemakaian ban di grid start. Tampak mekanik tim pabrikan Monster Yamaha berlari membawa roda depan motor Vinales kembali ke pit. Tampaknya, mereka sedang melakukan perubahan pada ban depan Vinales di grid start. Belum diketahui, apakah Vinales akan beralih ke ban medium atau bahkan soft.
Sementara itu, kesibukan juga terlihat di tim Suzuki yang tampak memasangkan roda belakang yang telah dipasangi ban baru ke motor Joan Mir.
Jelas, menit-menit jelang balap dimulai jadi moment yang paling menentukan. Dan benar saja, akhirnya Michelin mengeluarkan daftar pemakaian ban (tyre sheet) yang baru, 5 menit sebelum lampu start padam.
Tyre sheet terus berubah jelang menit-menit terakhir start.
Menariknya, pembalap yang start di baris terdepan sebagai hasil sesi kualifikasi sehari sebelumnya, yakni Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) selaku pole sitter, dan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT), dan Alex Rins (Team Suzuki Ecstar), awalnya memutuskan tidak melakukan perubahan pada ban, yakni kombinasi ban depan medium, dan belakang soft.
Hanya Rins yang memilih pasangan soft-soft. Dari sini tampak strategi balap yang dia rencanakan, yakni segera lepas ke depan, dan kemudian membuat jarak sebelum bertahan sambil menjaga kondisi ban tak sampai habis sebelum finish.
Sebelum balap, Franco Morbidelli awalnya sudah mantap di grid start dengan ban belakang soft. Namun di saat terakhir, dia beralih ke ban belakang medium.
Namun pada menit terakhir, Michelin kembali melaporkan terjadi perubahan. Marquez beralih ke ban depan hard, sementara Vinales dan Bagnaia beralih ke ban depan soft... Dan ada lagi! Akhirnya Morbidelli juga memutuskan memakai ban depan-belakang medium, dari awalnya ban belakang soft!
Ketika ditanya, apa yang membuatnya sangat kencang hingga tak terkejar lawan-lawannya, Morbidelli hanya mengatakan, "Tadi pagi saya sarapan dinamit!"
Kiranya keputusan last minutes inilah yang punya kontribusi terhadap kemenangan Morbidelli. Di lap-lap akhir, Alex Rins di posisi kedua tak mampu mendekatinya. Morbidelli menyelesaikan balap dengan margin kemenangan lebih dari 2 detik atas pesaing dekatnya, Alex Rins!
Kemenangan kedua Morbidelli musim ini, setelah kemenangan pertama di seri ke-7 San Marino.
Menariknya, strategi pemilihan ban Morbidelli ini sejatinya sama dengan rekan setimnya, Fabio Quartararo. Namun pembalap yang awalnya digadang-gadang sebagai calon juara dunia MotoGP 2020 ini tak cukup cepat untuk bersaing dengan pembalap terdepan.
Meski menerapkan strategi ban yang sama dengan Morbidelli, namun motor Quartararo tidak dalam kondisi prima, hingga tak cukup cepat untuk menandingi pembalap-pembalap di depan.
Bahkan Quartararo terpaksa harus membalap dengan kondisi kerusakan pada motor, dan harus puas finish ke-8 di belakang Maverick Vinales, yang awalnya sempat berada di top-three klasemen sementara, namun sekarang terus melorot hingga berada di peringkat ke-19.
Brad Binder alami kecelakaan di lap awal, dan juga terkena penalti karena dianggap bersalah mencelakakan pembalap lain (Jack Miller).
Kondisi trek yang dingin ini pula yang mencelakakan pembalap di awal balap. Baru saja balap dimulai, di tikungan ke-2, Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) terpaksa harus out setelah menyenggol bagian belakang motor Jack Miller (Pramac Racing). Ditengarai saat itu suhu ban belum optimal sehingga tidak cukup lengket ke aspal.
Disusul kemudian di tikungan 5, Nakagami yang saat itu memimpin di depan melakukan kesalahan dan kehilangan cengkeraman roda depan dan sliding.
Alex Marquez gagal mengulang sukses minggu lalu di Aragon, setelah terjatuh, meski tampak berpeluang mengejar pembalap di depan, didukung pilihan ban kompon keras.
Nasib naas juga dialami pembalap Honda yang lain, Alex Marquez, yang juga jadi korban tikungan 2 yang tricky, ketika balap menyisakan 11 lap. Tiba-tiba saja roda bagian depan motornya yang dibalut ban kompon keras kehilangan grip hingga terjatuh.
Franco Morbidelli menempati podium pertama, disusul Alex Rins dan Joan Mir.
Dengan segala kekacauan ini, aplaus patut diberikan kepada duo Suzuki, Alex Rins, dan terutama Joan Mir yang secara konsisten kembali naik podium. Atas keberhasilan ini, Mir yang meskipun belum pernah menang, tapi karena konsisten naik podium, maka dia berhasil memperlebar selisih 14 poinnya dari rival terdekatnya di urutan kedua, Quartararo.
Dengan hanya menyisakan 3 putaran saja, maka dipastikan bakal terjadi pertarungan sengit antar para title contenders ini di seri berikutnya.
Teks: Indramawan
Foto: Motogp.com
Comments