top of page
  • Gambar penulisEditor

Taklukkan Tantangan 1.134 MDPL Dengan New Astra Daihatsu Ayla R Deluxe AT


  • Kami mengajak New Astra Daihatsu Ayla ini ke Cangar dengan formasi beban penumpang dan barang penuh.


Astra Daihatsu Motor fokus melakukan perubahan pada desain eksterior dan penambahan fitur untuk menyegarkan New Astra Daihatsu Ayla. Sementara spesifikasi teknis pada struktur bodi, sasis, mesin dan transmisi tidak berbeda dari generasi sebelumnya.

  • Karakter berkendaranya menyenangkan di jalan-jalan perkotaan.

New Astra Daihatsu Ayla tetap menyodorkan dua pilihan mesin, mesin 3 silinder berkode 1KR-DE berkapasitas 998 cc dan mesin 4 silinder berkode 3NR-VE berkapasitas 1.197 cc. Dengan 4 pilihan varian, D, X dan R. Varian X dan R ditawarkan dengan pilihan transmisi manual dan otomatis.


Unit tes yang kami pinjam dari Astra Daihatsu HR Muhammad Surabaya merupakan varian R Deluxe AT, ini varian tertinggi di keluarga Ayla yang dijual dengan harga Rp 165.800.000 (OTR Surabaya).


Driving Impression kali ini kami lakukan di rute yang berbeda. Bukan medan perkotaan yang menjadi habitatnya, tapi jalanan luar kota. Eit..tak sekadar jalanan luar kota yang biasa-biasa saja, mobil imut ini kami ajak menaklukkan medan menanjak ekstrem di rute Pacet-Cangar. Bagaimana impresinya?

Impresi Berkendara

  • Rute Pacet-Cangar menantang baik di rute menanjak maupun menurun.

Agar lebih riil, OTOPLUS-ONLINE mengajak para sahabat masa kecil untuk menemani perjalanan sekaligus memberikan gambaran bagaimana jika mobil ini membawa beban maksimum di jalan-jalan menanjak seperti di rute Pacet-Cangar. Bobot beban penumpang plus barang yang dibopong sekitar 320 kg.


Perjalanan Surabaya – Pacet dilalui dengan santai. Diajak menjelajah santai, ECU akan memerintahkan transmisi berpindah ketika jarum takometer di angka 2.500 rpm. “Eh, transmisinya otomatis ya?” celetuk Iwan Desy, sahabat OTOPLUS-ONLINE yang adalah pemilik Daihatsu Sigra M bertransmisi manual.

  • Varian R bertransmisi otomatis mengandalkan mesin 1.197 cc berkode 3NR-VE berteknologi dual VVT-i.

Sepanjang perjalanan, penumpang di bangku baris kedua cukup merasa nyaman, “Ruang kakinya ternyata lega,” tukas Wawan Isdrayanto, sohib OTOPLUS-ONLINE berpostur 175 cm yang kebagian duduk di bangku belakang.


Setiba di Pacet, kami rehat sejenak. Usai beristirahat, kami pun melanjutkan perjalanan, tapi untuk keluar dari pelataran parkir Taman Pacet lumayan menantang karena mulai banyak mobil wisatawan lokal yang memenuhi pelataran parkir. Adanya fitur kamera dan sensor mundur sangat membantu bermanuver di ruang yang sempit. “Wiih..gak kalah dengan mobil mewah,” celetuk Roy Akbari konco OTOPLUS-ONLINE yang sehari-hari naik Honda CR-V.

  • Transmisi otomatis 4 percepatan konvensional cukup dapat diandalkan untuk melibas jalan pegunungan ekstrem.

Lepas dari kota Pacet sampai lokasi Wisata Pacet, jalan menanjak masih bisa ditaklukkan dengan posisi transmisi di D4. Setelah Wisata Pacet, sudut tanjakan semakin terjal dengan kemiringan sekitar 30 derajat sehingga mengharuskan transmisi di posisi 2.


