top of page
  • Gambar penulisEditor

40th Anniversary Chevrolet Trooper: Berjasa Sukseskan PON XI Jakarta 1985

Chevrolet Trooper menjadi kendaraan pengawal api PON XI Jakarta 1985.

Ada 8 unit Chevrolet Trooper, 4 unit short wheel base dan 4 unit long wheel base, juga 6 unit pick-up Chevrolet KBD50 yang menjadi kendaraan pengawal api PON XI


OTOPLUS-ONLINE I Pekan Olahraga Nasional XX akan mulai diselenggarakan hari ini, 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021 mendatang di Papua.


Terkait PON, perlu diketahui kalau Chevrolet Trooper ternyata juga pernah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pesta olahraga akbar tersebut. Tepatnya pada gelaran PON XI yang diselenggarakan pada 9-20 September 1985 silam di Jakarta.


Kala itu Garmak Motor selaku Agen Tunggal Pemegang Merek Chevrolet di Indonesia merupakan salah satu sponsor pada pekan olahraga akbar di Indonesia tersebut.

Momon S.Maderoni yang saat itu masih berusia 27 tahun


“Ada 8 unit Trooper, 4 unit short wheel base dan 4 unit long wheel base, juga 6 unit pick-up Chevrolet KBD50,” ungkap Momon S. Maderoni, yang saat itu ditugaskan oleh ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) Pusat untuk mengawal api PON berkeliling Sumatra-Jawa.

Prosesi penyerahan api PON oleh kepala daerah kepada pelari yang akan membawanya


Sebelum dibawa berkeliling, api PON tersebut diambil dulu dari sumber api abadi yang ada di Lhok Sukon, Lhoksumauwe, Aceh.


"Kami dilepas dari Senayan oleh Panitia Besar PON yang diketuai Hamengkubuwono IX. Satu Trooper diisi oleh dua orang. Saya memilih naik yang sasis panjang karena lebih nyaman,” tukas Momon.

Trooper sasis pendek (SWB)


Perjalanan dari Jakarta menyusuri jalur timur Sumatera. “Waktu itu masih banyak papan peringatan bergambar gajah dan harimau.


Ruas jalan banyak yang medannya offroad dan masih banyak sungai yang belum ada jembatannya sehingga mengharuskan kami menyeberang menggunakan rakit,” kenang Momon yang saat itu masih berusia 27 tahun.

Ketika rombongan berada di kompleks Chevron Dumai Riau


Sempat terjadi insiden dengan terbaliknya mobil Toyota Hardtop polisi yang mengawal di Dumai-Riau. Kondisi itu memaksa mereka harus menginap di Dumai.


Cerita unik yang dikenangnya yaitu rata-rata rekan-rekannya termasuk dirinya sangat berhati-hati ketika memutar kemudi Trooper lantaran dirasa sangat ringan.



Waktu itu belum ada mobil apalagi model jip 4x4 yang menggunakan power steering. “Kami takut terbalik jika terlalu cepat memutarnya,” kekeh penghobi adventure ini


Lantaran medan yang berat di pulau Sumatera, beberapa kali memaksa mereka harus menginap di tengah hutan. Pernah ketika memasuki wilayah Sumatera Utara saat beristirahat di tengah perjalanan tiba-tiba Trooper tumpangannya dikelilingi oleh babi hutan yang kelaparan.



Setelah mengambil api abadi,di Lhok Sukon, tim api PON beristirahat di mess PT Pupuk Iskandar Muda Aceh selama 5 hari, selanjutnya seluruh personel dan kendaraan memulai perjalanan api PON dari Sabang.


Momon, kedua dari kanan


Jadi perjalanan api PON benar-benar dimulai dari ujung barat yang kemudian berjalan ke selatan menuju Jawa menyusuri jalur barat Sumatera hingga ke Lampung dan menyeberang ke Jawa.


Sampai di Jawa, rombongan pengawal api PON tidak langsung mengarah ke timur melainkan bergerak menyusuri selatan Jawa.


“Melewati Bandung, Yogya terus sampai ke Banyuwangi. Kemudian menyusuri pantura untuk kembali ke Jakarta,” terang pemilik kanal Youtube Momon S. Maderoni dengan channel Aki Momon Ngaprak ini.

Para personel pengawal api PON XI 1985


Rombongan pun akhirnya tiba kembali di Jakarta dengan selamat dan perjalanan api PON XI sukses berkat support Trooper yang mengawalnya.


Perjalanan ini memakan waktu nyaris 3 bulan. "Kami tidak mengalami masalah berarti pada unit Trooper yang kami gunakan. Kalaupun ada keluhan adalah sistem kemudi yang terasa oblak setelah dihajar melintasi medan Sumatera yang saat itu masih dalam kondisi jelek,” kenang lelaki yang kini berusia 65 tahun ini.


Terima kasih kepada: Momon S. Maderoni, Andhika A. Pradana (KTI-Jaya)


Teks: Nugroho Sakri Yunarto

Foto: Dokumen pribadi Momon S. Maderoni

bottom of page