top of page
  • Gambar penulisEditor

Pajak Porsche Cayman GTS 2.5 Ini Setara Calya Baru! Rasanya Gimana Ya?


Tampangnya tidak intimidatif seperti Ferrari atau Lamborghini, tapi Cayman adalah sport car sejati dengan kepraktisan ala sedan hatchback. Sayangnya, varian ekonomis dari varian Cayman GTS 2.5 ini tak lagi dijual. Kasta GTS naik kelas menggendong mesin 4.0 milik Porsche 911 S.


Varian

Porsche Cayman diposisikan sebagai model lebih terjangkau dari sportcar ikonik Porsche, yakni 911. Model 718 yang menggantikan model 981 mulai diperkenalkan pada tahun 2018 dengan 3 pilihan varian, 718 Cayman 2.0, 718 Cayman S 2.5, dan 718 Cayman GTS 2,5. Pada 27 Oktober 2020 lalu, Porsche meluncurkan varian paling bertenaga dari keluarga Cayman, yakni GTS 4.0.

Varian GTS 2.5 ini digantikan GTS 4.0 yang harganya Rp 4,5 M (off the road).


Unit tes ini adalah Porsche Cayman GTS 2.5. “Model GTS 2.5 kini tak lagi dipasarkan Porsche Indonesia. Jadi dari Cayman S 2.5 langsung loncat ke Cayman GTS 4.0,” terang Ervan Anugara, Sales Manager Porsche Centre Surabaya. Setidaknya impresi yang kami rangkum dapat memberikan gambaran bagaimana impresi berkendara dari keluarga Cayman generasi ke-3 ini.

Eksterior

Overall terkesan tidak berubah dari pendahulunya, Cayman 981.


Dibandingkan generasi sebelumnya, kecuali bentuk bumper dan headlamp tampang 718 generasi ketiga ini sekilas tidak jauh berbeda dengan pendahulunya.

  • Headlamp LED Matrix, kemampuan pencahayaannya sangat baik.

  • Spoiler akan otomatis terangkat ketika mencapai kecepatan 60 km/jam.

Namun bila diperhatikan, ada perubahan signifikan pada bentuk taillamp dan penambahan garnish horisontal yang menghubungkan kedua sisinya. Khusus varian GTS, tampilan tampak lebih agresif dengan penambahan paket aerokit Sport Design.

  • Kisi intercooler rawan terkena percikan kerikil atau batu karena letaknya yang terbuka.

  • Air intake berukuran besar untuk mendinginkan mesin.

Interior

  • Instrument cluster klasik dipertahankan, dikawinkan dengan panel LCD.

  • Detail interiornya well built.

Kualitas interiornya tanpa cacat. Seluruh area dan sudut terkesan mahal lantaran dilapis material-material terbaik. Di varian GTS, selain kulit yang melapis jok dan doortrim beberapa bagian dilapis Porsche dengan kulit suede seperti pada lingkar kemudi, shifknob juga arm rest. Sehingga tak hanya nyaman disentuh tapi juga menghadirkan kesan mewah dan sporty. Setirnya identik dengan milik 911, desainnya yang sporty secara signifikan membawa aura berbeda ketika berada di belakangnya.

  • Jok elektris dengan setelan 14 arah.

  • Interiornya didominasi lapisan kulit dan suede.

Material mengilap di kabin seperti bingkai kisi AC, bingkai switch di kemudi, kolom tuas transmisi, ornamen satin chrome di dasbor sampai tombol pengatur setelan jok bukan plastik namun aluminium yang terasa solid.

  • Sistem audio premium dari Bose.

  • Sportcar 2 seater dengan AC dual zone, tiap penumpang bebas mengatur suhu idealnya.

  • Porsche Sport Chrono stopwatch.

Infotainment screen ukuran 7 inci sudah dilengkapi fitur navigasi satelit juga Apple Carplay dan Android Auto yang memungkinkan penumpang menampilkan menu pada smartphone dan aplikasi navigasi di layar tersebut.