Nah, pada posisi ini butuh pemahaman pada karakter transmisi otomatis Ayla. Pada posisi 2, artinya gigi transmisi akan ditahan pada gigi 2 dan tidak akan berpindah ke gigi 3 dan seterusnya. Masalahnya ada beberapa ruas tanjakan yang hanya bisa ditaklukkan dengan gigi 1 sementara karakter transmisinya akan berpindah otomatis dari gigi 1 ke 2 saat putaran mesin menyentuh angka 4.000 rpm.


Mengatasinya saat transmisi berpindah dan posisi masih di tengah jalur menanjak, segera angkat kaki dari pedal gas lalu injak kuat kembali pedal gas. Gigi transmisi akan  sigap berpindah ke posisi 1. Lakukan itu setiap kali gigi berpindah ke posisi 2 saat menanjak.


Tantangan menaklukkan di tanjakan Cangar yakni adanya beberapa tikungan tajam yang langsung disambut dengan tanjakan terjal. Saat menjumpai medan seperti ini, lakukan ancang-ancang dengan mengail torsi maksimum sebelum memasuki tikungan. Jangan lakukan saat sudah berada di tikungan karena reaksi mesin akan terlambat menghasilkan torsi maksimum dan menyebabkan mesin mati atau kopling selip.

  • Mengistirahatkan transmisi. Terutama setelah menaklukkan jalanan menanjak yang berjarak cukup panjang.

Di samping itu, sempatkan berhenti sejenak di tempat yang memungkinkan. Tujuannya untuk mengistirahatkan transmisi. Terutama setelah menaklukkan jalanan menanjak yang berjarak cukup panjang. Saat berhenti biarkan mesin tetap hidup agar sistem pendingin dan pelumas transmisi tetap bersirkulasi. Kondisi yang menandakan perlunya jeda dilakukan ditandai dari terciumnya bau sangit yang bersumber dari hasil gesekan berlebih pada kampas kopling.


Seperti yang OTOPLUS-ONLINE lakukan usai menaklukkan tanjakan bersudut nyaris 35 derajat sebelum rest area Sendi yang jarak tanjakannya hampir 100 meter. Kondisi tanjakan ini sepertinya maksimum yang bisa ditaklukkan dengan beban muatan sekitar 320 kg karena mesin benar-benar dikuras mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk sampai ke puncak tanjakan. Saat itu putaran mesin sudah drop hingga hampir di bawah 1.500 rpm dengan posisi gigi 1.

  • Saat membawa beban sekitar 320 kg, suspensi belakang acap mentok saat menginjak aspal yang bergelombang atau jalan berlubang. Karakter pegas sepertinya sengaja diset lembut.

Setelah berhenti sekitar 5 menit, kami pun kembali melakukan pendakian hingga ke Rest Area Sendi yang dari data Google Earth berada di ketinggian 1.134 MDPL (meter di atas permukaan laut). Niat untuk meneruskan perjalanan sampai ke lokasi wisata air panas Cangar kami urungkan lantaran begitu padatnya jalan di rute Pacet-Cangar oleh sepeda motor.


Pertimbangannya dengan arus lalu lintas yang sangat padat akan kesulitan mendapatkan ancang-ancang pada tanjakan curam yang menyambut usai tikungan, seperti salah satunya yang paling ekstrem di Tikungan Pacet. Sepertinya semua orang beramai-ramai melampiaskan kepenatannya berwisata setelah 3 bulan terakhir terpaksa berdiam di rumah lantaran COVID-19.

  • Remnya sudah dibekali ABS (Anti-lock Brake System) dan EBD (Electronic Brake Distribution) yang membuat proses deselerasi lebih aman saat kondisi darurat.

Perjalanan balik ke arah Pacet tak kalah menantang. Tantangannya kali ini adalah menjaga performa rem pasalnya meski diposisikan pada gigi 2, engine brake terasa minim. sehingga mengharuskan pengemudi mengontrol kecepatan menggunakan rem.

