top of page
Gambar penulisEditor

Setting Karburator Kawasaki W175

Campuran Dibikin Rich, Tarikan Tetap Kuat Di Atas 80 Km/Jam

Gatut Wahyu Wibowo, warga Graha Insan Kamil, Sekardangan – Sidoarjo merasa kurang puas dengan performa Kawasaki W175 warna putih yang baru ditebusnya Desember lalu. Untuk itu, dia putuskan membawanya ke bengkel Gaya Motor yang dikenal sebagai spesialis tuning dan modifikasi motor sport, termasuk moge di kawasan Sepanjang – Sidoarjo tersebut.

Gatot S.P atau yang dikenal dengan panggilan Pak De, tuner kondang sekaligus pemilik bengkel, Gaya Motor.

Dan ternyata menurut Gatot S.P atau yang dikenal dengan panggilan Pak De, tuner kondang sekaligus pemilik bengkel, memang setting AFR (Air – Fuel Ratio) W175 dari pabriknya terlalu miskin (lean). “Ini sesuai hasil pengukuran kami dengan AFR meter pada 2 unit W175 yang ada di bengkel. Salah satunya punya Gatut itu,” buka Gatot.


Ditambahkannya, kemungkinan settingan ini sesuai tujuan yang ingin dicapai pihak Kawasaki, yaitu efisiensi bahan bakar. “Sebab W175 ini memang bukan jenis motor yang berorientasi pada performance,” lanjut Gatot.

Pada kondisi stationer, angka AFR menunjuk kisaran angka 19 : 1. Dan ketika digas sedikit sampai rpm tengah ketemu angka kisaran 16 : 1, yang mana ratio ini (16 – 17 : 1) memang ditujukan untuk pemakaian bensin paling irit.


“Sehingga wajar kayak kehabisan tenaga. Naiknya juga lelet,” tunjuk Gatot sambil menyebut panduan angka ideal AFR ada di kisaran angka 15:1. Itu adalah ratio yang memungkinkan pembakaran bensin secara sempurna.

Tapi karena pemilik motor ingin kejar performa, maka sesuai tabel panduan, Gatot pun pasang target ratio AFR 12 – 13 : 1. “Paling tidak di kisaran itulah, karena memang angka ratio ini selalu berubah-ubah,” jelas Gatot.


Enggak perlu ganti spuyer, apalagi ganti karbu untuk meraih target itu, supaya motor bisa stop and go dengan agresif. “Cukup diutak-atik setting karburasinya supaya campuran bensin dan udara lebih rich (boros),” senyum Gatot.


Untuk itu perlu dilakukan setting ulang sistem pasokan bahan bakar W175, yang masih menggunakan karburator. Langkah pertama, untuk rpm bawah tinggal setel ulang air screw atau sekrup pengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bensin.


“Setelah itu diikuti dengan mengakali jet needle atau jarum skep supaya lebih ngangkat, sehingga semprotan bensin dari main nozzle semakin deras pada saat motor digas,” jelas Gatot.


Nah yang harus diingat, jarum skep punya W175 ini enggak bisa disetel seperti umumnya motor-motor baru yang masih memakai karburator. Beda dengan jarum skep pada karbu motor lama yang biasanya memiliki 5 setelan.

“Jangan khawatir. Itu bisa disiasati dengan cara mengganjalnya pakai clip, dengan ketebalan 1 mm, atau kurang lebih setara dengan 2 clip. Setelah itu tinggal dilem besi (Alteco) aja,” ujar Gatot yang menjamin dengan bensin lebih boros ini, W175 masih kuat dibuat tarik-tarikan di atas 80 km/jam. “Apalagi setelah knalpot dimaksimalkan, karena yang sekarang ini terlalu kecil sehingga ngempet banget,” tutup Gatot.


Mau coba?


Naskah & Foto: Indramawan


Sumber: Gaya Motor

Jl. Raya Wonocolo No. 96, Sepanjang – Sidoarjo

Telpon: (031) 787 7857


 

コメント


bottom of page