Mesin

  • Mesin flat four menghasilkan centre gravity yang rendah.

GTS 2.5 menggunakan mesin boxer 4 silinder VTG (Variable Turbine Geometry) dengan kapasitas 2.5 liter. Melirik odometer, eh unit berwarna Guard Red ini ternyata masih benar-benar baru. Baru jalan 87 kilometer! Mesin dihidupkan dengan ritual ‘putar kunci’ yang dipertahankan Porsche.

  • Mesin diposisikan di tengah menyisakan ruang bagasi tambahan di belakang.

Saat berkitir stasioner, suara mesinnya terdengar seperti suara mesin VW Kodok lawas, leluhurnya. Namun ketika pedal gas dibejek habis, behh..impresinya langsung berubah 180 derajat. Suangar! Kurang sangar? Aktifkan exhaust button yang posisinya terletak di konsol tengah. Tombol itu akan mengaktifkan sistem sport exhaust, opsional yang terpasang di unit tes ini. Suara yang dihasilkan langsung berubah dari irama mekanis teratur menjadi deruman berat yang diiringi letupan knalpot ketika throttle dilepas.

  • Odometer baru menunjukkan 87,8 kilometer.

  • Exhaust button, aktifkan untuk suara lebih menggairahkan.

Klaim Porsche varian ini memiliki tenaga maksimum sebesar 365 dk/6.500 rpm lebih besar 15 dk dari Cayman S dan torsi 420 Nm yang dicapai rata mulai 1.950-4.500 rpm. Keistimewaannya, mesin ini diposisikan di tengah (mid engine) sehingga menghasilkan distribusi bobot merata antara poros roda depan dengan roda belakang.

  • Transmisi kopling ganda 7 percepatan.

Mesin beringas ini dikawinkan dengan transmisi PDK (Porsche Doppelkupplung) yang menyuguhkan perpindahan gigi hanya dalam hitungan milidetik plus kehadiran fitur Launch Control memungkinkan mobil yang dirakit di Zuffenhausen dan Osnabruck, Jerman ini berakselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 4,2 detik.

Kepraktisan

  • Bentuk bagasi di bagian depan cukup dalam, kami bahkan muat duduk di dalamnya.

Keuntungan konfigurasi mid-engine memungkinkan desainer Porsche memaksimalkan ruang kosong di belakang mesin sebagai kompartemen bagasi. Dimensi dan volumenya memang tidak terlalu besar namun jika dikombinasi dengan volume bagasi yang ada di depan totalnya mencapai 405 liter, mirip-mirip dengan volume bagasi kebanyakan sedan hatchback.

  • Ada celah untuk menyimpan tas laptop di belakang jok.

Sementara di kabin, kepraktisan tidak menonjol. Tak banyak kompartemen yang ditemukan bahkan cup holder juga absen. Namun Porsche masih menyisakan sedikit ruang di belakang jok yang dapat digunakan untuk menyimpan postman bag berisi laptop atau map dokumen.

Impresi Berkendara

  • Sangat mudah mendapatkan posisi mengemudi ideal, performa dan karakter pengendalian mobil ini terasa lebih menyenangkan dibanding merek Jerman lain.

Dengan ground clearance tak lebih dari 10 cm, untuk masuk ke dalam kabin diawali dengan meletakkan pantat terlebih dulu ke joknya. Karena alas jok nyaris rata dengan lantai, otomatis kaki berasa selonjoran. Meski begitu, posisi mengemudi ideal mudah diraih berkat jok yang dapat disetel 14 arah secara elektrik dan kemudi yang dapat disetel naik-turun dan maju-mundur dengan rentang jarak penyetelan luas. Surprisingly, joknya nyaman banget diduduki. Kontur busa, ergonomi dan material pelapisnya terasa sempurna. Rasanya gak keberatan deh duduk berlama-lama melakukan perjalanan jauh dengan sport car ini.

  • Menghidupkan mesin tetap mempertahankan ritual ‘putar kunci’.

