top of page
  • Gambar penulisEditor

Test Ride 5 Hari Yamaha Fazzio untuk Pemakaian Dalam dan Luar Kota, Bagaimana Hasilnya?

Yamaha Fazzio ini kami tes sejauh 206 Km pada suhu udara 36-38 derajat Celcius untuk ketahui performa, dan konsumsi BBM-nya.

Tampilan merupakan perpaduan gaya klasik dan modern


OTOPLUS-ONLINE I Pada peluncurannya secara virtual 17 Januari 2022 lalu, Minoru Morimoto, President Director & CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menjelaskan kalau Fazzio merupakan model baru yang dikembangkan secara khusus oleh Yamaha dengan konsep desain bergaya unik, cerdas dan trendi. Sejalan dengan konsep kategori baru, Classy Yamaha.


Tampilannya fresh, simpel dan modern dengan desain retro classic. Menurut OTOPLUS-ONLINE, Yamaha telah berhasil menerjemahkan aura klasik ke dalam kemasan kendaraan modern dengan sangat baik.


“Kami yakin kehadiran Fazzio akan menjadi jawaban masyarakat Jawa Timur yang menginginkan motor matik berpenampilan stylish dan trendi,” ujar William Saputra, Manager Promosi PT Surya Timur Sakti Jatim (Yamaha STSJ), distributor sepeda motor Yamaha untuk wilayah Jatim, Kalimantan, NTB, dan NTT.


Varian dan Harga

Varian Neo ada 4 pilihan warna, cyan, merah, putih dan hitam. Semuanya glossy


Produk perdana di jajaran Classy Yamaha yang dibekali teknologi Hybrid-Connected ini hadir dalam dua pilihan varian. Neo buat mereka yang menyukai tampilan sporty dan Lux yang diciptakan untuk penyuka gaya elegan.


Varian Neo hadir dengan pilihan warna-warna glossy yang catchy seperti cyan, merah, putih dan hitam sementara varian Lux tampil lewat pilihan warna hitam matte atau silver matte dengan pelapis jok berwarna coklat plus aksen krom di cover depan dan bodi samping.


PT. Surya Timur Sakti Jatim (Yamaha STSJ) selaku distributor sepeda motor Yamaha untuk wilayah Jatim, Kalimantan, NTB, dan NTT memasarkan Fazzio dengan harga OTR Surabaya Rp 23.470.000 untuk tipe Neo dan Rp 23.770.000 untuk Lux.


Desain Retro Klasik

Desain sisi belakang lebih modern dengan bentuk boxy


Diakui atau tidak, wujud klasik Fazzio sekilas terlihat seperti skutik Eropa khususnya Vespa. Lampu bulat melotot, bentuk legshield, panel samping secara keseluruhan mengadopsi desain Vespa.

Beberapa orang berpendapat cover setang terlalu besar seperti tokoh Minion


Bedanya tidak ada bagian dari bodi yang mengandalkan plat, seluruhnya menggunakan material plastik. Soal lampu beberapa orang mungkin berpendapat kurang proporsional karena membuat bentuk setang jadi benjol tetapi jika dilihat secara keseluruhan tampil apik.

Lampu-lampu sampai spidometer berbentuk rounded rectangular


Desainer Fazzio secara cerdik memadukan dengan style yang mereka ciptakan yakni bentuk rounded rectangle atau persegi panjang bersudut tumpul yang menjadi bentuk lampu sein, lampu rem sampai spidometer digitalnya.


Fitur Berlimpah

Panel meter full digital berbentuk unik


Ngomongin fitur, Fazzio dibekali fitur seabreg. Lebih banyak dibandingkan Yamaha Gear 125 atau Yamaha FreeGo 125, bahkan kalau dibandingkan dengan kompetitor di kelasnya, Honda Scoopy, fitur yang disodorkan Fazzio lebih banyak dan advance.

Roda 12 inci dengan ban ukuran 110/70-12 produk Dunlop seri Scoot Smart


Electric power socket, tempat penyimpanan tertutup dan terbuka, lampu depan berteknologi LED, ban berukuran 110/70-12 dimiliki Honda Scoopy.

