Maverick Vinales hampir merebut kemenangan sebelum terjatuh di MotoGP Australia (27/10) kemarin
Itulah yang dikatakan Maverick Vinales usai balap. “Meski jatuh, tapi saya puas. Sebab banyak hal positif yang terjadi," ujar Vinales yang mendominasi jalannya balap, sebelum akhirnya disalip Marquez di trek lurus ketika balap masuk pada satu putaran tersisa.
Dengan modal mesin powerful, Marc Marquez melibas Marc Vinales di trek lurus lap terakhir
Alih-alih coba mengambil alih posisi terdepan di tikungan 10 seperti yang direncanakannya, Vinales justru terjatuh, dan Marc Marquez melenggang kangkung sendirian merebut kemenangannya yang ke-11 musim ini.
Kemenangan ke-11 musim ini jadi moment Marc Marquez ungguli raihan pembalap legendaris GP500cc Mick Doohan sebagai pembalap Honda dengan kemenangan terbanyak di premier-class
"Saya tahu, Marc menunggu lap terakhir untuk menyalip. Tapi saya punya strategi untuk balas menyalip di tikungan 10 karena di sinilah motor saya unggul dari Honda," jelas Vinales yang sempat melibas Marquez di titik ini.
Maverick Vinales bersiap menyalip Marc Marquez di tikungan 10, tapi justru terjatuh ketika keluar dari Lukey Heights (tikungan 9)
"Dan itulah yang saya lakukan. Saya coba mendahului dia, namun ketika saya tegakkan motor dan kurangi kecepatan, ternyata saya malah mengunci roda belakang. Jelas ini adalah kesalahan saya."
Akibat kesalahannya sendiri, roda belakang motor Maverick Vinales terkunci
Meski demikian, Vinales yang juga mendominasi jalannya kualifikasi hari Sabtu (26/10) bersama dengan pembalap Yamaha yang lain, yakni Fabio Quartararo mengaku tidak menyesali insiden ini. "Justru saya lebih suka berakhir di aspal ketimbang finish di urutan kedua!" lantang Vinales yang mengaku sudah lebih paham bagaimana untuk bertarung dengan menggunakan motor Yamaha.
Maverick Vinales semakin paham bagaimana bertarung dengan menggunakan motor Yamaha besutannya
"Sebab saya bisa terus membuat ritme balap yang bagus, dan mungkin hanya Marc (Marquez) yang masih lebih bagus lagi. Tapi kalau dibanding pembalap lain, mereka tertinggal antara 11-12 detik lho,” kata Vinales.
Maverick Vinales mengaku banyak hal positif yang diraihnya di Phillip Island
Dan harus diakui, di sirkuit Phillip Island ini skuad Yamaha sempat menunjukkan dominasinya. Kiranya hanya faktor luck saja yang belum dapat. Sebut saja nasib Quartararo. Start dari urutan kedua di baris terdepan, pembalap rising star ini kemudian melebar di area Southern Loop menjelang tikungan 2. Apesnya, pembalap di belakang Quartararo saat itu, yakni Danilo Petrucci mengalami high-side hingga motornya terlempar dan mengenai Quartararo.
Fabio Quartararo digadang juara di Phillip Island, sebelum bernasib sial tertabrak Petrucci dari belakang
Nasib kurang beruntung juga dialami Valentino Rossi yang juga tampil perkasa di sesi kualifikasi hari Sabtu. Start dari urutan ke-4 atau baris kedua, Rossi sempat memimpin jalannya balap selama 3 lap. Namun ketika posisi ini diambil alih Cal Crutchlow, posisi Rossi terus melorot hingga ke posisi 7.
Sempat memimpin di 3 lap awal, Valentino Rossi perlahan melorot karena kurang top speed di trek lurus
"Masalah yang saya alami, di setiap lap saya selalu kehilangan satu posisi di trek lurus. Pastinya, dari kelompok pembalap di barisan depan ini, saya yang paling lambat di trek lurus," kesal Rossi.
Valentino Rossi mengeluhkan kurangnya cengkeraman pada roda belakang
Dia menyalahkan kurangnya cengkeraman pada roda belakang jadi isu selama paruh musim kedua ini. "Dan sementara ini, kami belum mampu mencari jalan keluarnya. Cuma di sini kami sudah menemukan keseimbangan yang bagus dengan motor. Juga dalam hal pengereman dan masuk tikungan. Saya merasa nyaman dengan motor," tutup Rossi tetap semangat.
Naskah: Indramawan
Foto: motogp.com
コメント