"Selama tiga tahun sampai sekarang, saya selalu memberikan komentar yang sama, dan mereka selalu mencatat... Dan selama itu pula mereka memberikan jawaban yang sama, selama tiga tahun berturut-turut," kesal Vinales.
Maverick Vinales membuat keputusan tidak akan menjalani tahun kedua kontraknya bersama Yamaha setelah merebut podium kedua GP Assen (27 Juni 2021) kemarin.
OTOPLUS-ONLINE I Usai meraih hasil yang positif dengan menempati podium kedua GP Assen, 27 Juni 2021 kemarin, Maverick Vinales membuat pernyataan mengejutkan, memutuskan kontrak dengan Yamaha MotoGP hingga akhir musim ini.
Pernyataan ini sudah resmi karena Yamaha juga telah mengumumkan bahwa, atas permintaan Vinales, pembalap Spanyol itu tidak akan menjalani tahun kedua kontraknya saat ini.
Sebenarnya Maverick Vinales mengawali musim 2021 ini dengan sangat bagus, yakni memenangkan seri pertama GP Qatar
Bibit perpecahan antara Vinales dan Yamaha sebenarnya telah diendus media sejak kegagalannya tampil kompetitif pasca seri pertama GP Qatar, ketika Vinales berhasil keluar sebagai juara pertama.
Namun setelah itu, penampilannya tidak konsisten, dan Vinales merasa ada yang tidak beres dengan motornya.
Seperti grip pada roda belakang. Kadang-kadang bagus seperti di tes Catalunya baru-baru ini, tapi bisa tiba-tiba berubah jadi masalah.
Vinales mengaku kesal tidak mendapat jawaban pasti terhadao masalah pada motor yang dialaminya
"Yang terjadi saat ini, saya tidak mengerti apa-apa. Ketika saya coba cari solusi (dari tim), jawabannya sama, yaitu 'saya tidak tahu'," kata Vinales.
Juga perubahan mengejutkan dari kepala kru dari Esteban Garcia ke Silvano Galbusera yang dimulai dengan baik, dengan menempati posisi kelima dalam GP Catalunya, atau posisi yang terbaik sejak GP Qatar.
Tapi kemudian datang hasil paling buruk di GP Sachsenring. Finish paling akhir adalah prestasi terburuk Vinales sepanjang karier balapnya.
"Saya belum pernah berada dalam posisi paling akhir selama balap. Hasil ini sangat menyakitkan karena tidak menghormati saya sebagai pembalap. Sangat susah melupakannya, bahkan membuat saya untuk terus berpikir."
“Bagi saya yang sangat aneh adalah di GP Qatar 1, bagaimana saya yang unggul saat itu, kemudian semuanya hilang begitu saja. Dari posisi pertama hingga kemudian turun di posisi terakhir."
Karena kesal, dan mungkin untuk membuktikan dirinya bisa sebaik Quartararo dengan motor yang kompetitif, Vinales putuskan meniru setup motor rekannya itu di GP Assen 2021
Pembalap dengan nomor start 12 ini makin kesal karena Yamaha tidak memberikan jawaban atas masalah yang dialaminya.
"Selama tiga tahun sampai sekarang, saya selalu memberikan komentar yang sama, dan mereka selalu mencatat, dan selama itu pula mereka memberikan komentar yang sama selama tiga tahun berturut-turut," kesal Vinales.
Saking kesalnya, Vinales memutuskan meniru set-up motor Quartararo untuk menghadapi GP Assen, Minggu 27 Juni 2021 kemarin. Dugaan OTOPLUS-ONLINE melalui cara ini Vinales ingin buktikan dirinya bisa sebaik Quartararo dengan motor yang kompetitif.
Padahal, Vinales paham, seharusnys 'tidak boleh seperti ini' karena setiap pembalap MotoGP harus menggunakan set-up sesuai dengan gaya berkendara mereka sendiri.