Masalahnya, dengan menginjak rem terus menerus akan berpotensi menyebabkan panas berlebih akibat gesekan kampas dengan cakram/teromol. Panas itu akan diteruskan ke minyak rem yang mengakibatkan minyak rem berubah wujud dari cair menjadi uap lantaran mendidih. Perubahan wujud minyak rem tersebut dapat menyebabkan sistem rem gagal berfungsi, atau akrab disebut rem blong.

  • Iwan Desy Ambriantino, “Ternyata meski bertransmisi otomatis New Ayla kuat diajak nanjak”.

Di beberapa ruas turunan yang landai OTOPLUS-ONLINE menggunakan handbrake untuk mengurangi laju kecepatan. Sistem rem utama baru kami gunakan saat menaklukan turunan curam. Tujuannya agar tidak memaksa sistem rem bekerja overload yang dapat mengakibatkan rem blong.

  • Roy Akbari, “Fiturnya sangat lengkap untuk kategori mobil LCGC”.

Istimewanya usai diajak melalui medan naik turun yang sering memaksa mesin meraung tinggi saat menanjak tidak membuat konsumsi bahan bakarnya boros, dari informasi di MID,


Kesimpulannya mengajak New Astra Daihatsu Ayla bertransmisi otomatis ini ke rute dengan jalanan menanjak dan menurun ekstrem seperti di daerah Cangar terasa serius serunya.

Eksterior

  • Spion, pelek dan sideskirt dengan bentuk baru.

Seperti kami singgung akhir bulan Maret lalu, desain depan New Astra Daihatsu Ayla terinspirasi Daihatsu Ayla Turbo Concept yang diperkenalkan tahun lalu di ajang GIIAS 2019.  Di area eksterior, tampak depan perbedaan utamanya menjamah gril dan bumper depan. Desainnya murni mengadopsi Ayla Turbo Concept.

  • Ada aksen logo dlx pada gril varian Deluxe.

Dari samping ketahuan kalau New Ayla kini dibekali spion model baru yang sebangun dengan bawaan Xenia dan Terios. Ada penambahan sideskirt untuk mendongkrak kadar sporty dan perubahan pada desain pelek, yang identik dengan kepunyaan New Daihatsu Sigra tipe R.

  • Spoiler, lampu belakang dan bumper menegaskan aura sporty.

Untuk sisi belakang, selain bentuk dan penambahan ornamen baru pada bumper, kesan fresh juga terlihat dari bentuk spoiler bagasi yang semakin sporty dan lampu belakang. Untuk varian R sudah menggunakan LED untuk positioning dan brake lamp.

Interior

  • Bentuk anak kunci sama dengan milik Sigra.

Kabin New Ayla tampil dengan material dan pola baru pada pembungkus jok. Aksen  jahitan bertuliskan Ayla pada alas karpet beludru di lantai bagian depan menambah unsur kebaruan.

  • Ada penambahan konsol tengah, volumenya tidak besar dan terlalu rendah untuk dijadikan sandaran tangan.

Meski menyandang status sebagai LCGC (Low Cost Green Car), fitur di New Ayla tergolong lengkap, di varian R ini ada banyak penambahan fitur-fitur baru seperti electric retractable outer mirror, head unit model 2-DIN touchscreen yang support beragam konektivitas termasuk mirroring juga kamera mundur yang ditampilkan dengan panduan guide line di monitor.

  • Soket USB masih menggunakan kabel yang tersimpan di dalam laci.

  • Posisi kamera mundur terlalu rendah, sehingga panorama yang dihasilkan kurang luas.

Kontrol AC juga berganti model. Tak lagi mengandalkan kenob putar fisikal namun sudah menggunakan tombol sentuh yang dipadu layar digital yang menunjukkan kekuatan hembusan, arah hembusan dan level suhu.

  • Roda serep menggunakan pelek kaleng.

Melirik bagasi, penambahan fitur terlihat dari keberadaan parcel shelf atau tatakan barang di bagian atas bagasi serta cargo net yang dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang agar tidak berserakan.

Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page