“Motor yang sudah dimodifikasi ekstrem pun sebenarnya bisa tetap stabil pengendaliannya asal rangka utama tetap dipertahankan standar." (Madyo Dwi Andriyanto - Kiat Kustom & Paint)
OTOPLUS-ONLINE beberapa kali mendapat pertanyaan, bagaimanakah modifikasi motor yang benar itu, sehingga hasilnya motor tetap nyaman dikendarai. Dari sini muncul ide untuk sekalian melakukan riding impression Yamaha Scorpio 2010 milik Agung Kurniawan yang dikerjakan Madyo Dwi Andriyanto, punggawa Kiat Kustom & Paint, Rembang, usai melakukan sesi pemotretan.
Ide ini muncul setelah mendengar penuturan Aan, sapaan akrab sang modifikator. “Motor yang sudah dimodifikasi ekstrem pun sebenarnya bisa tetap stabil pengendaliannya asal rangka utama tetap dipertahankan standar," tutur Aan pada OTOPLUS-ONLINE.
Ditambahkan oleh Aan, dari keseluruhan rangka, hanya subframe (rangka belakang) saja yang dipotong. Ini untuk mengejar konsep tampilan streetfighter dengan ciri khas jok single seater-nya. Sebagai gantinya adalah besi plat ukuran 5 mm untuk menyangga jok. Soal kekuatannya diklaim oleh Aan sudah lebih dari cukup.
Selain mempertahankan main frame atau rangka utama, jarak wheel base (jarak antara sumbu roda depan dan belakang) juga dibiarkan standar.
“Meskipun swingarm sudah berganti dari yang semula kotak dengan suspensi monosok, menjadi pipa bulat 3/4 dim dengan dobel sok, namun jarak sumbu roda tetap sama dengan kondisi aslinya. Sehingga handling dan manuver tak berubah banyak,” kata Aan.
Nah untuk membuktikan hal itu, OTOPLUS-ONLINE pun meminjam motor ini untuk dicoba di seputaran Dermaga Pelabuhan Rakyat Rembang yang jadi lokasi photo session motor ini.
Pertama kali yang penulis rasakan ketika duduk di atas jok memang ada sedikit yang berbeda. Ini karena jok yang semula dobel seat berubah jadi single seater dan lebih tipis. Tetapi masih terasa nyaman karena lapisan busa yang empuk di dalam jok.
Juga dengan postur OTOPLUS-ONLINE dengan tinggi 170 cm, kaki bisa menjejak bebas ke tanah dan tangan bisa lurus menggapai setang milik Yamaha Byson.
Justru yang jadi masalah adalah rangka belakang baru yang pendek, sehingga cipratan debu dan pasir dari ban belakang langsung mengarah ke punggung. Untung tak lagi hujan!
Balik lagi, setelah mencoba jalan, terasa sekali soal handling tak ada beda dengan naik motor Scorpio standar. Ini karena mainframe yang tetap dipertahankan standar tadi. Juga ketika dicoba menikung pada radius sempit. Motor tetap lincah, begitu juga ketika menikung. Di ruas Jalan Majapahit, Rembang yang sempi dan padat, motor tetap stabil dan lincah dipakai menyalip di sela-sela kepadatan arus lalu lintas.
Begitu juga ketika motor dibawa masuk Dermaga Pelabuhan Rakyat Rembang. Jalan yang sempit dan sedikit bumpy pun tak jadi masalah. Apalagi ketika melibas tali tambang kapal yang dibentang di jalanan sebagai pengganti marka garis kejut, motor tetap stabil dan tak oleng diajak melibas.
Sedikit tips, untuk menjajal keseimbangan motor custom lakukan slow ride. Apabila motor terasa imbang diajak lambat, maka keseimbangan berarti oke.
Kemudian OTOPLUS-ONLINE jadi lebih tertantang lagi untuk menjajal performa mesin motor. Langsung dibesutnya di jalanan Pantura, Rembang. Ketika motor diajak lari sampai 100 km/jam, handling masih tetap stabil.
Performa tarikan mesin juga tak terasa berat atau ngoyo meskipun ban notabene sudah ganti sedikit lebih besar.
Bedanya hanya di suara knalpot saja. Maklum sudah diganti dengan knalpot custom untuk mengejar suara dan tampilan gahar.
Teks & Foto: djansen
コメント