Terbukti! Dengan setup motor yang sama persis dengan punya Quartararo, Vinales dominasi latihan bebas hingga kualifikasi GP Assen
“Yang pasti salah satu solusinya adalah menempatkan motor yang sama dengan Fabio, elektronik yang sama, klik yang sama, suspensi yang sama, semuanya sama untuk melihat apa yang terjadi karena kami tidak menyelesaikan apa pun. Jadi di sini di Assen saya akan menyalin semuanya, dan kami akan lihat," kata Vinales.
Menariknya, setup contekanan ini berhasil cukup baik. Vinales berhasil menorehkan waktu tercepat pada Free Practice 1 dan 2 pada hari Jumat, 25 Juni 2021, dan begitu pula di FP3 hari ini, Sabtu 26 Juni 2021.
Vinales berhasil kalahkan catatan waktu tercepat Quartararo di sesi kualifikasi GP Assen
Hanya di FP4, catatan waktu Vinales dikalahkan Fabio Quartararo, sementara Vinales ada di posisi kedua tercepat.
Namun pada sesi kualifikasi, Vinales kembali tampil tercepat, dan berhak start dari posisi terdepan atau pole position pada sesi balap hari Minggu.
Bahkan seandainya Vinales tidak memutuskan gambling dalam pemilihan ban sebelum balap, malah bisa jadi Vinales kalahkan Quartararo yang akhirnya berhak menapaki podium pertama.
Ya, sebelum balap dimulai hanya Vinales yang memutuskan memakai ban depan kompon soft atau lunak, sementara semua pembalap lain memilih medium.
Begitu pula untuk ban belakang. Beberapa pembalap memilih kompon keras, dan sisanya memilih medium.
Kalau Quartararo memilih kompon keras, Vinales justru memutuskan memilih medium.
Dugaan OTOPLUS-ONLINE dengan kombinasi ban depan soft dan ban belakang medium ini, sepertinya Vinales merencanakan untuk segera melesat dan lepas dari rival-rivalnya.
Untuk itu, dia butuh ban yang bisa segera 'menggigit' aspal begitu balap dimulai, dan setelah lepas meninggalkan lawan-lawannya, bagaimana caranya menjaga ban awet sampai balap berakhir.
Skenario ini mungkin dijalankan karena Vinales sebagai pembalap peraih pole position, berhak start dari posisi paling depan.
Namun rencana ini tidak berjalan seperti yang diharapkan karena Vinales kalah cepat saat start.
Sayang Vinales (#12) start kurang baik, hingga melorot dari posisi terdepan ke posisi empat, tertahan di belakang Nakagami (#30)
Quartararo yang start dari posisi kedua langsung melesat terdepan, dengan ditempel Francesco Bagnaia, pembalap Ducati Lenovo Team yang memang dikenal sebagai fast starter, dan Takaaki Nakagami (LCR Honda IDEMITSU) yang kali ini tampil bagus di kualifikasi hingga berhak start dari posisi empat.
Nakagami ini memang sangat menyulitkan Vinales. Dia baru bisa lepas setelah Nakagami tampak mengalami masalah dengan ban.
Setelah lepas dari pembalap di depannya, Vinales coba menyusul Quartararo, dan bahkan sempat memperpendek selisih waktu
Baru setelah Vinales berhasil naik ke posisi kedua melewati Nakagami, Vinales berkesempatan membuat tempo balap yang cepat.
Namun saat itu balap tinggal menyisakan 9 putaran saja, sementara Vinales tertinggal 3,5 detik dari Quartararo.
Vinales harus puas finish di posisi kedua
Segala upaya dikerahkan Vinales untuk mendekati Quartaro, namun sayang Vinales tidak punya cukup waktu, meski berhasil memangkas selisih waktu menjadi 2,7 detik ketika bendera finish dikibarkan.
Vinales merasakan kembali podium setelah sekian lama
Kembali ke perpisahan Vinales dan Yamaha, gosip yang beredar sekarang ini adalah Vinales akan pindah ke Aprilia, sementara Yamaha akan mengangkat Franco Morbidelli dari tim satelit Petronas SRT ke tim pabrikan Yamaha.
Teks: Indramawan
Foto: motogp.com
Kommentare