Piringan cakram diameter 180 mm didesain spesifik untuk Fazzio


Tetapi fitur-fitur seperti Smart Key System (keyless) dengan fitur Answer Back System, full digital speedometer dengan indikator Electric Power Assist Start, baterai smartphone, notifikasi pesan dan telepon, serta jam digital.

Ada sepasang hook carabinet


Ada juga hook ganda dengan pengunci carabiner, hazard lamp, bagasi berkapasitas 17,8 liter, pijakan kaki lebih luas dan kapasitas tangki bahan bakar sebanyak 5,1 liter jelas-jelas tidak dimiliki Scoopy.

Ruang kaki yang lega


Power socket tersimpan di tempat penyimpanan tertutup di sisi kiri, dimensinya cukup untuk menyimpan ponsel dengan bentang layar 6,7 inci tetapi untuk mengisi ulang daya ponsel kita akan memerlukan adaptor USB.

Kotak penyimpanan tertutup dengan power socket di dalamnya. Akan memerlukan adaptor untuk digunakan mengisi ulang daya ponsel kalian


Fitur keyless juga terasa memudahkan lantaran tak perlu lagi anak kunci. Pengoperasian kenop starter sama persis dengan yang dimiliki Yamaha Nmax atau Aerox.


Improvement yang juga kami sukai adalah meningkatnya kapasitas tangki jadi 5,1 liter. Sebagai informasi, Yamaha terlalu lama mempertahankan volume tangki 4,1 liter yang membuat pengguna harus rela buang waktu lantaran lebih sering mampir ke SPBU.


Fitur advance yang membuat Fazzio unggul telak yakni teknologi Yamaha Motorcycle Connect (Y-Connect). Yamaha Fazzio Hybrid - Connected telah disematkan fitur Y- Connect yang menghubungkan smartphone dengan motor pengendara melalui aplikasi Y-Connect. Sama seperti pada Yamaha All New Aerox Connected dan All New NMAX Connected, serta All New R15 Connected.


Melalui aplikasi Y-Connect, pengendara dapat terkoneksi untuk mendapatkan update notifikasi telepon dan pesan, lokasi parkir, rekomendasi perawatan (oli mesin dan tegangan baterai/aki), monitoring konsumsi bahan bakar, dan notifikasi malfunction. Untuk mengaktifkan fitur itu tentunya kalian harus mengunduh terlebih dulu aplikasi Y-Connect di PlayStore atau AppStore.


Personifikasi Aksesori

Panel di dasi depan bisa dicustom sesuai selera dan menunjukkan identitas pemiliknya


Ornamen berbentuk rounded rectangle pada panel bodi depan dan di kedua sisinya dapat dicustom. Yamaha menyediakan panel yang dapat dicustom sesuai selera sekaligus menunjukkan identitas pemiliknya.

Di balik panel berbentuk persegi panjang tumpul yang bisa dibuka ini ada pangkon yang dapat digunakan sebagai dudukan aksesori outer luggage


Selain menyediakan cover panel yang dapat dicustom Yamaha juga menyiapkan aksesori lain seperti leg soft bag yang pemasangannya memanfaatkan carabiner hook juga outer luggage di kedua sisinya yang dapat digunakan sebagai gantungan barang dengan bobot maksimum 1 kilogram.

Model spion ini sudah dipakai di jajaran produk Yamaha sejak era Yamaha Force-1 tahun 1992, ayolah Yamaha kreatif sedikit!


Semoga saja sales force Yamaha tak lupa menjelaskan perihal aksesori ini agar si pemilik dapat memaksimalkan personifikasi untuk kendaraan mereka.


Rider Friendly

Ground clearance 135 mm dengan tinggi jok 750 mm mampu mengakomodir kebanyakan pengguna skutik Tanah Air


Dimensi Fazzio lebih pendek dibandingkan Yamaha Gear 125 atau Yamaha FreeGo 125 (1.820 mm). Sementara lebar ketiganya nyaris sama, hanya FreeGo yang 5 mm lebih lebar (690 mm). Untuk tinggi, Fazzio jadi yang paling jenjang diantara ketiga model Yamaha tersebut (1.125 mm).

