top of page
  • Gambar penulisEditor

Hasil Test Drive Kami Wuling Alvez Layak Jadi SUV Terbaik Rp200 Jutaan dengan Plus-Minus

Wuling Alvez ditawarkan mulai Rp 214.500.000 on the road Surabaya untuk varian SE.

Wuling Alvez EX (varian tertinggi) dipasarkan dengan harga Rp300.500.000.


OTOPLUS-ONLINE I Lewat Alvez, Wuling kembali menetapkan standar baru di segmen compact SUV khususnya soal harga. Dengan dimensi setara compact SUV lain seperti Honda HR-V, Hyundai Creta, Suzuki Grand Vitara, KIA Sonet atau MG ZS, harga yang ditawarkan Wuling paling murah!


Mulai Rp 214.500.000 untuk varian SE, Rp 260.500.000 (CE) dan Rp 300.500.000 untuk varian EX, harga tersebut merupakan harga on the road Surabaya.


Sementara para pesaingnya rata-rata sudah dipasarkan dengan harga Rp300 juta ke atas.


Untuk warna, Alvez punya 5 pilihan, Pristine White, Aurora Silver, Tungsten Steel Grey, Starry Black dan Carnelian Red.


Harga Alvez memang paling murah tapi desain dan fitur unggul dibandingkan kompetitor khususnya di varian EX yang tergolong berlimpah untuk ukuran SUV medium.

Dimensi panjang 4.350 tinggi 1.610 mm dengan jarak sumbu roda 2.550.


Kombinasi tampilan eksterior stylish, desain interior modern, harga terjangkau dan suguhan fitur dengan inovasi Wuling Interconnected Smart Ecosystem menurut kami layak menjadikan Alvez sebagai salah satu pilihan SUV terbaik Rp200 jutaan.


Meminjam unit Wuling Alvez EX milik Arista Wuling Surabaya, berikut kelebihan dan kekurangan yang dapat OTOPLUS ONLINE rangkum setelah mencobanya selama beberapa hari.


Kelebihan

Desain

Kecuali foglamp, semua lampu full LED.


Alvez lahir dengan sentuhan desain futuristik di sisi depan. Gril besar dengan ornamen 3 dimensi yang sebagian diimbuhi aksen krom. Desain gril terlihat padu dengan bentuk head lamp sipit berteknologi Projector LED sebagai standar (EX).

Pelek alloy 5 spoke dengan desain futuristik berbalut ban 205/60R16.


Untuk sisi samping, desainer Wuling mengadopsi beberapa detail desain Almaz pada Alvez khususnya pada area di pilar C.

Dari belakang sekilas seperti Lexus NX200.


Sementara pada bagian belakang ada inspirasi desain Lexus NX200 yang diwakili dari tarikan garis-garis tajam dan bentuk tail light.

Aksen satin chrome hadirkan kesan futuristik sekaligus mewah.


Di interior, secara keseluruhan desainnya terlihat simpel namun kami menyukai beberapa detail aksen yang efektif memberikan kesan modern dan mahal.

Bahkan desain air vent terkesan futuristik.


Seperti aksen satin chrome pada frame tombol power window, setir dan kisi air vent juga aksen piano black di beberapa area dasbor seperti kolom transmisi, panel dasbor dan frame housing power window.


Kepraktisan

Ada slot untuk menyimpan kartu e-money.


Tak hanya menyodorkan kapasitas bagasi yang lega, ada banyak tempat penyimpanan di sudut kabin Alvez di antaranya door pocket berukuran besar yang bisa dijejali botol air mineral 1,5 liter, konsol tengah yang dapat digunakan untuk menyimpan dompet, kaca mata atau barang berharga lainnya. Bahkan door handle dapat dimanfaatkan untuk menaruh uang receh.

Back pocket seat di kedua punggung jok depan.


Selain itu, ruang kaki, termasuk di kabin belakang terbilang lega. Penumpang dapat dengan leluasa memosisikan kakinya sehingga tidak lekas lelah dalam perjalanan.

Bagasi yang mampu mengakomodir kebutuhan berlibur.


Sangat praktis dan fungsional untuk dipakai beraktivitas sehari-hari.


Fitur Berlimpah

Jok belakang bisa direbahkan.


Alvez EX telah dibekali fitur-fitur yang mendukung mobilitas generasi millenial beraktivitas seperti head unit 10,25 inci yang mendukung smartphone mirroring, online music, online navigation dan online messaging.

Electric sunroof.


Ada juga wireless charging dan USB fast charging berdaya 20 watt. Instrument clusternya dihuni layar TFT 7 inci full color.

Roofrail di varian EX bukan sekadar pajangan.