Ketika kami coba melakukan manuver parkir, putaran kemudi terasa enteng. Dimensinya yang cukup kompak dengan panjang sekitar 4,4 meter membuatnya tak kesulitan bermanuver di tempat yang sempit.

  • Aktifkan tombol tengah ini (Active Response Button) dan dalam 20 detik seluruh kemampuan terbaik 718 Cayman GTS dapat diekstrak seutuhnya.

Ketika mesin dihidupkan, suara yang dihasilkan memang kalah telak dibandingkan mesin Cayman 981 yang bermesin 6 silinder normally aspirated. Namun urusan tenaga, Cayman GTS 2.5 bermesin 4 silinder ini unggul telak. Sistem Variable Turbine Geometry yang diadopsi memungkinkan puncak torsi 420 Nm tergapai rata mulai putaran 1.950-4.500 rpm. Dipadu dengan transmisi PDK 7 percepatan yang sanggup melakukan perpindahan gigi dalam hitungan milidetik, GTS pun siap bereaksi kapan pun diinginkan.

  • Sistem rem diambl dari Porsche 911.

Melengkapi keunggulan itu, Porsche menanamkan fitur Sport Chrono. Fitur ini bukan sekadar stopwatch yang ditanam di atas dasbor tapi juga Driving Mode Dial yang tertanam di kemudi, Launch Control dan dudukan transmisi dinamis.

  • Lengan suspensi bawah ini diambil dari generasi terbaru Cayman GT4 dengan diameter anti-roll bar yang lebih besar dibandingkan pendahulunya (981).

Driving Mode Dial memungkinkan kita untuk memilih 4 mode berkendara yang disediakan, Normal, Sport, Sport Plus dan Individual. Masing-masing akan mempengaruhi karakteristik dari throttle, sasis dan kontro stabilitas. Pada Driving Mode Dial, terdapat tombol 'sakti' yang dinamai Active Response Button. Dengan menekan tombol ini, seluruh kemampuan 718 Cayman GTS dapat dikeluarkan seutuhnya dalam waktu 20 detik.

  • Merekomendasi bensin dengan oktan minimal 98. Tangki bensinnya sendiri berkapasitas 65 liter.

OTOPLUS-ONLINE yang mencobanya di trek terbatas merasakan dalam 20 detik itu. Mesin mengeluarkan seluruh performa puncaknya diikuti dengan mengerasnya redaman suspensi, respon kemudi lebih agresif dan tak ketinggalan suara menggelegar dari knalpotnya.


Fitur Sport Chrono juga dikawal beberapa fitur hi-tech lain seperti Porsche Active Suspension Management (PASM) dengan adaptive dampers dan pegas baru dengan tingkat kekakuan variabel yang juga membuat 718 generasi ketiga ini menjadi 10 mm lebih rendah dari generasi sebelumnya. GTS 2.5 juga dilengkapi Porsche Torque Vectoring dan limited-slip differential yang dikontrol secara elektronik.

  • Suara yang keluar dari knalpotnya bisa kalem bisa galak.

Kelengkapan fitur-fitur tersebut membuat sasis GTS sama patuhnya dengan mesin yang akan selalu bereaksi secara instan layaknya mobil mesin tengah dengan penggerak roda belakang. Cayman terasa lincah, cengkraman roda yang berlimpah membuatnya tak kesulitan ketika harus berubah arah secara cepat meski menggunakan roda lingkar 20 inci. Semua terasa balance sehingga membuat pengemudi percaya diri menguras segala kemampuannya.

  • Mmm... BBN KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) sebesar Rp 148,juta bisa untuk menebus satu unit Toyota Calya baru. Sementara pajak tahunan sebesar Rp 21 juta bisa untuk beli Vario,

Singkatnya Porsche Cayman itu mudah dikemudikan di berbagai kondisi jalan dan terasa nyaman ketika diandalkan sebagai alat transportasi harian namun harganya yang menyentuh kisaran Rp 3M jelas hanya akan menjadi mimpi kebanyakan orang.


Teks: Nugroho Sakri Yunarto

Foto: Hendra Sonie, Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page