Jangan sampai hanya mengubah dari kendaraan BBM jadi listrik, tapi juga memperhatikan kelayakan kendaraan secara utuh.
Otoplus-Online saat doorstop interview bersama Dr. Bobby Soemiarsono, S.H., MSi selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur.
OTOPLUS-ONLINE I Saat berkunjung ke pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Surabaya 2024 di Grand City pada Kamis, 30 Mei kemarin, Dr. Bobby Soemiarsono, S.H., MSi selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur sempat melakukan doorstop interview bersama awak media yang hadir.
Pada kesempatan itu, OTOPLUS-ONLINE menanyakan bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ditunjuk melaksanakan Program Konversi Gratis dari sepeda motor bermesin BBM menjadi listrik untuk masyarakat.
Bobby Soemiarsono pun mengatakan, Pemprov Jawa Timur pada dasarnya mendukung program konversi yang bertujuan untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik, terutama roda dua.
Namun ia juga mengingatkan bahwa konversi dari mesin BBM ke penggerak listrik ini masih harus dikaji lebih lanjut, terutama dalam hal safety-nya.
Bobby Soemiarsono saat berkunjung ke booth Benelli.
“Kendaraan yang akan dikonversi menjadi motor listrik ini kan dulunya dirancang dan diproduksi tidak dalam kondisi berpenggerak listrik, tapi bermesin BBM. Nah, ini yang harus diperhatikan. Jangan sampai kita hanya sekadar mengubah dari kendaraan bermesin BBM menjadi berpenggerak listrik. Tapi juga harus memperhatikan kelayakan kendaraan secara utuh,” jelas Bobby Soemiarsono.
Ia melanjutkan, “Mungkin bengkel SMK bisa mengubah dari kendaraan BBM menjadi listrik. Tapi untuk menjadi satu kendaraan utuh, ini yang menurut saya butuh kajian lebih lanjut.”
Ia pun mencontohkan, rem dan suspensi, misalnya harus dipastikan bekerja dengan baik.
Foto bersama dengan APM peserta pameran.
“Karena kendaraan listrik ini kan punya akselerasi sangat kuat. Kalau safety-nya tidak memenuhi syarat, justru bisa bahaya karena berdampak hilangnya nyawa jika terjadi kecelakaan,” serius Bobby Soemiarsono.
Untuk itu, kendaraan roda dua yang akan dikonversi ini harus benar-benar disertifikasi kelayakannya, dan Bobby Soemiarsono merekomendasikan keterlibatan instansi yang membidanginya.
“Seperti DIsperindag atau Ditlantas yang paham sekali tentang kendaraan bermotor,” pungkas Bobby Soemiarsono.
Siswa SMK Wijaya Putra saat berkunjung ke IIMS Surabaya 2024.
Sebagai informasi, salah satu sekolah menengah kejuruan di Surabaya, SMK Wijaya Putra telah tersertifikasi oleh Dirjenhubdar (Direktorat Jenderal Perhubungan darat) Nomor: KP-DRJ 802 Tahun 2023, sehingga bisa melaksanakan Program Konversi Gratis untuk masyarakat bekerja sama dengan PT Braja Elektrik Motor.
Kenapa bisa gratis, karena selain mendapat subsidi dari Kementerian ESDM sebesar Rp10 juta, juga ada subsidi sebesar Rp7 juta dari program CSR PLN.
Dari kuota 1000 kendaraan roda dua saat ini baru tercatat 100 kendaraan telah didaftarkan untuk menjalani konversi ke motor listrik.
Teks: Indramawan
Foto: Nugroho Sakri Yunarto, Indramawan
Comments