top of page
  • Gambar penulisEditor

Parade Modifikasi RX-King Kolaborasi House of Customland dan Godeng Garage


“Kami di HOC ini ingin menggali lebih dalam dunia motor 2-tak. Dan RX-King menjadi pilihan kami saat ini, karena sejarahnya yang sangat legendaris, dan bahkan diberi julukan motor jambret...” (Dwi Prasetya - Customland Founder)

House of Customland (HOC) sebagai brand activation Customland, sebuah movement untuk mengangkat budaya kustom di Jawa Timur, khususnya Surabaya, kali ini berkolaborasi dengan Godeng RX-King Garage, sebuah bengkel spesialis Yamaha RX-King di Surabaya.

Dwi Prasetya selaku pendiri Customland.


“Kami di HOC ini ingin menggali lebih dalam dunia motor 2-tak,” buka Dwi Prasetya selaku founder Customland. “Dan RX-King menjadi pilihan kami saat ini, karena sejarahnya yang sangat legendaris, dan bahkan diberi julukan motor jambret,” tutur pria yang akrab disapa Mas Pras ini.

RX-King memiliki sejarah panjang yang menarik, termasuk julukannya sebagai motor jambret.


Untuk mengeksplor RX-King, memang menggandeng Godeng RX-King Garage sebagai bengkel khusus RX-King yang beralamat di Jl. Wisma Lidah Kulon No.67, Lidah Kulon – Lakarsantri, Surabaya ini sangat tepat. Bengkel ini sangat populer di kalangan pecinta RX-King. Selain sebagai bengkel perbaikan dan restorasi, Godeng juga terima pengerjaan modifikasi dan tune up mesin.

Terdorong untuk menciptakan karakter modifikasi RX-King gaya Surabaya.


“Ini yang mendorong HOC ingin bekerjasama menciptakan karakter RK-King bernuansa kustom kulture yang banyak muncul di Bandung, Jogja, dan Medan. Nah, kami ingin muncul RX-King custom dengan karakter Surabaya melalui hubungan kami dalam penggalian karakter tersebut,” ujar Mas Pras yang juga dikenal sebagai Dosen Pendidikan Seni Rupa di Universitas Adi Buana Surabaya.

Motor-motor RX-King hasil kolaborasi ini dipamerkan di museum mini HOC sebagai bagian dari edukasi pada masyarakat di bidang seni dan budaya berkendara melalui sumber ilmu yang tekstual, imaji dan interteks.


Sejauh ini hasil kerjasama HOC dan Godeng RX-King Garage telah menghasilkan beberapa karya, seperti yang terdisplay di museum mini HOC (Baca juga: Wow, Di Surabaya Ada Museum Kustom Kulture Lho!). Dan berikut ini deretan Project RX-King hasil kolaborasi HOC dan Godeng RX-King Garage.


Project 01 - RX-King Master

Project perdana HOC x Godeng RX-King Garage ini menjadi awal pemahaman bagi pemilik tentang RX-King secara standar. Project RX-King Master ini mengambil RX-King tahun 2001 sebagai basis.

"Motor ini awalnya, secara tampilan, sangat tidak nyaman untuk dipandang, dan juga dikendarai," buka Mas Pras. Lalu kemudian si pemilik melakukan restorasi total, mengembalikan kondisi motor seperti semula dengan cara berburu komponen orisinal RX-King lansiran 2001, dan sekaligus melakukan perbaikan dan perawatan mesin sehingga performa kurang lebih dapat kembali seperti semula.


Project 02 - Godeng RX-King 77

Berbasis RX-King Cobra legendaris besutan Arjani sendiri selaku pemilik Godeng RX-King Garage yang didirikan tahun 2014 di Surabaya.

Ya, saat masih muda dan tinggal di Banjarmasin sebagai kota kelahirannya, Arjani sangat suka RX-King, dan bahkan sempat mengikuti kejuaraan balap road race. Sebagai info, '77' itu diambil dari nomor start Arjani ketika turun di balap.

"Pada project kedua Godeng RX-King 77 ini kami ingin hadirkan dua karakter, yakni RX-King dan Kustom Kulture. Artinya, sentuhan kustom turut ditampilkan pada motor tersebut. Di antaranya yang paling mencolok adalah karakter motif garis jok yang bergaya chopper. Juga sentuhan handlettering, painting manual di tangki dan swingarm kustom. Selebihnya masih mempertahankan komponen dasar RX-King," jelas Mas Pras.


Project 03 - Munkar & Nakir

RX-King mengusung mesin 2-tak dengan kapasitas mesin yang tergolong paling besar di eranya, 135cc, plus karakter tenaga di bagian bawah yang sangat kuat. Mesin yang dilengkapi teknologi Yamaha Energy Induction System (YEIS) ini mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 18,5 PS pada putaran 9000 rpm.

Dengan perbandingan kompresi 6,9:1 disertai karburator VM 26 x 1 Mikuni, ini menjelaskan kenapa RX-King memiliki akselerasi kuat atau tarikan yang sangat cepat. Wajar jika motor ini sangat populer di kalangan herex (balap liar) sampai sekarang.

Nama yang sedikit seram ini dipilih untuk menggambarkan bahwa motor bergaya full road race ini sudah mengaplikasikan gigi rasio khusus balap, pengapian, porting dan lain-lainnya disetting untuk kecepatan. "Motor ini dapat digunkan untuk kebutuhan harian. Tapi pemilik berharap, siapapun yang membawanya harus mengingat bahwa kehidupan tidak selamanya. Hal ini pemilik lakukan untuk memberikan peringatan untuk selalu berhati-hati di Jalan raya," wanti Mas Pras.


Project 04 - Thor

Nama dan karakter motor ini dirancang tidak jauh berbeda dari project sebelumnya. Hanya saja dari sisi art, penamaan, lettering, dan pemilihan lokasi foto menjadi pembeda secara imaji pada visualnya.

"Seperti konsep bebatuan, kerasnya alam liar, sebaik mungkin kami tampilkan untuk mendukung penamaan Thor tersebut," jelas Mas Pras.


Project 05 - Cakra

Nama Cakra ini pun berdasarkan keinginan pemilik motor. Dari sini coba dipadukan sisi spiritualitas dan kepercayaan purba dengan pola-pola moderen di setiap aksen pada motor dan penampilan visual, hasil dari pengabadian karya.


Terima kasih kepada:

  • Arjani (pemilik Godeng 77 & Munkar - Nakir)

  • Dwi Prasetya (pemilik: Master)

  • Raymond (pemilik Thor)

  • Dewa (pemilik Cakra)

Teks: Indramawan

Foto: Agung D. Kurnianto, Leto Alhusna, Dion Kusdiantoro, Naufal Harda Putra

bottom of page