Tinggi jok 750 mm dari permukaan tanah, selain berpenampang lebar busanya juga relatif empuk


Mengamati spesifikasi jarak sumbu roda, ketahuan kalau jarak sumbu roda Fazzio paling panjang (1.280 mm) sementara FreeGo 1.275 mm dan Gear 125 1.260 mm. Sedangkan ground clearance-nya ada di angka 135 mm, sama dengan Gear 125.

Cover knalpot berukuran besar yang efektif melindungi kaki pembonceng dari sengatan knalpot


Sebagai gambaran jok Fazzio berjarak 750 mm dari permukaan tanah. Angka itu hanya 10 mm lebih tinggi dari Honda Scoopy jadi pasti friendly dengan postur kebanyakan orang Indonesia. Dengan fitur-fitur yang menyertai, imbasnya bobot Fazzio jadi 95 kilogram.


Kalau dibandingkan Gear 125 bobotnya sama persis tapi kalau dibandingkan FreeGo yang 100-102 kg, Fazzio lebih ringan. Tetapi lebih berat kalau dibandingkan dengan Honda Scoopy yang hanya 89-90 kg.


Mesin Baru

Mesin BlueCore 125 cc berpendingin udara dengan teknologi hybrid ini akan digunakan di model-model skutik Yamaha lainnya


Fazzio mengadopsi mesin 125 cc generasi terbaru berjuluk Blue Core Hybrid. Kapasitas bersihnya 124,86 cc. Basic mesinnya tidak sama dengan Yamaha Gear 125 atau FreeGo 125 yang berkapasitas murni 124,96 cc.


Beda volume 0,1 cc itu karena perbedaan pada panjang langkah piston. Diameter x langkah di mesin Fazzio yaitu 52,4 x 57,8 mm sedangkan Gear 125/FreeGo 125 perbandingannya 52,4 x 57,9 mm.

Basic mesin dan transmisi berbeda dengan milik Gear 125 atau FreeGo 125


Perbedaan lain terletak pada perbandingan kompresi. Fazzio menganut perbandingan kompresi hingga 11,0:1-11,4:1 jauh lebih tinggi ketimbang Gear 125 atau FreeGo 125 yang hanya 9,5:1 imbasnya Fazzio tak lagi disarankan mengonsumsi bensin beroktan di bawah 92.


Menariknya urusan tenaga maksimum, Fazzio justru kalah 1 dk lebih (6.2 kW atau 8,3 dk) bandingkan dengan Gear 125 yang dapat menghasikan tenaga maksimum 7 kW atau 9,38 dk. Namun untuk urusan torsi, Fazzio yang memiliki capaian torsi 10,6 Nm/4.500 rpm unggul telak dibandingkan Gear 125 yang raihannya 9,5 Nm itu pun digapai pada putaran yang lebih tinggi yaitu 5.500 rpm.


Blue Core Hybrid merupakan mesin Blue Core generasi terbaru yang memiliki dua sumber tenaga saling bersinergi. Sumber tenaga yang pertama dihasilkan dari mesin 125 cc, sementara sumber tenaga kedua berasal dari Electric Power Assist Start yang membantu akselerasi awal lebih bertenaga dan halus.


Khususnya ketika membawa penumpang, barang, dan jalan menanjak. Electric Power Assist mengambil daya dari baterai/aki. Baterai yang tersemat bukan baterai khusus seperti di Honda PCX Hybrid.


Aki milik Fazzio berkode YTZ6V/GTZ6V 12V 5Ah, tipe baterai ini sama dengan bawaan Gear 125 S Version atau motor matik kebanyakan. Harganya aki Fazzio di market place berkisar Rp 250 ribuan.


Impresi Berkendara

Skutik bertampang imut ini pengendaliannya lincah, punya akselerasi responsif dan irit BBM. Ideal banget untuk perkotaan


OTOPLUS-ONLINE mencoba Yamaha Fazzio selama 5 (lima) hari dengan menempuh total jarak pengetesan sejauh 414 kilometer. Impresi yang menonjol adalah posisi berkendara, joknya punya penampang lebar baik di area pengendara maupun penumpang.