SUV ini juga telah dilengkapi dengan remote control engine, AC, windows dan door lock. Ada juga remote car search (lamp, flashing & horn), bluetooth key yang memungkinkan kita mengakses mobil cukup dengan smartphone tanpa menggunakan kunci serta keberadaan fitur vehicle location and geo fencing alarm.

Kalau smartphone kalian belum mendukung fungsi wireless charging dapat memanfaatkan USB fast charging port berdaya 20 watt.


Namun dari fitur-fitur yang ada, Wuling mengunggulkan fitur Advance Driver Assistance System IADAS) yang dimiliki Alvez. ADAS di Alvez terdiri dari Adaptive Cruise Control, Bend Cruise Assistance, Traffic Jam Assistance with lane keeping function, Intelligent Cruise Assistance with lane keeping function, Safe Distance Warning, Forward Collision Warning, Collision Mitigation System, Automatic Emergency Braking, Intelligent Hydraulic Braking Assistance dan Lane Departure Warning.


Karakter Suspensi

Pandangan pengemudi dan penumpang cukup leluasa.


Suspensi Alvez tidak istimewa, tipenya seperti compact SUV kebanyakan. Paket suspensi depan mengandalkan tipe McPherson Strut dan belakang Torsion Beam.

Suspensi depan mengandalkan McPherson Strut.


Setelah mencobanya di jalan raya dalam kota, tol antar kota sampai jalan kecil pedesaan kami menyimpulkan kalau karakter suspensi Alvez cenderung ke arah medium soft.

Suspensi belakang Torsion Beam seperti mayoritas compact SUV di kelasnya.


Karakter redaman suspensinya tergolong empuk untuk sebuah SUV dan mendekati karakter redaman sebuah MPV.


Kekurangan

Performa Mesin

Mesin identik dengan Formo Max berdaya maksimum 105 DK.


Alvez menggunakan mesin yang sama dengan Formo Max yakni unit N15A 4 silinder DOHC DVVT, PETC dengan kapasitas 1.485 cc yang diklaim menghasilkan tenaga maksimum 105 DK/5.800 rpm dan 143 Nm/4.000-4.600 rpm.


Dengan transmisi CVT pada pemakaian di dalam kota performanya kami kategorikan cukup namun akan terasa kurang ketika dipakai di trek panjang seperti tol Trans Jawa.

Kapasitas tangkinya 45 liter.


Hal itu kami simpulkan ketika coba menjelajah rute tol Surabaya-Lawang dengan kondisi jalan menanjak. Di trek datar, penambahan kecepatan di atas 130 km/jam terasa lambat. Kami hanya berhasil meraih 152 km/jam lantaran kondisi jalan tak memungkinkan melaju lebih cepat.

Transmisi CVT dengan mode manual.


Membandingkan dengan beberapa mobil sekelas yang pernah kami coba di rute yang sama, kami merasakan kalau tetap diposisikan pada posisi D, transmisi Alvez kurang pintar membaca kebutuhan mesin dan kondisi jalan.


Akibatnya mesin terlalu lama meraung sebelum merespon injakan pada throttle. Sehingga pengemudi harus aktif shifting alias memainkan posisi gigi agar performanya sesuai dengan yang diinginkan.


Jok

Setelan jok masih manual.


Kursi pengemudi sudah dilengkapi setelan naik-turun yang melengkapi setelan maju-mundur dan rebah tapi belum elektrik.



Di varian EX, joknya dibalut kulit sintetis. Kesannya mewah namun punggung jadi terasa panas ketika terlalu lama duduk di atasnya.

Dibalut kulit sintetis yang terlihat mewah.


Di jok penumpang belakang, busanya terasa lebih padat dibandingkan jok depan sehingga terasa keras jadi kurang nyaman untuk jalan jauh.


AEB Terlalu Sensitif

Berkat kehadiran fitur AEB, mobil ini bisa ngerem sendiri.


Alvez dilengkapi sistem radar canggih, kurangnya pada fitur AEB alias Automatic Emergency Brake yang hiper sensitif.


Umumnya AEB akan berfungsi ketika kendaraan melaju di atas 30 km/jam, di Alvez fitur ini seperti sudah aktif di kecepatan super rendah sekalipun.



Hal itu kami rasakan ketika bergerak di antrian kemacetan, beberapa kali ada sepeda motor bermanuver mendadak berusaha mencari jalan di celah kendaraan.


Pada situasi itu AEB mendadak aktif sampai mengagetkan OTOPLUS ONLINE yang sudah memosisikan kaki di atas pedal rem. Repotnya, fitur ini tidak dapat dinon-aktifkan jadi akan selalu ON.


Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page