top of page
  • Gambar penulisEditor

Cara Presiden Jokowi Promosikan P6 ATAV V1, Kendaraan Taktis Buatan Dalam Negeri

Presiden gunakan rantis buatan PT Sentra Surya Ekajaya saat kunjungan kerja ke Tarakan, Kalimantan Utara dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Presiden Jokowi sangat membanggakan kendaraan taktis (rantis) P6 ATAV V1 buatan dalam negeri (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)


OTOPLUS-ONLINE I Dalam beberapa kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Selatan pada Kamis, 21 Oktober 2021 hari ini, Presiden Joko Widodo memilih menaiki kendaraan taktis (rantis) P6 ATAV V1 milik Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).


Hal ini sangat berbeda, karena biasanya Presiden menaiki mobil sedan yang biasa digunakan, Mercedes-Benz S600 Pullman Guard Limousine buatan Jerman.

Presiden Jokowi saat berkunjung ke Tarakan Selasa, 19 Oktober 2021 (Foto: BPMI Setpres/Laily RE)


Begitu pula sebelumnya, saat kunjungan kerja di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara pada Selasa, 19 Oktober 2021 lalu, Presiden juga menggunakan rantis yang sama. Ada apa ya?



“Kita tahu bahwa Presiden ingin selalu memperkenalkan produk lokal, mulai dari minuman, makanan, sepatu, jaket, hingga motor custom. Kali ini Presiden memperkenalkan kendaraan serang taktis hasil rakitan dalam negeri, kecuali mesin ya,” ucap Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Tri Budi Utomo seperti dikutip dari laman resmi Presiden RI.


Dan hal ini memang benar, karena pada akun instagram miliknya, Presiden juga mempromosikan rantis ini.

Postingan Jokowi pada akun instagram miliknya (Foto: Tangkap layar Instagram @jokowi)


"Mobil ini keren sekali. Tampilan semi terbuka dengan seluruh bodi dan kaca depan berlapis anti peluru. Rangka pipa baja juga terpasang di sekelilingnya."


"Mobil yang tadi saya jajal di Kota Tarakan ini adalah kendaraan taktis (rantis) P6 ATAV V1 yang dimiliki oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)."



"Yang istimewa, kendaraan ini dirakit di dalam negeri dan telah diproduksi massal." Begitu tulis Jokowi dalam akun instagramnya.

Presiden Jokowi saat menyapa masyarakat di Tarakan (Foto: BPMI Setpres/Laily RE)


Kembali ke penjelasan Mayjen Tri, menurutnya dengan menggunakan rantis yang lebih terbuka ini Presiden juga ingin lebih dekat dengan rakyat.


“Dalam setiap kunjungan kerja ke daerah, Presiden selalu menyapa masyarakat. Namun Presiden merasa bila dari mobil yang biasa digunakan masih terasa ada sekat. Dengan mobil yang agak terbuka, Presiden berharap masyarakat merasakan kedekatan tersebut,” kata Mayjen Tri.



Saat ditanyakan tentang masalah keamanan, mengingat mobil tersebut semi terbuka. Mayjen Tri mengatakan bahwa seluruh lapisan bodi dari mobil tersebut adalah baja anti peluru. “Bagian depan juga menggunakan kaca anti peluru,” ucap Mayjen Tri.

Kaca depan dan seluruh lapisan bodi dibuat dari baja anti peluru, juga dilengkapi teknologi sistem pendeteksi tembakan (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)


Tri juga menjelaskan bahwa mobil tersebut memiliki kemampuan mendeteksi arah tembakan musuh. “Teknologi ini dikenal dengan Gunshot Detection System yang dipasang pada bagian belakang P6 ATAV,” kata Mayjen Tri.


Adapun mobil tersebut memiliki kerangka yang terbuat dari rangka pipa baja mengelilingi mobil tersebut. “Rangka pipa baja untuk melindungi dari benturan jika terjadi kecelakaan,” kata Mayjen Tri.

Presiden Jokowi menggunakan rantis yang sama saat meresmikan Jembatan Sei Alalak, Kalimantan Selatan pada Kamis, 21 Oktober 2021 (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)


Kembali pada kunjungan Presiden ke Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tampak Presiden duduk di kursi depan, sementara Menteri BUMN, Erick Thohir dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno turut di kursi baris kedua.

Presiden menjajal langsung Jembatan Sei Alalak (panjang 850 meter dan lebar 20 meter) yang dibangun dengan dana Rp278 miliar menggunakan teknologi tinggi tahan gempa, mampu bertahan sampai 100 tahun (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)


Usai peresmian, kembali Presiden menaiki rantis tersebut untuk menjajal langsung jembatan. Kali ini giliran Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang turut serta naik rantis tersebut.


Dan sekali lagi, Presiden memposting fotonya saat menaiki rantis tersebut ke akun instagramnya, sambil disertai caption senada.

Postingan Jokowi pada akun instagram miliknya (Foto: Tangkap layar Instagram @jokowi)


"Saya menjajal Jembatan Sei Alalak yang baru saya resmikan di Kota Banjarmasin siang ini dengan kendaraan taktis P6 ATAV V1 milik Paspampres," sebut Jokowi.


Sekilas Tentang P6 ATAV V1

Presiden Jokowi saat menaiki P6 ATAV V1 (spek khusus RI 1) dengan pengawalan khusus (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)


Kendaraan taktis P6 ATAV V1 dibuat oleh PT Sentra Surya Ekajaya, sebuah perusahaan Indonesia yang mengkhususkan diri dalam perancangan, rekayasa, dan pembuatan Kendaraan Misi Khusus, seperti repowering, kustomisasi, armoring dan reparasi.

Lini produksi PT Sentra Surya Ekajaya meliputi rantis P2 APC, P2-KM, dan P6 - ATAV dengan fungsinya masing-masing (Foto: sse.id)


Dalam lini produksinya, mereka telah memproduksi P2 APC (Armoured Personnel Carrier Vehicle) atau kendaraan lapis baja pengangkut personel. Kemudian P2-KM Armoured Reconnaissance Vehicle atau kendaraan intai lapis baja, dan terakhir P6 - ATAV (All Terrain Assault Vehicle) atau kendaraan serbu segala medan.


Khusus untuk P6 - ATAV, dari informasi yang kami dapat dari laman resmi PT Sentra Surya Ekajaya, kendaraan ini didesain untuk pasukan khusus dengan kemampuan menjelajah segala medan.

P6 - ATAV (All Terrain Assault Vehicle) merupakan kendaraan serbu segala medan (Foto: sse.id)


Mengusung konfigurasi mesin 4 silinder turbo diesel 2500cc yang mampu menghasilkan torsi maksimum 144 PS (142 HP) pada 3400 rpm, yang terpasang di belakang, kendaraan empat penggerak roda ini didesain mampu melaju dalam kecepatan tinggi yang dibutuhkan dalam merespon situasi taktis dan kritis di berbagai medan.

Untuk itu, P6 - ATAV dilengkapi independent suspension dan ban anti bocor atau runflat tire.


Didesain mampu mengangkut 4 kru dengan senjata lengkap dalam posisi duduk, dan 1 gunner (penembak) dalam posisi berdiri, rantis ini dilengkapi dudukan untuk senjata samping kaliber 5,56 mm, dan senjata di atas kaliber 7,62 mm.


Untuk kebutuhan mobilitas yang cepat, P6 - ATAV bisa diangkut dengan menggunakan Helikopter atau pesawat Hercules C130.


Teks: Indramawan

bottom of page