Untuk membuktikannya kami tak hanya memakainya di jalan perkotaan tapi juga kami ajak berkelana menuju Malang. Kesimpulan kami soal posisi berkendara dan kenyamanan duduk di atas joknya memang unggul.


Kedua, karakter suspensi. Setup suspensi belakang masuk kategori medium-soft. Untuk beban pengendara dan pembonceng sekitar 130 kg, karakter redamannya terasa empuk.


Sementara bila beban pengendara dan pembonceng ditambah bagasi berkisar 90 kg, redamannya akan terasa medium alias cukupan.


Untuk suspensi depan, karakter sebenarnya cenderung ke medium tetapi lantaran jarak main yang terbatas membuatnya acap mentok ketika menginjak lubang yang cukup dalam atau melibas jalan bergelombang dengan kecepatan tinggi sehingga terkesan keras.


Sebenarnya selama pemakaian normal sih gak masalah tapi kalau punya tabiat melibas jalan bergelombang tanpa mengurangi kecepatan maka akan terasa kalau redamannya keras lantaran mentok.


Ketiga, mengenai fitur. Kami menyukai hook model carabinet milik Fazzio. Apalagi Yamaha menyediakannya sepasang. Meletakkan barang bawaan di situ jadi gak khawatir terlepas dan terjatuh.

Pencahayaan dari LED headlamp posisi low-beam (atas), dan pencahayaan dari LED headlamp posisi hi-beam


Selain itu kemampuan pencahayaan dari LED headlamp-nya terasa menonjol. Tak hanya menghasilkan pencahayaan yang terang tapi juga menawarkan sebaran pencahayaan yang optimal ketika menerangi permukaan jalan.


Selanjutnya fitur advance Y-Connect yang memungkinkan pengguna mendapatkan notifikasi apabila ada telepon dan pesan yang masuk. Menemukan si Fazzio di lokasi parkir sampai mengetahui konsumsi bahan bakar, dan notifikasi malfunction.


Electric Power Assist Start bekerja secara paralel mendukung kerja mesin bensin saat akselerasi awal. Efeknya akselerasi akan terasa enteng namun halus, bukan akselerasi awal yang brutal, dan itu sangat membantu ketika membawa beban berat, saat berboncengan misalnya.

Panel meter LCD full digital memunculkan informasi bertuliskan ‘ASSIST tanda sistem hybrid bekerja


Sistem hybrid bekerja tak lebih dari 3 detik yang ditunjukkan dengan munculnya informasi bertuliskan ‘ASSIST’. Ada dua variabel yang memungkinkan Electric Power Assist Start atau sistem hybrid bekerja.


Pertama mesin sudah mencapai suhu kerja optimal dan kedua, tegangan aki di atas 12,4 volt. Akselerasi yang responsif ini terasa menyenangkan ketika melaju di jalanan perkotaan yang padat.



Mendekati putaran menengah, giliran mesin BlueCore-nya unjuk performa. Torsi maksimum yang muncul di putaran 4.500 rpm, membuat karakter mesin Fazzio memiliki sebaran tenaga merata hingga puncak tenaganya di putaran 6.500 rpm.


Terasa kalau mesin berkapasitas 124,86 cc punya napas lebih panjang dibandingkan mesin berkapasitas 108 cc punya Honda Scoopy.



Soal kecepatan, di atas 80 km/jam kenaikan kecepatan tidak secepat 40-60 km/jam, namun berhasil membuat spidometer digitalnya menunjukkan angka 100 km/jam.


Next kami akan mencoba cari tahu top speed Yamaha Fazzio di lintasan yang lebih ideal.


Konsumsi Bahan Bakar

Kami pun mengetes konsumsi bahan bakarnya dengan metode full to full menggunakan bensin beroktan 92 (Pertamax).



Setelah menempuh jarak 206 kilometer, tangki kembali kami isi penuh hingga ke bibir tangki dan volume bensin yang ditambahkan sebanyak 3,68 liter sehingga didapatkan catatan konsumsi bahan bakar rata-rata yakni 55,97 km/liter!


Sebagai informasi pengetesan kami lakukan dengan perlakuan penggunaan normal di dalam kota dengan suhu udara Surabaya yang sedang menyengat, 36-38 derajat celcius.


Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page