top of page
  • Gambar penulisEditor

Mini Bike Custom Gorilla Style Ini Dibuat Untuk Bapak dan Anak Pecinta Motocross


Alasan pertama kali Honda memproduksi Z50 atau juga dikenal dengan Gorilla pada Maret 1964 adalah sebagai kendaraan untuk dinaiki anak kecil di taman-taman hiburan yang ada di Jepang. Namun pada perkembangannya, mini bike ini justru sukses di pasar ekspor, dan tak hanya diminati anak kecil, tapi juga orang dewasa.

Jarak sumbu roda depan ke belakang (wheelbase) 1.050 mm, dengan jarak dari bagian mesin paling bawah ke tanah (ground clearance) 17 cm.


Adalah H. Urip (37 tahun), pria pemilik usaha supplier ayam potong 3 Bersama Broiler di kawasan Sidowungu, Menganti – Gresik yang ingin memiliki mini bike custom Honda Gorilla style. “Dari kecil saya senang dunia otomotif, terutama yang berbau custom dan motocross. Karena itu, saya pengin modif Gorilla, yang bisa saya naiki sendiri, atau bergantian dengan anak bungsu saya, atau juga berboncengan,” senyum H. Urip yang kebetulan adalah ayahanda dari M. Dhani (#246), crosser cilik yang bernaung di bawah Bali MX.

M. Fabian Ridwan (6 tahun), putra H. Urip bakal menimba ilmu di sekolah motocross.


Sementara adiknya, M. Fabian Ridwan (6 tahun) berencana mengikuti jejak kakaknya menimba ilmu di sekolah balap binaan Tjokorda Vicky Ari Wibisana Sudarsana, yang juga adalah pelatih tim motocross PON Bali.

Kalau Honda Gorilla aslinya menggendong mesin 50cc, maka mini bike custom ini usung mesin 100cc.


Karena didesain untuk orang dewasa dan anak-anak, maka mesin Honda Legenda 2 100cc tahun 2001 dipandang cocok dipakai sebagai basis. Cukup bertenaga, tapi tidak terlalu powerful.

Rangka lebih panjang 3 cm dari standar Gorilla, dengan finishing krom agar tampil beda.


“Karena itu, dimensi rangka dibuat lebih panjang 3 cm dari dimensi standar Gorilla yang aslinya memakai mesin 50cc,” tunjuk WS Udek, dari bengkel WS Udek Oto yang dipercaya menangani pengerjaannya.

Fork depan upside down aftermarket untuk minitrail. Tampak kokoh dengan disc brake Honda Supra 125.


Selanjutnya, rangka full custom handmade ini dipasangkan dengan fork depan aftermarket mini trail yang punya diameter 45mm, dan panjang 55 cm.

Triple T dibuat sesuaikan lebar pelek 3,00 inci.


“Supaya pelek ring 10, lebar 3.00 inci bisa terpasang, kami buatkan triple T sendiri,” lanjut Udek sambil menambahkan, pelek custom handmade ini dibuat dari basis pelek mobil ring 10, yang kemudian dibubut hingga lebar 3.00 inci untuk depan dan belakang.

Bodywork dengan cutting sticker sponsor balap M. Dhani (putra H. Urip) di kejuaraan motocross.


Dengan sudut rake 24 derajat, setelah diukur ketemu jarak sumbu roda depan ke belakang (wheelbase) 1.050 mm. Sebagai acuan, Honda Legenda 2 punya wheelbase 1.203 mm. “Sementara jarak dari bagian mesin paling bawah ke tanah (ground clearance) 17 cm,” ujar Udek sambil menambahkan, dimensi ini cocok untuk dewasa maupun anak-anak. “Apalagi setang mini ape hanger juga dibuat sendiri dengan ketinggian menyesuaikan postur pengendara.”

Pernak-pernik aftermarket yang menempel di motor, kecuali knalpot custom.


Terakhir untuk urusan bodywork, semuanya juga custom handmade. Mulai sepatbor depan-belakang, cover kanan-kiri, dan tangki kapasitas 6 liter. “Cuma untuk finishing dikerjakan sendiri oleh pemiliknya, termasuk pemilihan warna kuning dengan cutting stcker logo-logo sponsor balap,” tutup Udek.


Data modifikasi:

Mesin: Honda Legenda 2 100cc Tahun 2001

Rangka: full custom handmade

Fork depan: mini trail aftermarket

Pelek depan-belakang: custom 3.00x10

Ban depan-belakang: 120/70/10

Bodywork: custom handmade

Tangki: custom handmade kapasitas 6 liter

Jok: handmade

Setang: mini ape hanger custom

Lampu depan: aftermarket

Lampu belakang: aftermarket

Lampu sein: aftermarket

Sokbreker: aftermarket

Knalpot: custom handmade

Disk brake: Honda Supra 125

Kaliper: variasi


Bengkel:

W.S UDEK OTO

Alamat: Jl. Hulaan – Menganti Km 1, Menganti - Gresik

Telpon: (031) 7173 3456, WA: 0813-3515-8055


Teks: Indramawan

Foto: Indramawan/Istimewa

bottom of page